SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Minggu, 06 November 2011

Ana Ivanovic Pertahankan Gelar

Denpasar, Extremmepoint.com- Ana Ivanovic kembali merayakan ulang tahunnya di Bali setelah berhasil mempertahankan gelarnya di Commonwealth Bank Tournament of Champions (CBToC) 2011. Di final yang berlangsung bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-24, petenis Serbia ini menjungkalkan Anabel Medina Garrigues di final dengan skor 6-3, 6-0.
Ivanovic mengalahkan Garrigues dalam pertandingan yang berlangsung selama satu jam satu menit untuk memenangi turnamen berhadiah total US$600.000.
Gelar di Bali ini sekaligus menjadi gelar pertama dan terakhir Ivanovic dalam dua tahun terakhir ini dan kesebelas sepanjang kariernya. "Saya merasa saya tidak melakukan kesalahan sedikitpun. Ini kemenangan fantastis," ujar Ivanovic usai pertandingan. "Saya dan Anabel (Medina Garrigues) berlatih bersama sepanjang minggu ini jadi saya senang kami bisa bertemu di final."
Di turnamen kali ini, Ivanovic mengaku lebih rileks dan itu benar-benar membantu. “Saya datang ke sini untuk bertanding tapi saya juga mendapat pengalaman dan menghabiskan banyak waktu di pantai dan spa. Selain itu, semua orang di sini juga sangat ramah sehingga saya punya banyak teman di sini. Menyenangkan sekali berada di sini. Dan sangat menyenangkan juga bisa turut serta di turnamen kali ini."
Ivanovic tidak diunggulkan di turnamen ini. Dia mengikuti turnamen ini setelah mendapat
wild card. "Terima kasih untuk
wild card yang diberikan kepada saya. Ini cara yang menyenangkan merayakan merayakan ulang tahun. Di depan banyak orang. Sebenarnya, jumlah yang hadir saat ini adalah jumlah terbanyak yang pernah menghadiri ulang tahun saya."
Di sisi lain, Garrigues juga mencatat performa bagus di Bali meskipun usianya sudah tidak muda lagi, 29. Dia menundukkan unggulan pertama dan peringkat 9 dunia Marion Bartoli dan unggulan ketiga peringkat 18 dunia Sabine Lisicki.
Garrigues mengakui keunggulan Ivanovic dan dia sangat sulit dikalahkan. "Selamat untuk Ana (Ivanovic). Dia bermain sangat baik, saya tidak bisa berbuat apa-apa hari ini. Tapi saya akui saya juga melakukan banyak kesalahan," ujar juara WTA Estoril dan Palermo itu. "Dia pernah menjadi petenis nomor satu dunia dan dia masih tetap baik. Saya juga merasa senang berkompetisi di sini, tapi dia terlalu bagus di sini hari ini," ujarnya.
Ivanovic, tambah Garrigues, juga bermain sangat lepas. "Dia bermain sangat solid, efektif, dan sama sekali tidak tertekan. Saya senang bisa tampil di sini. Saya kira dia pantas menjadi yang terbaik lagi karena dia punya skill dan mental."
Namun Garrigues juga merasa kekalahannya ini karena dia menjalani pertandingan yang sangat ketat dan panjang dalam dua hari terakhir.
"Saya sangat lelah dalam dua hari ini. Anda lihat sendiri bahwa saya bermain dua jam lebih saat melawan (Marion) Bartoli dan (Sabine) Lisicki," pungkas petenis Spanyol itu.
Dalam perjalanannya ke final, Ivanovic telah menundukkan Roberta Vinci 6-3, 6-3 di partai awal, kemudian menundukkan rival beratnya Nadia Petrova di semifinal dengan 6-1, 7-5.
Ivanovic tampil lebih baik dibandingkan dengan di pertandingan-pertandingan sebelumnya. Dia menang 6-3 di set pertama. Dan mendominasi set kedua dengan tidak kehilangan satu game pun.
Tahun depan, turnamen akan dilangungkan di Sofia, Bulagaria. "Bali jadi bagian penting dari kami. Selalu menyenangkan berada di sini. Terima kasih untuk dukungan penonton di sini," ujar Garrigues sebelum meninggalkan lapangan."Meskipun kemarin kita sempat merasakan Gempa,Masih terasa menyenangkan berada disini,Saya harap ternamaen WTA dapat kembali diangsungkan disini.(TETY)


Jombang,LSMTELINGALEBAR : - Menindak lanjuti berita yang sudah terbit Extremmepoint.com beberapa minggu yang lalu terkait permasalahan buku kretek Desa Sidokaton, kecamatan kudu, jombang yang raib oleh aparat desa. Penelusuran terakhir extremmepoint berhasil dihimpun fakta lapangan “Raibnya buku kretek tersebut hilang pada saat Kepala Desa  di jabat oleh Sugito (alm), “Ungkap   Loso (58) warga Desa Sidokaton,Kecamatan Sidokaton,Kabupaten Jombang.Jumat,21.00 Wib  (04/11/2011).
Di tempat yang berbeda, Suparman (55) menambahkan ada lagi fakta bahwa setiap ada warga yang mengurus status pethok D menjadi sertifikat yang mana di kenakan biaya sebesar tiga juta sampai dengan tujuh juta rupiah itu selalu bisa. Kemudian Supari (57) juga memberikan keterangan bahwa dulu juga pernah ada warga yang mengurus sertifikat, tetapi denah lokasi tidak sesuai dengan fakta (ukuran tanah) “pak iki ukurane salah..!” tanya warga ke sekdes, “wes di kiro kiro wae” jawab Sekdes dengan nada santai dan tenang. 
Dari sinilah warga mulai bersatu untuk menuntut hak hak mereka, karena selama ini warga bertanya tentang kretek desa setempat, termasuk DPD (Dewan Perwakilan Daerah)bahkan perwakilan dari warga Desa sidokaton melaporkan atas hilangnya kretek desa kepada kepolisian setempat, namun tindakan oknum polisi setempat sangat tidak bisa di hormati, laporan warga dimentahkan dengan cara dilempar (dibuang).” Apakah Polisi sekarang tidak mau menerima laporan dari rakyat kecil lagi?, salah satu warga yang tidak mau disebut namanya ,bertanya kepada LSM TELINGA LEBAR  (Af. Hs).