SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Kamis, 15 Desember 2011

Kepala Puskesmas Benowo "PUNGLI"

Puskesmas Benowo dan yang lainnya harus menggratiskan berobat dasar untuk warganya, jika terbukti melakukan pungutan maka akan ditindak tegas oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
SURABAYA, EXTREMMEPOINT.COM : - “Puskesmas Benowo harus menjalankan peraturan yang telah di tentukan Pemerintah Kota, bukan melenceng dari peruntukkannya, karena Puskesmas di seluruh Surabaya di haruskan menggratiskan berobat dasar untuk warganya, jika terbukti melakukan pungutan kepada pasien berobat warga Surabaya, saya tindak tegas, sekarang Puskesmas Benowo dalam Pengawasan Ketat(Waskat) Dinkes, dan saya sudah memberikan sanksi kepada Kepala Puskesmas Benowo dr Sukarji, bentuknya penundaan kenaikan gaji berkala selama 2 tahun,” ujar dr Esty Martiana Rachmie.
Dia menambahkan, “Dan saya memberikan target kepada seluruh Kepala Puskesmas yang ada di Surabaya, supaya tercapainya penurunan angka jumlah penyakit demam berdarah, beserta penurunan jumlah gizi buruk bagi usia balita dan ibu hamil, kalaupun ada rumor Dinkes telah menekan puskesmas-puskesmas yang ada di Surabaya terkait PAD, itu fakta yang terbalik, karena PAD yang di setorkan ke Dinkes tidak harus menarik pungutan di loket(berobat dasar), Puskesmas seharusnya mendahulukan pelayanan karena dengan pelayan yang baik dan ramah,  pasien senang berobat ke Puskesmas, maka dari itu kalau kita bicara PAD bukan berarti harus menarik uang loket yang cuma Rp 5.000(lima ribu rupiah).” 
Dengan nada tegas dan santun, Ibu yang lulusan Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Fakultas Kedokteran tahun 1984 ini, menegaskan : “Mas, dr Sukarji itu Kepala Puskesmas yang sering bermasalah dan sering saya roling, tapi untuk kali ini saya coba beri sanksi itu dulu, karena kalau ada roling lagi, takut mengganggu system yang sudah berjalan, dan sekarang ini memang lagi kekurangan Kepala Puskesmas.”
Dokter Esty Martiana Rachmie asal SD Simpang 2, Surabaya lulus tahun 1970, SMPN 6 Surabaya lulus tahun 1973, SMA Negeri 6 Surabaya, Universitas Gajah Mada Fakultas Kedokteran lulus tahun 1984 bersuamikan Ainur Ropik(almarhum) dan atas pernikahan tersebut dikaruniai tiga orang anak yang pertama Winda Numaisya Sahrina umur 27 tahun, kedua Wildan Nur Fahmi umur 26 tahun, ketiga Rifat Nurfahri usia 21 tahun sebagai dokter muda di Unair
Menurut narasumber yang dapat dipercaya, “bahwa dengan sikap tegas dr Esty itu akhirnya berdampak pada bawahan dr Sukarji hal mana Kepala Puskesmas ini menekan dan mencurigai bawahannya atas pemberian informasi kepada pihak luar Puskesmas Benowo, serta tersiarnya berita kebenaran tersebut adalah karena hasil lidik, kejelian juga kejujuran dari Tabloid Extremmepoint.com dan bukan karena informasi dari internal Puskesmas untuk mengungkapkan kebenarannya.”(LMNXX)