SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Rabu, 18 April 2012

350 Pekerja dapat layanan kesehatan Jamsostek

DENPASAR, EXTREMMEPOINT.COM : - Sekitar 350 pekerja yang sedang melaksanakan pembangunan perluasan bandara Ngurah Rai, Bali, mendapatkan pelayanan pemeriksaan gratis dari PT Jamsostek Bali, Rabu (18/4), di lokasi proyek pembangunan perluasan bandara Ngurah Rai.
"Kami memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis ini berkaitan dengan program "Love Jamsostek" pada April ini," kata Kepala PT Jamsostek Bali I, B Yudo Nurcahyo kepada pers, Rabu (18/4).
Menurutnya, pelayanan pemeriksaan kesehatan yang diberikan gratis ini antara lain pemeriksaan asam urat, tulang, kolesterol, tekanan darah dan kadar gula darah. "Melalui kegiatan ini kami ingin makin memperkenalkan jamsostek kepada masyarakat, sehingga mereka makin cinta dan merasa membutuhkan jamsostek," ucap Yudo.
Selama April dan dalam rangka pelaksanaan program "Love Jamsostek" ini, papar Yudo, akan banyak kegiatan yang dilakukan PT Jamsostek guna makin memperkenalkan diri kepada masyarakat. Kegiatan itu antara lain pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis dan bersepeda santai. "Minggu depan kami juga mengadakan kegiatan medical chek up untuk peserta program JPK yang berusia 40 tahun ke atas," imbuhnya.
Yudo menyatakan, PT Jamsostek juga tiap tahun memberikan beasiswa kepada pelajar SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi yang berprestasi. Nilai beasiswa ini, tuturnya, mencapai Rp 100 miliar. "Kami berikan beasiswa kepada pelajar berprestasi bagi peserta jamsostek," tandasnya.
Menyinggung soal animo masyarakat dan pengusaha di Bali untuk masuk program jamsostek, Yudo menyebutkan sudah relatif tinggi dan tiap tahun mengalami kenaikan sekitar 30 persen. Saat ini, kata Yudo, ada sekitar 7.000 perusahaan di Bali. Namun yang telah menjadi peserta program jamsostek sebanyak 4.300 perusahaan dengan jumlah pekerja sekitar 182.000 orang.(Tety)

Preman baju coklat jadi saksi di Persidangan ratu Tipu

SIDOARJO, EXTREMMEPOINT : - Dalam persidangan kedua di Pengadilan Negeri (PN) Sidoarjo disidangkan lagi untuk pembacaan saksi dari terdakwa Lily Yunita yang menyadi pesakitan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Sidoarjo yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Sri Andini  SH, MH dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sabetania SH, MHum pada siang tadi di Pengadilan Sidoarjo  (16/04).
Yang mana pada saat itu dalam persidangan Anggota Polda yang telah diDenmakan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Hadiatmoko setelah mengetahui bahwa AKP Johanes Rudin Prayetno ikut serta dalam serangkaian penipuan di Surabaya dan Sidoarjo terhadap beberapa pengusaha Kecil dan menengah  dengan memberikan segebok Cek pada Wanita Simpanannya yang bernama Lili Yunita, warga perumahan Sidoarjo.
Namun sangat disayangkan dalam persidangan siang tadi anggota berseragam Coklat itu tidak mengakui perbuatannya walaupun Ibu Hakim sudah bertanya Apakah  bapa mengetahui bahwa Cek yang bapak tandatangani tahu dibuat  untuk apa?? dijawab oleh AKP Johanes RP “tidak tahu” padahal menurut  para pelapor berkata pada Extremmepoint.com, “Cek itu ditanda tangani di depan mereka, jadi  mustahil jika Anggota Polda tersebut tidak tahu,” ujar Ibu ini sambil menenteng cucunya dalam persidangan siang tadi. 
Bahkan seorang Tokoh masyarakat dari Sidoarjo berkata, “Masya’Allah kapankah polisi berubah tidak menjadi penjahat tapi sebagai pelayan Masyarakat yang benar dan bermartabat,” ujar bapak ini pada Extremmepoint.com sambil masuk mobilnya dan berkata tolong nama saya jangan dikorankan mas.
Pada pembacaan Saksi kedua adalah adik kandung langsung dari terdakwa yang bernama O-HAN ini juga berpura-pura bodoh saat ditanya oleh Ibu hakim semua pertanyaan dia jawab “tidak tahu” padahal saat bu Hakim bertanya, “Apakah saudara tahu bahwa membuka Cek yang tidak ada dananya itu pidana ? tetapi tetap dijawab “tidak tahu” saat itu Ohan tidak bisa berkelit saat dikronfortir apa reaksi Bank saat terjadi ada Cek yang mau dicairkan ? Bank menyarankan untuk menutup rekening dan mengembalikan semua cek yang pernah dia terima dijawab dengan enteng oleh saksi  sudah kadung  dijalankan bu .
SISI LAIN : yang menyadi pertayaan timbul dimasyarakat adalah mengapa Kapolda Jatim belum memberikan tindakan kepada AKP Johanes Rudin Prayitno yang  mana sudah jelas kasusnya juga sudah P-19 di Kajati  Jatim terkait prilaku kejahatannya sebagai calon tersangka dalam kasus Penipuan dengan Cek kosong yang sengaja dibagikan pada pengusaha demi untuk memperkaya diri sendiri  dan juga Polda Jatim tidak pernah mengungkit hubungan gelapnya pada Lily Yunita  sampai saat ini pada hal menurut partai  Demokrat  yang sedang  memimpin saat ini dalam pidato saat kampanye dulu berkata HUKUM  ADALAH  SEBAGAI PANGLIMA.  Tapi  nyatanya Hukum itu hanya berlaku pada orang kecil saja. (SAM).

Kinerja Polres Pasuruan Perlu Dipertanyakan.

PASURUAN, EXTREMMEPOINT.COM : - Kinerja Anggota Polres Pasuruan terkesan tidak profesional. Karena dalam melakukan penangkapan terhadap seorang tersangka, aksi “kekerasan” masih saja diterapkan. Hal ini seperti yang dialami oleh Syaiful Imron (29), warga Desa Glagahsari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan tersangka pencurian dengan kekerasan.
Dan hal ini sering terjadi terbukti adanya pra peradilan yang pernah dilakukan oleh Advokat, meskipun dimenangkan oleh pihak Polres tetapi sejarah mengatakan bahwa tidak profesionalnya pihak Polres Pasuruan.
Karena tak terima atas aksi kekerasan yang dialami oleh Syaiful Imron, warga Desa Glagahsari, Kecamatan Sukorejo ini pun kemudian melaporkan insiden tersebut ke Seksi Propam (Profesi dan Pengamanan) Polres Pasuruan. Maksud dan tujuan laporan tersebut Syaiful Imron berharap ada keadilan terhadap dirinya.
Menurut Situmeang, Kuasa Hukum Syaiful Imron mengatakan, “Penganiayaan yang dialami kliennya ini terjadi setelah 5 orang petugas kepolisian dari Polres Pasuruan menangkap Syaiful di pertigaan Desa Lemah Abang, Kecamatan Sukorejo pada Minggu (15/04). Syaiful ditangkap lantaran “terlibat” aksi pencurian,”katanya pada extremmepoint.com.
Dia menambahkan, "Akibat aksi penganiayaan tersebut, klien saya mengalami luka-luka pada bagian punggung, leher, tangan dan kaki. Saya menyesalkan, karena aksi kekerasan ini dipakai untuk memaksa korban agar mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya," pungkasnya, pada Selasa (17/04).
Menurut Iptu Wiksan, Kasie Propam Polres Pasuruan mengatakan, "Saya tidak bisa memberi komentar, mas. Karena kasus ini sekarang sedang diselidiki," katanya pada extremmepoint.com dengan senyum yang menawan.
Kabupaten/Kota Pasuruan yang mayoritas kurang sadar hukumnya dan termasuk daerah miskin rawan sekali dengan tidak mendapatkan keadilan. Kinerja Polres Pasuruan perlu ditingkatkan profesioalismenya dan sosialisasi hukum juga harus digalakkan dengan seksama. Semakin masyarakat sadar hukumnya tinggi maka jumlah kejahatan akan turun sedangkan kerja aparat kepolisian akan semakin ringan. (NGH)

Bali Targetkan 100 Persen Lulus UN SMA

Denpasar,Extremmepoint.com: - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menargetkan tingkat kelulusan pelajar SMA atau sederajat dalam mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun 2012 ini mencapai 100 persen, sebagaimana hasil yang telah diperoleh tahun lalu.
   "Untuk tahun ini kami menargetkan pelajar SMA dan sederajat yang lulus UN 100 persen, sehingga Bali dapat mempertahankan predikat terbaik tingkat nasional," ujar Mangku Pastika kepada wartawan, Senin (16/4), di Denpasar, ketika meninjau pelaksanaan UN SMA hari pertama di beberapa sekolah SLTA di Denpasar.
 
  Ia menyebutkan, sebanyak 45.610 pelajar SMA atau sederajat di Bali mengikuti UN tahun ini. Mangku Pastika merasa optimistis target kelulusan 100 persen itu akan tercapai, mengingat telah banyak upaya program terobosan yang dilakukan instansi terkait di Bali, seperti melaksanakan try out sebelum UN digelar.
 
  "Kami menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah melakukan berbagai program terobosan untuk menciptakan prestasi terbaik di kalangan pelajar di Bali," tutur Pastika. Ia menambahkan, pemprov Bali memberikan bantuan beasiswa kepada siswa berprestasi dari kalangan tidak mampu. Beasiswa itu berupa dana sekitar Rp 500 ribu per tahun untuk satu pelajar.(Tety)

"Preman Baju Coklat " Jadi Saksi Di Persidangan "Ratu Tipu"

SIDOARJO, EXTREMMEPOINT : - Dalam persidangan kedua di Pengadilan Negeri (PN) Sidoarjo disidangkan lagi untuk pembacaan saksi dari terdakwa Lily Yunita yang menyadi pesakitan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Sidoarjo yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Sri Andini  SH, MH dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sabetania SH, MHum pada siang tadi di Pengadilan Sidoarjo  (16/04).
Yang mana pada saat itu dalam persidangan Anggota Polda yang telah diDenmakan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Hadiatmoko setelah mengetahui bahwa AKP Johanes Rudin Prayetno ikut serta dalam serangkaian penipuan di Surabaya dan Sidoarjo terhadap beberapa pengusaha Kecil dan menengah  dengan memberikan segebok Cek pada Wanita Simpanannya yang bernama Lili Yunita, warga perumahan Sidoarjo.
Namun sangat disayangkan dalam persidangan siang tadi anggota berseragam Coklat itu tidak mengakui perbuatannya walaupun Ibu Hakim sudah bertanya Apakah  bapa mengetahui bahwa Cek yang bapak tandatangani tahu dibuat  untuk apa?? dijawab oleh AKP Johanes RP “tidak tahu” padahal menurut  para pelapor berkata pada Extremmepoint.com, “Cek itu ditanda tangani di depan mereka, jadi  mustahil jika Anggota Polda tersebut tidak tahu,” ujar Ibu ini sambil menenteng cucunya dalam persidangan siang tadi. 
Bahkan seorang Tokoh masyarakat dari Sidoarjo berkata, “Masya’Allah kapankah polisi berubah tidak menjadi penjahat tapi sebagai pelayan Masyarakat yang benar dan bermartabat,” ujar bapak ini pada Extremmepoint.com sambil masuk mobilnya dan berkata tolong nama saya jangan dikorankan mas.
Pada pembacaan Saksi kedua adalah adik kandung langsung dari terdakwa yang bernama O-HAN ini juga berpura-pura bodoh saat ditanya oleh Ibu hakim semua pertanyaan dia jawab “tidak tahu” padahal saat bu Hakim bertanya, “Apakah saudara tahu bahwa membuka Cek yang tidak ada dananya itu pidana ? tetapi tetap dijawab “tidak tahu” saat itu Ohan tidak bisa berkelit saat dikronfortir apa reaksi Bank saat terjadi ada Cek yang mau dicairkan ? Bank menyarankan untuk menutup rekening dan mengembalikan semua cek yang pernah dia terima dijawab dengan enteng oleh saksi  sudah kadung  dijalankan bu .
SISI LAIN : yang menyadi pertayaan timbul dimasyarakat adalah mengapa Kapolda Jatim belum memberikan tindakan kepada AKP Johanes Rudin Prayitno yang  mana sudah jelas kasusnya juga sudah P-19 di Kajati  Jatim terkait prilaku kejahatannya sebagai calon tersangka dalam kasus Penipuan dengan Cek kosong yang sengaja dibagikan pada pengusaha demi untuk memperkaya diri sendiri  dan juga Polda Jatim tidak pernah mengungkit hubungan gelapnya pada Lily Yunita  sampai saat ini pada hal menurut partai  Demokrat  yang sedang  memimpin saat ini dalam pidato saat kampanye dulu berkata HUKUM  ADALAH  SEBAGAI PANGLIMA.  Tapi  nyatanya Hukum itu hanya berlaku pada orang kecil saja. (SAM).

Warga Lumpur Lapindo Yang Terlupakan

SIDOARJO, EXTREMMEPOINT.COM : - Warga lumpur lapindo sebagai korban sampai detik ini belum terselesaikan, selama enam tahun terlunta-lunta. Pihak PT Minarak Lapindo Jaya dan pihak Pemprov jelas-jelas telah membuat warga menjadi semakin menderita.
Karena Gubernur Jatim tidak dapat memuaskan, warga korban lumpur dalam peta terdampak, melampiaskan dengan cara memblokir kembali Jalan Raya Porong. Bahkan, rencana pemblokiran masih berlangsung sampai dengan malam ini.
Aksi pemblokiran warga dilakukan didepan pos pantau BPLS, tepatnya depan pintu masuk tanggul Siring. Sudah enam tahun ganti ruginya untuk warga belum diselesaikan oleh PT Minarak Lapindo Jaya juru bayar Lapindo Brantas Inc itu, yang membendung arah Surabaya dan Malang.
Menurut H Sunarto tokoh dari Pagar Rekontrak mengatakan,"Intinya kami ingin pemerintah ikut memikirkan nasib korban lumpur terdahulu atau dalam peta terdampak. Jangan luar peta saja yang dipikirkan atau diselesaikan. Kami minta keadilan dan pemerintah jangan diskriminasi," katanya pada extremmepoint.com, pada Senin (16/04).
Dia menambahkan, “Korban lumpur dalam peta, akan terus selalu berjuang untuk menanyakan haknya. Sampai kapanpun, selama kita belum mendapatkan keadilan maka kami akan terus meminta diberikan keadilan," tambahnya.
Dalam aksi pemblokiran, sebagian mereka juga ada yang berencana naik ke tanggul kolam penampungan lumpur. Namun, upaya nekat warga ini dihadang oleh aparat kepolisian yang berjaga di aksi tersebut.
Disini terlihat sekali bahwa Pemkab Sidoarjo, Pemprov Jatim dan PT Minarak Lapindo Jaya serta Pemerintah Pusatpun terkesan masabodoh karena sudah membuat warga menderita terbukti sudah 6 (enam) tahun lamanya menunggu penyelesaian tetapi yang mereka dapatkan hanyalah janji-janji belaka. Begitu juga Anggota DPRD Sidoarjo, DPR Provinsi dan DPR RI juga sudah tidak peduli lagi padahal merekapun berangkat dari warga yang terkena musibah. Ketidak pedulian ini apa ada hubungannya dengan putusan dari MA (Mahkamah Agung) yang mana putusannya sudah berkekuatan hukum tetap yang menyatakan “Tidak Bersalah”.(TIMSUS)

Ok Polisi membunuh Pengurus Partai Golkar

MADIUN, EXTREMMEPOINT.COM : - Briptu Andika dikenal sebagai oknum polisi yang telah menembak mati (pembunuh) Muhamad Fauzi, pengurus partai Golkar, Kamis (12/04) kemarin. Dia dikenal sebagai oknum yang menyukai dugem (dunia gemerlap malam) di karaoke dan kafe pada wilayah Madiun dan Magetan, serta oknum polisi ini lebih dikenal sebagai koboi karena dia tukang pamer pistol.
Dari konfirmasi pada sejumlah pengunjung kafe dan karaoke yang ada di Madiun dan Magetan diperoleh keterangan tentang keberadaan oknum polisi yang sebelumnya bertugas di unit Reskrim Polsek Bendo, Polres Madiun ini, bahwa jawaban mereka menunjukkan sama semua yakni jika yang bersangkutan sudah mabuk kemudian selalu mengeluarkan pistolnya.
Menurut Irwansyah, penyuka dugem di Madiun mengatakan, "Kalau Andika yang itu saya sering ketemu di tempat karaoke. Jika dia sedang mabuk sering membuat resek dan selalu memamerkan pistolnya kesana-kesini," katanya pada extremmepoint.com, Minggu (15/04).
Menurut Adi, teman Irwan juga mengatakan, “Banyak sikap yang kurang terpuji dari seorang penegak hukum yang dilakukan oleh Briptu Andika. Saya pernah melihat persis dia mabuk dan ketika akan bayar minum bukan dompet yang dikeluarkan tetapi pistolnya dulu ditaruh pada meja kasir, baru dompet," katanya.
Dia menambahkan, "Saat saya merokok didepan kos, saya lihat Andika di depan rumah. Saya tidak kenal dia, saya kira ia temannya teman kos saya. Ketika saya lihat dia malah mendatangi saya dan menantang berkelahi," tambahnya.
Muhamad Fauzi, Pengurus Partai Golkar ini dibunuh dengan cara ditembak pada bagian kepalanya di kafe 76 Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. Dan Briptu Andika Kurniawan sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak polisi. Yang mana Briptu Andika akan mengahadapi sidang kehormatan kepolisian dan sidang umum. (KYY)