SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Kamis, 26 April 2012

370 Karyawan Dapat Layanan MCU Dari Jamsostek


Denpasar, Extremmepoint.com: -  Sebanyak 370 karyawan dari sekitar 25 perusahaan di Bali selama April ini sudah menerima layanan manfaat tambahan dari PT Jamsostek berupa Medical Check Up (MCU). PT Jamsostek menargetkan sekitar 1.000 karyawan memperoleh layanan manfaat tambahan MCU ini hingga akhir April mendatang. 
  


 "Pelayanan manfaat tambahan Ini merupakan program baru dari PT Jamsostek dengan memberikan pelayanan MCU bagi perusahaan yang mengikut-sertakan karyawannya dalam program jamsostek," ucap Kepala PT Jamsostek Bali I, B Yudo Nurcahyo, Kamis (26/4), disela-sela dilaksanakannya pelayanan manfaat tambahan MCU Jamsostek di kantor PT Jamsostek Denpasar.  
   Yudo menjelaskan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi perusahaan untuk mendapatkan pelayanan manfaat tambahan dari PT Jamsostek, antara lain tertib administrasi kepesertaan dan iuran. 
   Di Bali, papar Yudo, ada sekitar 120 perusahaan yang berhak memperoleh layanan manfaat tambahan Jamsostek ini karena tertib administrasi kepesertaan dan iuran. Namun dari 120 perusahaan itu hanya 25 perusahaan saja yang telah mengikuti pelayanan manfaat tambahan MCU Jamsostek ini. "Kami harapkan nanti 120 perusahaan ini mau menerima pelayanan manfaat tambahan Jamsostek," tuturnya.
   Ia menyebutkan, beberapa jenis pelayanan manfaat tambahan dari PT Jamsostek adalah memberikan pelatihan K3 bagi tenaga kerja (TK) dan perusahaan, peralatan K3 perusahaan jasa konstruksi, bantuan uang pemakaman bagi keluarga dan TK yang masih aktif, MCU bagi TK diatas usia 40 tahun dan bantuan bagi TK dan keluarga yang membutuhkan hemodialisa, pengobatan kanker dan HIV/AIDS.
   "Manfaat tambahan MCU lainnya yang diberikan antara lain pemeriksaan fisik dokter umum, penunjang rontgen thorax dan EKG, dan pemeriksaan laboratorium darah rutin, urine lengkap HbsAg, GDS, kolesterol dan asam urat," paparnya.(Tety)

Hiburan Malam Pusat Neraka

KEPRI, EXTREMMEPOINT.COM : - Tarian telanjang waktu lalu di XP Club Pekanbaru terkesan lamban terbukti belum ditetapkannya pihak pengelola, Beny Lubis sebagai Tersangka dan hanya dua tersangka yaitu penarinya saja, sedangkan lima penari lainnya jadi saksi.
Unit IV Dit Reskrim Umum Polda Riau, Selasa (21/02) sekitar 02.30 wib telah menangkap sebanyak 7 orang penari telanjang (striptis). Ketika ditangkap, penari tersebut sedang menyajikan tarian tanpa pakai busana sehelai benangpun dihadapan tamu undangan. Dan harga tiketnya sebesar Rp 75.000.
Menurut Kepala Kajati Riau, Babul Khoir melalui Aspidum, Akmal A kepada sejumlah wartawan Rabu (25/04) menegaskan, “Bagaimana mungkin kita (jaksa) menerima berkas tersebut, jika tersangkanya hanya dua penari saja. Pada saat malam itu, yang melakukan striptease ada 7 penari. Dan mereka ini justru diundang pihak pengelola melakukan striptease. Memang kita sudah memberi petunjuk dalam berkas perkara tersebut, bahwa polisi harus menetapkan pengelola tempat yakni Beni Lubis sebagai tersangka,” jelasnya dalam jumpa pers.
Menurut Wakil Ketua Komisi DPRD, Ade Hartati mengatakan, “Tidak ada tawar-menawar, tutup tempat hiburan malam yang menyajikan hiburan penari telanjang. Lagi pula, Pemko jangan pura-pura tutup mata dan berdalih baru mengetahuinya. Sudah sejak lama kita juga mendengar suguhan penari telanjang ini ada di Pekanbaru,” katanya kepada extremmepoint.com.
Menurut H.Wan Syamsir Yus,  Sekertaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau mengatakan, “Kalau masalah itu (striptis) urusan Firdaus tuh. Lokasinya ada di Pekanbaru, jadi urusannya walikota. Kalau memang tak sejalan dengan visi-misi, tengokkanlah visi misi itu,” katanya pada extremmepoint.com Kamis (23/02).
Menurut Ilyas Husti, Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Pekanbaru mengatakan, “Kita dari MUI dengan cara memberikan fatwa dan tausiah bahwa mempertontonkan aurat itu tidak bagus dan dilarang dalam agama dan itu harus dihentikan. Untuk menertibkannya, menjadi wewenang pihak aparat terkait,”  katanya pada extremmepoint.com.
Dia menambahkan, “Kalau pemerintah serius, saya rasa ini akan tuntas. Mari semuanya kita sama-sama bersinergi memberantas kemungkaran di daerah kita ini,” tambahnya.
Sementara, Walikota Pekanbaru Firdaus menilai, keberadaan penari stritis di Pekanbaru, karena ada oknum yang melindunginya. Jika tidak ada yang membekengi, Firdaus yakin tidak bakalan berani manajemen Club XP menampilkannya.
Menurut Firdaus, Walikota Pekanbaru mengatakan, “Sudah pasti ada yang melindungi di belakang.  Kalau tidak ada yang melindungi ditengah penolakan masyarakat dan pemerintah akan keberadaan penari telanjang itu, saya rasa tidak akan terjadi aksi itu,” katanya pada extremmepoint.com Rabu (22/02).
Dia menambahkan, “Oknum yang melindungi ini bisa juga dari tokoh masyarakat dan bisa juga aparat. Makanya kita minta mari kita satu faham, terutama masyarakat. Karena keberadaan mereka di sana itu karena masyarakat. Kita himbau tidak hanya pemerintah dan jajaran aparat saja, tapi masyarakat juga diminta agar turut mengawasi,” tambahnya dengan nada semangat. (HM/HR)