PASURUAN, EXTREMMEPOINT : - Penertiban terhadap pedagang kaki Lima ( PKL) di Pasar Besar Pasuruan ricuh pasalnya para pedagang menolak untuk ditertibkan oleh petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Polres Kota Pasuruan dan Polisi Militer.
"Kami bukannya menentang petugas mas, kami juga bayar retribusi kenapa kami digusur? sedangkan lapak-lapak yang malah semi permanen di sana itu kok tidak digusur," terang Mahfud (nama samaran) Ini sangat tidak adil," lanjutnya lagi
Ditambahkan juga oleh Mahfud bahwa penertiban ini tidak prosedural, harusnya kami diberi surat peringatan atau surat teguran terlebih dahulu. Ini kok tiba-tiba mau membongkar dagangan saya,' imbuh Latifah pedagang pisang
Pantauan Extremmepoint di lapangan sempat terjadi insiden yang juga agak menggelikan. Beberapa ibu-ibu sempat mengejar petugas polisi PP dengan sebilah pisau pemotong sayur, mengacung-acungkan pisau untuk mengusir petugas yang hendak membongkar dagangannya.
Sementara itu Kepala operasional Satpol PP kota Pasuruan, Isa Anshori ketika dimintai keterangan mengatakan "Bahwa PKL tersebut telah melanggar aturan karena menggelar dagangan di bahu jalan sehingga memadati tepi area sepanjang jalan Pasar Besar."Jawabnya.
" Pemerintah Kota Pasuruan tidak pernah melakukan pelarangan terhadap aktivitas PKL, dengan catatan mereka tidak melanggar ketentuan aturan yang ada dan tidak menganggu kepentingan umum. Penertiban PKL tidak dilakukan dengan serta merta, namun sesuai prosedur yang ada. Kita melakukan dengan pendekatan persuasif. Karena ini adalah masalah perut, kita tentu tidak boleh menjalankannya secara arogan,:" Tambah Isa Anshari kepada Extremmepoint.com(Ngh)