EXTREMMEPOINT.COM : -
Elemen masyarakat dan ribuan warga datangi Rumdin (Rumah Dinas) Bupati
Sampang Noer Thjaja dengan gunakan puluhan mobil pick-up serta truk
karena adanya isu Pejabat pesta sabu di Hotel Elmi Surabaya.
Masa-masa ini berasal dari lembaga sekitar 14 Kecamatan yang bersatu merapatkan barisan melakukan aksi unjuk rasa terkait isu dari beberapa pejabat yang melakukan pesta sabu di hotel Elmi Surabaya.
Tamsul dalam orasinya mengatakan, "Kalau tidak ada api tidak akan ada asap, tidak ada kejadian kalau tidak ada bukti, kalau para pejabat ada yang besikukuh tidak mengkonsumsi narkoba buktikan dengan tes urine dan tes darah. Terutama beberapa pejabat yang terindikasi pemakai narkoba antara lain Noer thjaja, Kabag Pembangunan serta para Anggota Dewan," tegasnya, Rabu (23/05).
Tamsul dalam orasinya mengatakan, "Kalau tidak ada api tidak akan ada asap, tidak ada kejadian kalau tidak ada bukti, kalau para pejabat ada yang besikukuh tidak mengkonsumsi narkoba buktikan dengan tes urine dan tes darah. Terutama beberapa pejabat yang terindikasi pemakai narkoba antara lain Noer thjaja, Kabag Pembangunan serta para Anggota Dewan," tegasnya, Rabu (23/05).
Masa-masa
tersebut bergantian berorasi meneriakkan, “Kami tidak mau di pimpin
oleh pejabat yang mengkonsumsi narkoba,” teriaknya.
Menurut
Ilyas, Ketua LSM KID mengatakan, "Kalau memang Bupati tidak
mengkonsumsi narkoba, silahkan keluar biar kami ambil sempel darahnya
untuk di lakukan tes DNA," katanya.
Menurut
Munawir, Anggota DPRD Kota Surabaya dan Ketua (FPMI) Front Pemuda
Madura Indonesia mengatakan, “Kami meminta kepada polisi untuk segera
memanggil para pajabat, saya beri waktu satu bulan,” katanya didepan
Polres Sampang. Hal ini dilakukan di Polres, karena informasinya Bupati
Sampang sedang tidak berada ditempat.
Dia
menambahkan, “Ini membawa nama baik Sampang, kami sebagai Putra Sampang
tidak mau Sampang di cap sebagai Kota Narkoba,” pungkasnya.
Menurut
Wakil ketua DPRD Sampang Kian Santang dan H Hoda’I mengatakan, “Kami
akan menindak lanjuti tuntutan saudara-saudara sekalian, kami akan
mengirimkan surat kepada Soekarwo selaku Gubernur Jawa Timur untuk
meminta ijin agar para Pejabat di Sampang untuk di lakukan tes urin dan
tes darah, agar isu yang berkembang kali ini bisa berbalik,” ujarnya.
Masa akhirnya bubarkan diri dengan tertib karena sudah dapat jawaban dari para anggota DPRD Sampang.
Disela bubarnya masa itu, extremmepoint.com
sempat konfirmasi dengan anggota aksi tersebut, menurut anggota unjuk
rasa yang tak ingin disebut nama dan alamatnya mengatakan, “Sebaiknya
tidak hanya diambil darah dan urine saja tetapi juga perlu potongan
rambutnya karena disitu tidak akan dapat direkayasa, jika darah juga
urine masih bisa dinetralisir dengan zat kimia yaitu soda api,”
jelasnya.
“Saya
sangat senang ikut aksi ini karena saya amat peduli dengan tempat
kelahiranku. Perlu anda tulis mas, bukan hanya Bupati saja tetapi semua
jajaran Eksekutif, Yudikatif dan Legeslatif coba dichek apa mereka juga
bersih…ha…ha…ha (sambil tertawa). Mungkin nanti bila saatnya tepat, kami
juga akan bubarkan tempat yang diperkirakan yaitu di daerah Rambesan
yang menyediakan bagi pemakai narkoba karena dari ceritanya temanku
disitu peredarannya ramai. Polisipun tak berkutik, karena memang
tempatnya sulit dijangkau juga dijaga oleh preman-preman,” pungkasnya. (TIMSUS).