SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Minggu, 20 November 2011

Wartawan GadunganMulai Disidangkan


Selasa, 15 November 2011 - 15:10 wib
Situbondo (Extremmepoint.com) – Tiga oknum yang mengatasnamakan dirinya wartawan, yang telah memeras pasangan selingkuh  yang baru saja check out dari salah satu hotel di wilayah Barat Situbondo,  mulai  menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri  Situbondo, tiga oknum wartawan Abal-abal tersebut adalah  Jamil, Nawawi,  serta Masfud.

Dalam sidang perdana  dengan agenda pembacaan dakwaan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim, tersebut langsung dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi-saksi. Dalam sidang yang berlangsung sekitar 1 jam itu, dua saksi dihadirkan ke persidangan untuk menyampaikan keterangannya.
          
Selain dihadiri oleh tiga wartawan Gadungan, dalam sidang perdana juga dihadiri pasangan selingkuh yang dituduh oleh tiga terdakwa telah masuk ke kamar hotel bersama wanita yang sudah memiliki suami yang sah, Jaksa Penuntut Umum  Nur Khoyin, juga menghadirkan salah seorang saksi lain, yakni Malik. Namun sayang, Fitri, wanita yang menjadi korban pemerasan tiga oknum wartawan tidak bertanggung jawab itu tidak hadir di persidangan.
          
Para saksi mengaku bahwa sesaat setelah keluar dari hotel dengan mengendarai mobil pikap, mereka dihentikan oleh Jamil bersama dua rekannya. Jamil kemudian meminta uang senilai satu juta dengan imbalan tidak akan memberitakan kasus itu di medianya.
          
Tidak hanya itu, untuk meyakinkan korban, Jamil juga menelpon seseorang dan mengatakan bahwa pria-wanita yang baru keluar dari hotel itu sudah ditangkap. “Sudah pak Kapolsek, sudah kena,” ujar saksi menirukan perkataan jami kala itu.
          
Singkat kata, setelah tawar-menawar “harga damai”, akhirnya para pelaku bersedia saat diberi uang senilai Rp 200 ribu oleh korban. Kasus tersebut terjadi pada tanggal 25 September 2011, sekitar pukul 16.00.
          
Sementara itu, Jamil menampik pernyataan saksi yang mengatakan dia menelpon seorang kapolsek. Pernyataan itu diamini oleh Nawawi. Menurut Nawawi, saat kejadian Jamil tidak menelpon seseorang. Sedangkan Masfud mengaku dia memberhentikan mobil pikap yang ditumpangi para korban. “Tetapi mobil itu menepi sendiri. Saya tidak mencegatnya di tengah jalan,” ujarnya.
          
Sekadar diketahui, tindakan pemerasan yang dilakukan ketiga terdakwa didakwa melanggar Pasal 369 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. Sedangkan dakwaan kedua adalah tindakan pengancaman adalah Pasal 335 ayat (1) ke 1 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.(IWANXXX)

Suporter Jahil di Gempol Diamankan Polisi


Minggu, 20 November 2011 16:43:40 WIB
Reporter :Bambang
Pasuruan (Extremmepoint.com) - Kesal lantaran kerapkali melakukan pelemparan mobil di jalan-jalan, Polsek Gempol akhirnya melakukan razia terhadap kelompok suporter jahil. Hasilnya pun tak sia-sia, sebanyak 9 pemuda, Minggu (20/11/2011), berhasil diamankan petugas. Sebagian dari mereka berasal dari Bangil, dan ada pula yang berasal dari Sidoarjo.

Kapolsek Gempol, Kompol Slamet Riyadi menjelaskan, ke-9 remaja ini ditangkap saat menaiki sebuah truk dari arah Malang tujuan Surabaya, tepatnya di pertigaan Kejapanan, Gempol. Namun setelah dilakukan pemeriksaan dan pembinaan, 8 pemuda asal Bangil yang terjaring razia, kemudian dilepaskan kembali oleh polisi.

"Razia ini digelar untuk menjaga keamanan bagi para pengendara baik motor, mobil pribadi dan kendaraan umum. Sebab jika tidak dirazia, maka korban jahil suporter nakal ini semakin bertambah.  Mereka kita operasi, karena seringkali melakukan penodongan dan pelemparan di jalan-jalan," ujar Kompol Slamet Riyadi

Sekolah Diminta Lakukan Imunisasi


Sabtu, 19 November 2011 - 07:45 wib
Reporter Taufik
Jember (Extremmepoint.com) - Penyakit dipteri ternyata masih perlu mendapat penanganan serius dari Dinas Kesesehatan Pemkab Jember, apalagi penyakit tersebut hingga saat ini menunjukan gelagat adanya kecenderungan peningkatan kasus sejak akhir tahun 2010. Upaya meminimalisir merebaknya dipteri  di Kabupaten Jember pun terus dilakukan, salah satunya dengan mengadakan outbreak respon immunization atau imunisasi masal di sekolah.

Ori tersebut diberikan kepada murid SD dari kelas IV, V, dan VI serta murid SMP dari kelasVII,VIII, dan IX. Langkah imunisasi tersebut telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Pemkab Jember pada bulan April hingga Mei 2011 lalu, hal tersebut sengaja dilakukan, mengingat selama ini dipteri mudah menyerang-anak-anak khususnya pelajar sehingga upaya jemput bola pun ditempuh dengan mendatangi sekolah dan memberikan imunisasi.

Pernyataan ini disampaikan oleh Yumarlis,  Humas Dinas Kesehatan Pemkab Jember, meski diakui Kabupaten Jember belum terbebas  sepenuhnya dari depteri dan hingga penghujung 2010 setiap bulannya muncul 4 kasus namun hal itu bila dibanding dengan kabupaten lain masih relatif lebih kecil. Dipteri sendiri keberadaannya terus diperangi  dan ditekan penyebar luasannya oleh Dinas Kesehatan Pemkab Jember, tak heran bila kemunculan penyakit ini di suatu wilayah kendati hanya 1 kasus maka hal tersebut dinyatakan sebagai kejadian luar biasa .

Di Tahun 2011 ini hingga memasuki minggu kedua  bulan Nopember jumlah kasus dipteri mencapai 21, kasus dipteri tersebut tidak hanya  di  jumpai di kawasan perkotaan saja tapi menyebar di 17 desa dan kelurahan di Kabupaten Jember.

Dijelaskan, dipteri merupakan permasalahan serius dan perlu ditangani agar tidak meluas karena itu perlu diambil langkah untuk mengantisipasinya salah satunya dengan melakukan imunisasi masal di sekolah, meski capain imunisasi di sekolah tersebut hanya mencapai 92%, mengingat saat itu berbarengan dengan pelaksanaan ujian sekolah. Imunisasi ini dilakukan mengingat penderita depteri kebanyakan dari kalangan anak-anak termasuk pelajar.

Penyakit dipteri disebabkan oleh kuman corine bacterium dipteri, yang. hingga saat ini merupakan salah satu penyakit dan dapat dicegah dengan cara imunisasi. “Karena itu untuk pencegahan secara dini tidak salah bila  bayi perlu diimunisasi  Dipteri Pertosis Tetanus dan Hepatitis B selama 3 kali, “ujar Yumarlis.

Alasan mengapa dipteri mudah  menyerang anak-anak mengingat kondisi  mereka masih rentan terhadap penyakit termasuk mudah terserang dipteri, biasanya penderita depteri akan mengalami gangguan pada saluran tenggorokan dan ditandai dengan munculnya bercak putih keabu-abuan dan sulit untuk menelan dan terkadang bila tidak segera mendapat penanganan akan terjadi pembengkakan.

Di Indonesia sampai sekarang dipteri tergolong jenis penyakit mematikan dan perlu di waspadai, bahkan di Jawa Timur jumlah kasus penyakit ini menunjukan penurunan bila dibanding tahun-tahun sebelumnya.Dalam penanggulangan dipteri Kabupaten Jember dinilai cukup  berhasil dan bisa menekan penyebaran penyakit tersebut dibawah 30 kasus, kondisi ini berbeda dengan Kabupaten Bondowoso, Situbondo maupun Lumajang.

Langkah cerdas untuk mencegah meluasnya penyakit dipteri dengan melakukan imunisasi di sekolah disambut baik oleh Drs.Joko Soponyono, MSi Plt Kabag Humas Pemkab Jember, dirinya berkeyakinan upaya tersebut mampu untuk mengatasi makin meluasnya penyebaran penyakit dipteri di Kabupaten Jember khususnya pada anak-anak  dan apalagi Dipteri bisa menimbulkan kematian.

Polisi situbondo Merazia Sepeda Motor Protolan


Kamis, 17 November 2011 - 16:30 wib
Reporter IWN
Situbondo (Extremmepoint.com) - Sebanyak 41 unit sepeda motor protolan  berhasil diamankan oleh petugas satuan lantas  Polres Situbondo. Puluhan sepeda motor yang diketahui  perlengkapannya tidak memenuhi standar alias sepeda motor protolan serta diketahui telah dimodifikasi. Itu terjaring  dalam razia yang dilakukan  oleh petugas lantas Polres Situbondo, Kamis (17/11).

Puluhan  sepeda motor protolan  atau yang telah dimodifikasi tersebut terjaring  dalam  operasi yang dilakukan oleh petugas Satlantas  Polres Situbondo   dengan sandi Operasi Aman 2 Semeru 2011, yakni razia yang dilakukan disejumlah titik   disepanjang Jalur Pantura Situbondo. Operasi tersebut  dengan tujuan  untuk menegakkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.

“Razia terhadap  sepeda motor ini titik penekanannya adalah sepeda motor protolan dan knalpot blong. Sebab, sepeda motor dengan knalpot blong itu suaranya  bising serta  mengganggu ketertiban umum, karena itulah,   tidak ada toleransi bagi sepeda motor  yang tidak memenuhi standar. Untuk menindak pelanggaran tersebut,  kami langsung mengamankan puluhan sepeda motor yang tidak memenuhi ketentuan  tersebut ” ujar Kasat Lantas AKP Yusuf Suryadi.

AKP Yusuf Suryadi menuturkan, selain menggangu ketertiban umum dan Kamtibmas, sepeda motor protolan tersebut juga rawan dengan terjadinya kecelakaan lalu lintas , seperti menggunakan sepeda motor yang dimodifikasi dengan menggunakan  ban dengan ukuran kecil, serta sepeda motor yang  tidak dilengkapi dengan kaca spion.

“Untuk memberikan efek jera terhadap  para pemilik sepeda motor protolan yang terjaring razia, kami langsung mengamankan  sebanyak  41  sepeda motor protolan di Mapolres Situbondo. Selanjutkan akan dilaksanakan sidang Tindak Pidana Ringan  di Pengadilan Negeri  pada 25 Nopember mendatang. Nah, usai sidang Tipiring  para pemilik sepeda motor boleh mengambilnya,” imbuh Yusuf Suryadi.

Pria yang akrab dipanggil  Yusuf ini  menambahkan, karena  puluhan  sepeda motor yang diberhasil diamankan bentuknya protolan, pihaknya meminta agar para pemiliknya  membawa  kelengkapan sepeda motor tersebut, seperti spion, plat nomor polisi, termasuk roda standart harus juga dibawa serta  harus langsung dipasang kembali. Selain itu pemiliknya juga diwajibkan untuk  menunjukkan dokumen kepemilikannya seperti  STNK.

PNS Jember Diminta MZA Djalal Yang Pintar


Kamis, 17 November 2011 - 07:45 wib
Reporter Salam
Jember (Extremmepoint.com) - Sehari setelah menjabat kembali menjadi bupati Jember langkah pertama dilakukan Ir MZA Djalal, MSi adalah menggelar apel pagi bagi karyawan-karyawati di lingkup Pemkab Jember, meski apel itu sendiri berjalan cukup singkat tidak lebih dari 60 menit namun justru terkesan ada suasana haru dan penuh keakraban di dalamnya.

Pasalnya selain mengungkapkan kerinduannya setelah satu tahun tidak bisa memimpin Jember karena ada persoalan hukum, dalam kesempatan tersebut MZA Djalal sembari berkelar juga menanyakan kabar karyawan-karyawati Pemkab Jember selama tidak bisa melaksanakan tugasnya. Lontaran pertanyaan tersebut justru membuat peserta apel merasa sedikit terhibur dan bisa mencairkan suasana, lagi pula hal itu merupakan obat kangen bagi karyawan-karyawati Pemkab Jember setelah sekian lama tidak bisa bertemu dengan orang nomer satu di Jember tersebut.

“Hari ini saya mulai bekerja melanjutkan program pembangunan yang telah tersusun untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, karena itu saya mengajak pada peserta apel pagi ini untuk menyongsong masa depan lebih baik.Saya masih punya kesempatan hingga tahun 2015 untuk bergandeng tangan dengan anda  untuk membangun Jember, karena itu saya minta semuanya karyawan-karyawati Pemkab Jember  agar bekerja  dan melayani masyarakat dengan baik.Agar penyelenggaraan pemerintahan bisa terlaksana dengan baik setidaknya perlu adanya kesamaan pandangan dan pikiran, baik itu bupatinya maupun karyawan-karyawatinya bisa menyatukan langkah. Dalam kesempatan ini saya minta semuanya agar tetap menjaga keutuhan korps Pemkab Jember, hal ini mutlak harus dilakukan demi terciptanya kebersamaan dalam menjalankan tugas,”ujar MZA Djalal.

Selain itu MZA Djalal juga berpesan kepada kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk terus menerus melakukan konsolidasi dan pembinaan kepada masing-masing unit kerjanya,selain itu juga setidaknya antara unit kerja satu dengan unit kerja lainnya untuk tetap menjaga kekompakan. Apalagi di dada kiri karyawan-karyawati Pemkab Jember terdapat lambang Korpri, malu rasanya dilihat oleh orang lain atau masyarakat bila satu sama lain di unit kerja tidak kompak, saling menyalahkan satu sama lain, menganggap dirinya paling baik  dan merasa pintar sendiri diantara lainnya.

Saling mengingatkan itu lebih baik dan terjalin hubungan komunikasi, termasuk tidak menutup kemungkinan MZA Djalal bila terdapat kesalahan untuk diingatkan oleh karyawan-karyawati Pemkab Jember baik itu melalui surat, sms, maupun email, demi kebaikan dirinya dan ia berjanji tidak akan marah atau merasa kebal kritik.

Diakhir sambutannya dalam kegiatan apel pagi  di depan Kantor Bupati Jember Jl. Sudarman No.1, MZA Djalal juga menyatakan keinginannya hingga akhir masa jabatannya yakni tahun 2015, ia akan mewakafkan pribadinya untuk masyarakat Jember bejumlah 2,3  juta jiwa. Hal itu juga  kerapkali MZA Djalal sampaikan kepada istri dan anak-anaknya, karena itu dengan sisa waktu yang ada, MZA Djalal berjanji akan bekerja lebih keras lagi untuk mengejar ketertinggalan termasuk menyelesaikan janji dirinya kepada masyarakat saat Pemilukada lalu.

Tanpa dukungan dan bantuan secara ikhlas dari jajaran Korps Pemkab Jember untuk meneruskan pembangunan sesuai misi dan visi pemerintah daerah yakni membangun desa menata kota demi kemakmuran bersama, rasanya hal itu sulit diwujudkan apalagi masyarakat Jember saat ini masih membutuhkan sentuhan pembangunan.