SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Minggu, 22 Juli 2012

Spekulan Sembako Wajib Terkena Sangs

Suro Widjojo : “Pemerintah Provinsi Jatim melalui Disperindag harus bersikap tegas terhadap pengusaha atau spekulan yang mencoba mempermainkan harga pada bulan suci Ramadhan ini” EXTREMMEPOINT.COM : - Harga BBM tidak jadi naik per 1 April, kebijakan ini memberikan dasar tidak adanya alasan bagi pedagang untuk menaikkan barang atas kemauannya sendiri. Suro Widjojo, Sekertaris LPPKN (Lembaga Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen Nasional) Provinsi Jatim mengungkapkan bagi pedagang yang menaikkan barang wajib mendapatkan peringatan keras ataupun sanksi pidana bagi spekulan yang menimbun. Menurut Suro, Sekertaris LPPKN Provinsi Jatim mengatakan, “Sangat berat sekali beban yang harus ditanggung masyarakat jika pemerintah tidak melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap naiknya harga-harga kebutuhan pokok saat ini. Langkah antisipasinya yaitu dengan seringnya mengadakan operasi pasar,” katanya pada extremmepoint.com. Minggu (22/07) 15.00 Wib. “Pemerintah Provinsi Jatim melalui Disperindag harus bersikap tegas terhadap pengusaha atau spekulan yang mencoba mempermainkan harga pada bulan suci Ramadhan ini. Tak ada tempat bagi spekulan yang mencari keuntungan diatas penderitaan orang lain. Saat inilah yang tepat bagi Disperindag menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk mengawasi dan melaporkan berbagai penyimpangan yang dilakukan pengusaha dan pedagang pada Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2012,” tambah pria serius ini saat di loby Hotel Garden Palace, Surabaya. Sistem kerja spekulan tersebut, jangan dibiarkan merajalela dan harus diawasi secara ekstra ketat. Perbuatan yang melanggar hukum itu, jelas menghancurkan perekonomian masyarakat. “Spekulan atau pengusaha yang nakal itu langsung saja diproses secara hukum dan dicabut izin usahanya sehingga memberikan shock therapy bagi mereka yang berbuat macam-macam dan merugikan masyarakat. Segala bentuk pelanggaran, besar maupun kecil yang dilakukan pengusaha dalam masalah sembako itu harus ditindaklanjuti. Ini adalah bentuk sikap tegas pemerintah dalam melaksanakan tugas negara,” ujarnya. “Pemerintah juga harus melakukan pengendalian harga, guna mengantisipasi tingginya inflasi dari kebutuhan pokok agar masyarakat tidak over mengeluarkan biaya banyak dalam menjalankan ibadah Ramadhan, Idul Fitri dan tahun ajaran baru yang kebetulan bersamaan,” pungkasnya. Pemerintah dalam hal ini juga wajib menjaga agar distribusi tetap lancar. Dan tidak menolerir para tengkulak yang memainkan stok sembako juga harga, karena masyarakat sangat membutuhkannya saat ini. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengungkapkan pedagang yang menaikkan harga berarti mencari kesempatan dalam kesempitan. "Harusnya nggak ada, harusnya harganya kembali. Balik lagi alasan (harga) naik itu tidak ada,” ujar Bayu, April lalu. Menurut dia, tidak ada lagi alasan penyesuaian harga karena BBM tidak jadi naik. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag Gunaryo mengungkapkan harga bahan makanan pokok hingga saat ini masih stabil. Dalam melakukan pendataan ke pasar, kata Gunaryo, Kemendag selalu mensurvei pedagang yang sama sehingga angkanya selalu bisa dibandingkan. Naik turunnya harga hanya berkisar lima persen. “Kalau segitu ya kita anggap normal, nggak ada harga yang dinaik-naikkan,” ujar Gunaryo. Konsumen yang cerdas, membeli tidak berdasarkan emosional dan hanya cukup kebutuhannya saja serta selalu mengutamakan jangka panjang. Belanja yang berlebihan identik dengan kesombongan karena kesombongan akan berdampak negatif bagi kehidupan ini. Apakah anda termasuk orang sombong???????? (GLBT)

Kegiatan Ilegal Pungli terhadap Parkir ,Pedagang didiamkan abadi oleh Aparat Penegak Hukum

EXTREMMEPOINT.COM : - Parkir Roda Dua makan badan jalan raya dan Pungli (pungutan liar) jenis parkir berkembang dengan pesat namun pihak Pemkot Surabaya, Polsek, DLLAJR dan Satpol PP setempat hanya diam. Mungkinkah para pihak tersebut “Mendapat” setoran yang cukup dari pungli itu, terbukti untuk parkir roda dua dipungut Rp 2.000 tanpa dapat menunjukkan karcis parkir yang sah. Sedangkan area parkirpun sudah menggunakan badan jalan sehingga di sore hari sering terjadi kemacetan, namun pihak polisi yang memakai sedan bertuliskan patroli hanya berhenti sejenak lalu pergi tanpa berbuat sesuatu. Menurut Eko, warga kenjeran, pengunjung yang mau beli HP mengatakan, “Cari tempat parkir resmi kok sulit ya, bayarnya juga mahal mas disini. Sebenarnya tak jadi masalah berapapun harganya asalkan kendaraan saya aman dan yang lebih parah lagi tukang parkir kok tidak mengeluarkan karcis resmi,” katanya pada extremmepoint.com. Sabtu (21/07) 23.00 Wib. “Sepertinya pihak Pemkot ada main dengan pihak Kepolisian setempat, DLLAJR, Satpol PP dan sebagai pelaksananya atau kepanjangan tangan mereka dilapangan adalah Paguyuban Pasar Jongkok Wonokromo terbukti tidak adanya tindakan apapun dari beberapa pihak terkait dan amat rapinya cara kerja mereka,” tambahnya sambil memilih HP dengan serius. Banyak Pedagang yang mengeluh dengan iuran harian dan bulanan sejumlah Rp 250 ribu perbulan, namun mereka tidak dapat berbuat banyak karena area Pasar Jongkok Wonokromo telah dikuasai oleh preman-preman yang siap melibas pedagang liar. Menurut Han (samaran), pedagang yang tak mau disebut namanya mengatakan, “Dulu mas disini bebas tanpa ada pungutan apapun dan juga belum banyak pedagangnya tetapi sekarang dipungut total Rp 250 ribu per bulan. Uang tersebut tidak jelas untuk apa?, jualan juga makin sepi disebabkan banyaknya calo-calo berkeliaran hal itu penyebab takutnya pembeli atau yang mau tukar tambah HPnya,” katanya pada extremmepoint dengan wajah sedih. Sabtu (21/07) 23.20 Wib. Menurut Anggota LSM Telinga Lebar, Marcel H mengatakan, “Pemkot dan pihak terkait hendaknya jangan mendiamkan hal ini terjadi karena pemakai jalan lainnya juga butuh kenyamanan dan keamanan,” katanya pada extremmepoint.com yang kebetulan berhenti sejenak di pasar itu. Sabtu (21/07) 23.46 Wib. Dia menambahkan, “Pihak Kepolisian, DLLAJR dan Satpol PP seharusnya menertibkan kawasan ini jika didiamkan saja berarti ada apa dibalik ini semua,” tambahnya sambil menghidupkan motornya. Pengunjung yang memakai roda dua di Pasar Jongkok Wonokromo meluber, sedangkan lahan parkir kurang memadai terlihat jelas sampai memakan badan jalan raya. Hal tersebut memberi kesan adanya pembiaran dari pihak yang terkait. (GLBT) Bersambung……………………..Stasiun Kereta Api Wonokromo Sarang…………….