SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Kamis, 29 Mei 2014

Ironis, Notaris Lakukan Transaksi Berbekal Kopian Surat Tanah

Denpasar,extremmepoint.com : - Kinerja Notaris di Bali kembali mendapat sorotan. Setelah dua Notaris di Bali Liang Budiarta B dan I Nyoman Alit Puspadma dilaporkan ke Polda Bali beberapa waktu lalu karena diduga telah melakukan pemalsuan dan penggelapan sertifikat tanah, kini notaris yang berkantor di kawasan Panjer Denpasar, IPH, dituding melakukan tindakan yang patut diduga telah melanggar aturan kode etik notaris maupun undang-undang No 30 Tahun 2004 dan No 2 Tahun 2014. Pasalnya, notaris IPH diduga telah membuat akte jual-beli (AJB) hanya berbekal kopian surat tanah (pipil). Dalam hal ini IPH sama sekali tidak pernah melihat surat asli kepemlikan tanah yang ditransaksikan itu. Selain itu, IPH juga diperkirakan kurang cermat meneliti status tanah yang diperjual-belikan itu, apakah dalam status sengketa atau tidak. Dengan adanya praktik semacam ini bukan tidak mungkin nantinya banyak masyarakat, terutama dari kalangan pembeli akan terkecoh atau menjadi "korban". Sebuah sumber merasa sangat prihatin dengan tindakan oknum notaris IPH yang "berani" membuat AJB hanya berbekal kopian surat tanah. AJB ini dibuat IPH ketika terjadi transaksi jual-beli tanah seluas sekitar 6,552 hektare antara I Wayan Sukaca dan Ronny belum lama ini. Belakangan diketahui objek tanah yang diperjual-belikan itu masih dalam status "sengketa". "Kalau hanya berbekal kopian surat tanah lantas notaris berani membuat AJB tentu ironis sekali," tegas sebuah sumber yang minta tidak disebutkan namanya, Senin (26/5), di Denpasar. Ia menyebutkan, seharusnya notaris IPH lebih teliti memeriksa keabsahan surat tanah maupun status tanah sebelum ditransaksikan. "Notaris seharusnya tidak mudah percaya dengan keterangan dari sepihak (penjual) saja, tapi juga harus mengecek ke pihak terkait, sehingga calon pembeli tidak menjadi "korban" nantinya," tutur sumber. Dalam AJB antara I Wayan Sukaca selaku penjual dan Ronny selaku pembeli. papar sumber, oknum notaris IPH diduga juga kurang cermat. Sumber menduga bahwa I Wayan Sukaca kepada notaris mengaku sebagai ahli waris tunggal terhadap tanah 6,552 hektare yang dijualnya tersebut. Kenyataannya ada sekitar sembilan ahli waris yang berhak atas tanah itu. "Bercermin dari sikap notaris seperti IPH ini, masyarakat harus berhati-hati dalam melakukan transaksi jual-beli tanah," imbuh sumber. Dalam hal ini Ikatan Notaris Indonesia (INI) Denpasar sebagai wadah notaris maupun pihak instansi lainnya diminta agar melakukan pengawasan ketat terhadap kinerja notaris. "Jika hanya berbekal kopian surat tanah kemudian notaris sudah berani membuatkan AJB, bisa saja banyak masyarakat akan menjadi "korban", mengingat akhirnya nanti kesulitan membaliknamakan tanah yang sudah dibeli," ungkap sumber. Sementara itu, notaris IPH ketika dikonfirmasi wartawan extremmepoint.com terkait soal ini ternyata tidak menampik telah membuat AJB antara I Wayan Sukaca selaku penjual dengan Ronny selaku pembeli. Namun IPH tidak bersedia berkomentar banyak dengan alasan tidak diperkenankan memberikan penjelasan sembarangan. Selain itu, IPH menyatakan ia harus meminta izin kepada I Wayan Sukaca untuk memberikan keterangan kepada pihak lain seputar AJB yang telah dibuat terkait jual-beli tanah 6,552 hektare di kawasan Nusa Dua tersebut. "Undang-Undang melarang saya untuk memberikan keterangan sembarangan kepada orang lain," kata IPH yang selama wawancara selalu berusaha menutupi wajahnya agar tidak difoto.(Gt)

Minggu, 11 Mei 2014

KY dan MA Diminta Pantau Sidang Loeana

Denpasar,extremmepoint.com : - Komisi Yudisial (KY) dan Mahkamah Agung (MA) diminta agar turun langsung memantau proses persidangan terhadap perkara dugaan penipuan dan penggelapan dalam jual-beli sebidang tanah senilai puluhan miliar rupiah dengan terdakwa Loeana Kangginnadhi (79) yang saat ini tengah digelar di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar. Hal ini sebagai akibat dari adanya dugaan terdakwa Loeana berpura-pura sakit depresi agar memperlambat dan bahkan menghentikan proses persidangan. Tak hanya itu, Majelis Hakim (MH) yang menyidangkan perkara ini, yakni Sugeng Riyono (Ketua MH), Cening Budiana (anggota MH) dan Daniel Prati (anggota MH) juga dilaporkan ke KY, MA dan Pengadilan Tinggi (PT) Denpasar karena diduga keras "memihak" kepada terdakwa karena akan membuat penetapan menghentikan persidangan dengan alasan terdakwa sakit depresi permanen, sehingga tidak bisa diadili. Terkait dengan hal ini, MA dan PT Denpasar diminta agar segera menggantikan MH dengan MH yang baru, sehingga persidangannya bisa berjalan lebih objektif. "Kami sudah melayangkan surat laporan kepada Ketua KY dan MA serta PT Denpasar agar mengawasi dan mengikuti secara intensif/melekat atas prilaku dan tingkah laku Majelis Hakim yang menyidangkan perkara aquo ini," tegas Candra F Sinaga, kuasa hukum saksi korban Putra Masagung, Minggu (11/5), di Denpasar. Candra mengaku sudah mengirimkan surat laporan kepada Ketua KY,MA dan PT Denpasar pada 9 Mei 2014. Intinya meminta supaya prilaku MH diawasi secara melekat dan bahkan diganti. Surat laporan itu ditembuskan kepada Ketua Komisi Yudisial (KY), Ketua Komisi III DPR RI, Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial. Candra menduga keras pihak terdakwa Loeana sengaja berpura-pura sakit guna menghindari proses hukum. Hal ini sudah terlihat sejak Loeana masih dalam tahap penyidikan di Kepolisian dan Kejaksaan beberapa waktu lalu. "Sejak dahulu masih dalam tahap penyidikan juga dia (terdakwa Loeana) selalu beralasan sakit. Ini patut diduga untuk menghindari proses hukum/peradilan," tandas Candra. Dalam persidangan 7 Mei 2014 lalu, menurut Candra, tim kuasa hukum terdakwa Loeana menyatakan bahwa Loeana sekarang sedang dirawat di RS Mounth Elizabeth Singapura. Dalam hal ini ada surat keterangan dari dokter yang menanganinya di Singapura bahwa terdakwa Loeana memerlukan istirahat selama tiga bulan. Dalam persidangan pekan lalu mengagendakan mendengarkan keterangan dua dokter pribadi Loeana, yaitu dr Darmaji dari Surabaya dan dr Lely Setiawati dari RS Sanglah Denpasar. Kehadiran kedua saksi ini atas permintaan tim Kuasa Hukum Terdakwa Loeana. Dalam keterangannya kedua dokter kejiwaan ini pada intinya menyatakan bahwa Terdakwa Loeana menderita sakit Depresi permanen. Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) maupun Candta sangat keberatan dengan kehadiran kedua saksi karena dinilai tidak objektif. Sebaliknya tim JPU meminta kepada MH supaya menghadirkan tim dokter independen guna melakukan pemeriksaan kesehatan terdakwa Loeana. Namun, papar Candra, permintaan ini tidak dikabulkan MH. Candra menilai MH terkesan "memihak" terdakwa Loeana dengan jalan mengakomodir semua permintaan dari pihak terdakwa Loeana. Diduga kuat nantinya MH akan membuat penetapan yang intinya tidak dapat melanjutkan sidang karena alasan terdakwa Loeana menderita sakit depresi permanen. "Apa jadinya kalau semua/setiap terdakwa bisa menghindar dari jeratan hukum dengan alasan sakit. Akan terjadi kekacauan atau chaos hukum," tutur Candra. Ia sangat berharap pada sidang mendatang, Rabu (14/5), KY dan MA serta PT Denpasar melakukan pemantauan langsung dan sekaligus menggantikan MH yang menyidangkan perkara terdakwa Loeana.(Tety)

‘Tradisi Lesung’ Simbolkan Kearifan Lokal Pulau Selayar

Selayar,extremmepoint.com : - Lesung merupakan salah satu simbol prinsip kehidupan sederhana dikalangan masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan dengan ciri khasnya sebagai komunitas masyarakat pedalaman yang masih sangat mempertahankan dan menjunjung tinggi nilai-nilai adat-istiadat serta tradisi warisan leluhur mereka. Bagi masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar, lesung atau yang dalam bahasa lokal setempat dikenal dengan sebutan “assung” lebih banyak digunakan penduduk pedalaman terpencil maupun perkotaan sebagai alat tumbuk tradisional terutama untuk mengolah beras menjadi tepung pembuatan bahan baku makanan tradisional sejenis beras jagung atau te’te. Tepung yang akan diolah dituangkan kedalam lubang lesung dan selanjutnya ditumbuk dengan menggunakan bantuan peralatan berupa alu atau sejenis kayu tebal. Salah satu hal yang menarik, sebab lesung di Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki perbedaan bentuk yang sangat kontras dan unik jikalau dibandingkan dengan kebanyakan lesung di daerah Pulau Jawa dan beberapa wilayah di sekitarnya. Bentuk lesung di Kabupaten Kepulauan Selayar yang berdiri tegak dan hanya dapat digunakan oleh maksimal dua orang warga masyarakat menjadikan lesung ini berbeda dengan kebanyakan lesung-lesung di daerah lainnya di Indonesia. Menariknya lagi, sebab keberadaan mesin pengolah tepung modern sama sekali tidak menggeser posisi lesung yang telah dimanfatkan secara turun-temurun oleh masyarakat lokal setempat. Pemanfaatan lesung di Kabupaten Kepulauan Selayar tumbuh dan berkembang dari masyarakat pedalaman serta desa-desa terpencil sampai akhirnya merambah ke sebahagian kecil wilayah kota Benteng sebagai pusat ibukota kabupaten. Sayang sekali, sebab tradisi lokal yang telah tumbuh dan berkembang sejak zaman nenek moyang ini tidak lagi diwarisi oleh kebanyakan generasi kaum muda saat sekarang. Bahkan hampir tidak satupun pihak yang menganggap lesung sebagai sebuah bentuk kesenian lokal daerah yang sepatutnya dilestarikan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Mata dan hati masyarakat seakan tertutup rapat untuk melihat dan mengangkat tradisi penggunaan lesung sebagai sebuah bentuk budaya dan kesenian lokal warisan leluhur yang seharusnya dipupuk dan dipertahankan Hingga bukan sebuah hal yang mengherankan, jikalau tradisi penggunaan lesung lebih cenderung diidentikkan dengan ciri kehidupan masyarakat agraris di daerah pedesaan dan pedalaman terpencil pada umumnya. Sebagai dampaknya, eksistensi keberadaan seni lesung di Kabupaten Kepulauan Selayar seakan mulai pudar termakan perputaran roda zaman ditengah arus deras modernisasi. (fadly syarif)

Jalan Poros Bengkalis- Bantan Belum Dilanjutkan

Bengkalis,extremmepoint.com : - Sejumlah warga kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis mengeluhkan kualitas pembangunan jalan yang ada di wilayah mereka. walaupun sering dilakukan perbaikan dan pembangunan, namun ruas jalan tersebut rusak kembali. Warga menilai kualitasnya sangat buruk sekali dan dikerjakan asal-asalan saja. Kerusakan ruas jalan ini, dinilai sangat menganggu aktivitas masyarakat yang memanfaatkan ruas jalan tersebut. Masyarakat Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis berharap kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera menenderkan proyek untuk melanjutkan pekerjaan Jalan Poros Bantan tersebut. Pekerjaan tahun 2013 lalu hanya baru penimbunan base. Akibatnya saat musim panas kenderaan yang melintas di jalan tersebut menimbulkan debu. Kendati demikian disampaikan Mudin, Warga setempat. Menurutnya debu dari mobil dan sepeda motor yang melintas di jalan itu sedikit terganggu berdampak kurang baik bagi kesehatan, dan masyarakat yang tinggal di sekitaran sepanjang penimbunan base.. "Jadi, yang terkena debu pasir tidak hanya anak-anak sekolah dan kendaraan yang melintas saja, namun rumah penduduk terletak di pinggir jalan itu debu," kata mudin kepada wartawan, kamis (8/5). Selain debu, di beberapa titik jalan itu juga sudah ada yang rusak cukup parah, seperti di Desa Muntai dan Teluk Pambang. "Setiap tahun masyarakat Bantan terus menghadapi persoalan kerusakan jalan dan kapan lagi masyarakat Bantan akan menikmati jalan mulus seperti di kota Bengkalis atau didaerah lain,"(Sabri)

Pulau Ujung Jampea Surplus Beras 8000 Ton

Makasar,extremmepoint.com : - Memasuki musim panen tahun 2014 ini, warga petani Kecamatan Pasimasunggu Timur, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan kembali mengalami surplus beras sekitar 6000 ton lebih yang dibuktikan melalui kemampuan kecamatan Pasimasunggu Timur untuk memenuhi kebutuhan beras beberapa kecamatan tetangga terdekat dari Pulau Ujung Jampea. Selain mampu menutupi kebutuhan beras beberapa kecamatan tetangga terdekatnya, petani di Kecamatan Pasimasunggu Timur juga tercatat telah berhasil memenuhi kebutuhan beras sejumlah warga masyarakat yang berdiam di ibukota Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar dan sejumlah kabupaten tetangga di luar Provinsi Sulawesi-Selatan. Hal ini terungkap dalam kesempatan tatap muka antara Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif, SH bersama dengan sejumlah tenaga penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang dipusatkan di rumah jabatan Camat Ujung Jampea, pada hari Rabu (7/5) siang kemarin, beberapa saat setelah memberikan arahan pada pembukaan Musrenbang. Camat Pasimasunggu Timur, H. Arifuddin, SE menjelaskan, penduduk di wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur berjumlah 8, 036 dengan tingkat kebutuhan beras 2, 430 ton atau setidaknya 45 ton perminggu. Sementara produksi beras tahun ini sebesar 16, 043 ton ton dengan hamparan lahan seluas 1763 Ha. Koordinator penyuluh pertanian Kecamatan Pasimasunggu Timur, Dwi Purwanto mengutarakan, sampai saat ini, pihak PPL telah melakukan proses pembinaan terhadap delapan puluh delapan kelompok tani yang terdapat di Kecamatan Pasimasunggu Timur. Kelompok-kelompok tersebut tersebar merata di hampir semua wilayah desa di Kecamatan Pasimasunggu Timur, enam belas kelompok diantaranya, terdapat di Desa Lembang Baji dan sembilan belas kelompok tani di Desa Bontomalling. Selain kedua kelompok tersebut, masih terdapat sejumlah kelompok-kelompok tani binaan lain yang berada di Kecamatan Pasimasunggu Timur, dua puluh kelompok diantaranya, terdapat di Desa Ujung, sementara tiga belas kelompok tani lainnya terdapat di wilayah Desa Bonto Bulaeng, dua belas kelompok di Desa Bonto Jati dan sebelas kelompok tani di Desa Bonto Baru. Jumlah anggota kelompok di Kecamatan Pasimasunggu Timur bervariasi antara dua puluh lima sampai tiga puluh orang petani. Hingga saat sekarang, para petani di Kecamatan Pasimasunggu Timur telah menggarap lahan seluas 1763 Ha. Dari hasil garapan para petani, tahun ini cukup terjadi peningkatan produksi luar biasa, bila dibanding hasil produksi tahun lalu yang hanya berkisar, 7,4 ton per Ha, dengan total jumlah keseluruhan hasil produksi sebesar 11,954 ton. Khusus untuk tahun ini, hasil produksi padi di Kecamatan Pasimasunggu Timur meningkat signifikan menjadi 16, 043 ton atau sekitar 8000 ton. Itupun, masih terdapat kurang lebih 150-an Ha lahan tanah yang berpotensi untuk digarap dan tersebar di sejumlah wilayah desa di Kecamatan Pasimasunggu Timur. Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif, SH menjelaskan, peningkatan signifikan hasil produksi pertanian di Tanah Jampea, tak terlepas dari hasil kerja keras delapan orang tenaga PPL di wilayah setempat masing-masing atas nama, Dwi Purwanto, Syaharuddin, Darmawati, Bau Risdayanti, Andi Agus, Rosmina, Dg. Suasa, dan Dg. Sigau. Kedelapan tenaga PPL ini, dinilai Wabup Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif, SH sebagai promotor kesuksesan surplus beras di Kecamatan Pasimasunggu Timur yang pada setiap hari Sabtu, rutin menggelar pertemuan antar penyuluh dan kelompok tani, terutama menjelang dilaksanakannya musim tanam serta masa panen, jelasnya. Disisi lain, Camat Pasimasunggu Timur, H. Arifuddin, SE mengeluhkan terbatasnya tenaga kerja saat musim panen tiba, hingga dibutuhkan bantuan fasilitas penunjang berupa mesin pemilah gabah. (fadly syarif)

Sabtu, 03 Mei 2014

Selayar, Kota Barang Antik dan BCB (1)

Selayar,extremmepoint.com : - Daerah berjuluk Bumi Tanadoang di ujung selatan Provinsi Sulsel merupakan saksi bisu perjalanan sejarah masa lalu disaat Kabupaten Selayar menjadi kawasan perdagangan antar negara di belahan nusantara Indonesia dan bahkan sempat tercatat sebagai pelabuhan persinggahan para pedagang dari negeri Tiong Hoa, Cina. Sehingga bukan sebuah hal yang berlebihan, bila di daerah ini terdapat beragam koleksi barang antik asal negeri Cina dan benda-benda peninggalan cagar budaya dari sejumlah daerah lain di Indonesia. Salah satu barang antik yang paling mudah untuk ditemukan di Kabupaten Kepulauan Selayar adalah guci dengan beragam corak dan ukuran. Beberapa diantaranya, bahkan banyak dijadikan sebagai bahan pajangan di pinggiran jalan rumah penduduk di pusat ibukota kabupaten. Sejumlah warga masyarakat di daerah ini sengaja menjadikan guci-guci peninggalan sebagai pot ataupun vas bunga pinggir jalan. Selain karena terbilang langka, pot bunga jenis guci juga mudah untuk ditata dan diselipkan diantara pot-pot bunga modern pada umumnya dengan tidak mengurangi nilai historis guci dimaksud. Pot bunga jenis guci peninggalan, tersebar dibeberapa rumah kediaman milik warga Kota Benteng, sepertihalnya yang dapat dijumpai di rumah kediaman, H. Patta Surung di bilangang Jl. KH. Haiyung dan rumah Muh. Yusuf Djongke, di jalur Jl. Kenari. Pemandangan serupa dapat dijumpai pengunjung di jalan poros Jend. Sudirman, tepatnya sekira seratus meter, arah sebelah selatan tugu patung jeruk. Kanvas bunga dan guci peninggalan lainnya dapat ditemui di rumah kediaman, Muh. Ali yang terletak di Jl. Kenari Benteng Selayar. Selain kanvas bunga dan guci, di rumah tersebut terdapat sejumlah koleksi barang antik lainnya yang diyakini sebagai barang peninggalan zaman kerajaan-kerajaan kecil di sejumlah wilayah di Kabupaten Selayar. Dirumah ini, pengunjung dapat melihat salah satu koleksi barang antik peninggalan zaman kerajaan sejenis lampu minyak berlapis kuningan dengan bentuknya yang menyerupai lampu Aladin. Berbeda dengan lampu minyak peninggalan milik warga masyarakat berkuturunan ningrat di Kabupaten Kepulauan Selayar, koleksi lampu yang satu ini masih dilengkapi dengan stand kaki aslinya. Diujung selatan kota Benteng, tepatnya dilingkungan Bonehalang, Kelurahan Benteng Selatan, pengunjung dapat menemui koleksi televisi zaman dahulu yang sampai sekarang masih disimpan rapi oleh pemiliknya. Dengan melihat dan menyadari keragaman koleksi barang antik di daerah ini, maka bukan sebuah hal yang berlebihan, jikalau, Kabupaten Kepulauan Selayar diberi gelar sebagai kota benda cagar budaya dan gudang barang antik di belahan nusantara Provinsi Sulawesi-Selatan. (fadly syarif)

JEMBATAN SEDODOL DIBANGUN TOTAL

Pasuruan, Extremmepoint.com : - Pembangunan jembatan Sedodol desa Sedodol Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan di mulai 03/04/2014 lalu. Pembangunan jembatan ini menelan biaya sebesar 2,341,089.000. "Jembatan yang menghubungkan dua desa, Desa Plinggisan dan Desa Ngempit kecamatan Kraton ini adalah jalur alternatif Pasuruan Probolinggo apabila jalur utara (Pantura) Pasuruan mengalami macet atau dilanda bencana banjir. Kalau pas banjir dan jalur alternatif tidak berfungsi, maka bisa jadi arus di alihkan ke Purwosari dan Pandaan, sudah barang tentu makin jauh dan memakan waktu yang amat lama," tambah Hari "Jembatan Sedodol merupakan jembatan warisan kolonial Belanda yang tentunya berusia amat tua,"ungkap Hari Apriyanto Kepala Bina Marga Kabupaten Pasuruan kepada Extremmepoint.com melalui handphone selulernya Rabu 30/04/2014. Dan kini konstruksi jembatan tersebut dibangun dan diubah sesuai kebutuhan kondisi pada saat ini. Proyek pembangunan jembatan Sedodol menelan biaya 2.341.089.00 dengan volume pekerjaan 7,40 meter x 23,60 meter. Sebagai konsultan pelaksana adalah PT.Wijaya Lestari Persada dan diperkiraakan selesei pada tanggal 30 Agustus 2014 (ab/n/)

AROGANSI OKNUM SATPAM SMA NEGERI 1 PANDAAN

Pasuruan, Extremmepoint.com :- Kejadian tidak menyenangkan ditunjukan oleh pihak SMA Negeri I Pandaan Kabupaten Pasuruan. Rabu (30/04/2014) ,extremmepoint.com bersama awak media lain yang akan berkunjung untuk melakukan konfirmasi terkait pemberitaan diperlakukan tidak sopan dan Sikap kasar dan arogan itu dilakukan oleh seseorang yang mengaku seorang tenaga keamanan SMA Negeri tersebut. Perlu diketahui,Oknum berbaju batik bernama Zainudin dan mengaku sebagai satpam SMA Negeri 1 Pandaan saat itu berada di pos satpam, Saat wartawan minta ijin untuk berkunjung dan menemui Kepala Sekolah Zaenal Pribadi, satpam Zainudin bilang Kepsek tidak berada di tempat. Untuk menyakinkan, wartawan lalu menelpun Zaenal Pribadi. Tanpa diduga Zainudin satpam SMA 1 Pandaan tersebut marah-marah dan menyalahkan wartawan untuk apa menelpun Kepala Sekolah. Bersi tegang pun sempat terjadi beberapa saat, bahkan si satpam menantang kalau mau tulis, tulis saja. "Ini saya Zainudin satpam tenaga sukwan SMA Negeri 1 Pandaan," tantang Zainudin kepada 2 awak media lainnya yang juga kebetulan akan menemui Kepala Sekolah. Kejadian yang sebenarnya tidak diharapkan ini saat dikonfrontir dengan Zaenal Pribadi selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pandaan, hingga saat ini belum mendapat tanggapan. Dihubungi melalui telepon seluler pun, masih belum ada tanggapan. (abd zaenal p. /Ngh)