SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Kamis, 18 Agustus 2011

Perluasan Pelabuhan Benoa Alokasikan Dana Rp 20 Miliar

Denpasar, Extremmepoint.com - Pemerintah kini sedang memperlebar dan memperdalam alur pelabuhan Benoa, Bali. Tujuannya agar nantinya pelabuhan ini dapat dijadikan tempat bersandar kapal wisata maupun lainnya yang berukuran besar. Untuk melakukan pengerjaan ini, pemerintah mengalokasikan dana sekitar Rp 20 miliar yang bersumber dari APBN.
  "Upaya memperlebar dan memperdalam alur ini sudah mulai dikerjakan sejak Juli lalu," ujar General Manager (GM) PT Pelindo III Cabang Benoa Iwan Sabatini, Selasa (16/8), di Denpasar.
  Pelabuhan Benoa, Bali selama ini sering disinggahi kapal pesiar berukuran besar seperti Sunprincess yang memiliki panjang sekitar 261 meter. Namun kapal pesiar mewah ini tidak bisa bersandar di dermaga pelabuhan Benoa karena alurnya terlalu dangkal, sehingga harus berlabuh di tengah lautan.
  "Selama ini kedalaman alur menjadi salah satu kendala yang membuat kapal pesiar berukuran besar belum bisa bersandar di dermaga pelabuhan Benoa," ucap Iwan. Menurutnya, pihaknya saat ini sedang mengerjakan pendalaman alur dari 8,5 meter menjadi 10,5 meter.
  "Untuk pelebaran alur dilakukan nanti pada tahap kedua," tuturnya seraya menambahkan, pengerjaan ini ditargetkan rampung seluruhnya pada Oktober mendatang.
  Ia menilai pengembangan pembangunan pelabuhan Benoa ini sangat berdampak positif bagi penunjang perkembangan pariwisata di Bali, mengingat pelabuhan Benoa nantinya sudah bisa dijadikan tempat bersandar kapal berukuran besar. "Nantinya semua kapal berukuran besar bisa bersandar di pelabuhan Benoa," imbuhnya.
  Iwan menjelaskan, dalam waktu dekat ini kapal pesiar Sunprincess akan berkunjung ke Bali dan bersandar di pelabuhan Benoa. Pada 2011 ini, lanjut Iwan, pihaknya menargetkan kunjungan kapal pesiar sebanyak 30 kapal ke Benoa. Iwan optimistis target ini akan terpenuhi jika nantinya proses pendalaman alur dan pelebaran ini sudah rampung. Selama tujuh bulan terakhir ini sudah sebanyak 19 kapal pesiar yang datang ke pelabuhan Benoa.(Tety)

Angka Kecelakaan Mudik Lebaran Meningkat

Denpasar, Extremmepoint.com- Para pengendara bermotor, khususnya roda dua yang hendak mudik Lebaran dari Bali ke berbagai kota di Pulau Jawa diminta agar berhati-hati. Hal ini karena angka kecelakaan lalu lintas sejak beberapa tahun ini selalu meningkat pada saat musim mudik Lebaran. Sebagian besar korbannya adalah pengendara roda dua.
  "Kami mengimbau segenap pemudik agar berhati-hati, karena setiap tahun angka kecelakaan saat mudik Lebaran meningkat," kata Kepala PT Jasa Raharja (JR) Cabang Denpasar Wahyu Purwanto, Kamis (18/8), di Denpasar.
  Dia menjelaskan, setiap tahunnya angka kecelakaan saat mudik Lebaran dari Bali naik sekitar 5 persen. Pada tahun 2009 lalu, menurut Wahyu, jumlah korban kecelakaan saat mudik Lebaran yang disantuni PT JR sekitar 107 orang. Jumlah ini, lanjut Wahyu, meningkat menjadi 115 orang pada musim mudik Lebaran 2010 lalu.
  Guna meminimalisir angka kecelakaan saat mudik Lebaran ini, papar Wahyu, pihaknya akan mendirikan sejumlah posko di jalur Denpasar-Gilimanuk. Selain itu, imbuhnya, PT JR akan memasang spanduk yang berisikan imbauan di kawasan rawan kecelakaan. "Kami berharap angka kecelakaan ini bisa makin berkurang," tuturnya.
  Wahyu menyebutkan, arus mudik Lebaran akan sudah mulai nampak pada H-7 hingga H+7 mendatang. "Berdasarkan data, sebagian besar korban kecelakaan ini adalah usia 15 sampai 25 tahun," tandasnya.(Tety)

Bea Cukai "Petieskan" Kasus Miras Berpita Cukai Palsu

Denpasar,Extremmepoint.com - Aparat Bea dan Cukai (BC) Bandara Ngurah Rai, Bali diduga keras "mempetieskan" berkas perkara kasus ribuan botol minuman keras (miras) yang diindikasikan berpita cukai palsu, hasil sitaan dari salah satu tempat hiburan malam BE di kawasan By Pass, Suwung Denpasar pada Mei lalu.
Pasalnya, sampai saat ini petugas BC belum ada melimpahkan berkas perkaranya ke Kejaksaan maupun Pengadilan.
  Masalah ini menjadi perbincangan hangat di kalangan penegak hukum di Bali, sehingga memunculkan berbagai spekulasi seperti dugaan adanya "main-mata" antara oknum petugas BC Bandara Ngurah Rai dengan pengelola hiburan malam BE tersebut. Nilai pita cukai yang diduga palsu itu mencapai ratusan juta rupiah.
  Sebuah sumber mengungkapkan, pada Mei lalu sejumlah petugas BC Bandara Ngurah Rai melakukan penggerebekan ke BE karena diduga menjual miras dengan memakai pita cukai palsu. Dari penggerebekan yang dipimpin Kasi Penyidikan dan Penindakan (P2) Kantor BC Ngurah Rai M Tommy itu, menurut sumber, petugas menyita sekitar 2.000 botol miras berbagai merek yang diduga menggunakan pita cukai palsu.
  Petugas BC Ngurah Rai, lanjut sumber, juga sempat memproses verbal kasus ini. "Tapi sampai sekarang sepertinya tidak ada tindaklanjut proses hukum kasus ini," tutur sumber yang juga aparat penegak hukum tersebut. 
  Kasi P2 Kantor BC Ngurah Rai, Bali M Tommy ketika dikonfirmasi, Selasa (16/8), membenarkan pihaknya pada Mei lalu telah melakukan penggerebekan ke tempat hiburan malam BE karena diduga menjual miras berpita cukai palsu. Dalam operasi itu, diakui Tommy, pihaknya tidak ada menyita ribuan botol miras, kecuali hanya beberapa botol saja. "Tidak sampai ribuan botol miras yang kami sita," papar Tommy.
  Dia menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan, petugas BC tidak menemukan alat bukti yang akurat untuk memproses masalah ini ke tindak pidana. "Semua sudah memenuhi proses perijinan," tutur Tommy. Kendati demikian, kata Tommy, pihaknya melakukan pembinaan terhadap pengelola tempat hiburan BE tersebut.
  "Setelah kami proses, ternyata tidak ditemukan adanya penggunaan pita cukai palsu," tandas Tommy. Pernyataan Tommy ini sangat berbeda dengan ungkapan sumber yang meyakini bahwa ada penggunaan pita cukai palsu.(Tety)