SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Rabu, 12 Oktober 2011

Website Polres Jember Dibobol Hacker

Jember,Extremmepoint.com : - Sarana informasi milik Polres Jember diserang Hacker. Website dengan alamat www.polresjember.info yang bisa diakses publik secara langsung sejak kemarin, selasa (11/10) tidak bisa digunakan lagi lantaran halamannya menjadi kosong dan hanya berisi pesan berbahasa arab dan inggris.
  Isi pesan, menyiratkan tentang perang terhadap orang-orang kafir, dan tidak ada tempat bagi orang-orang yang bodoh. Tidak hanya itu, sang hacker juga menyertakan lagu bernuansa Arabian, dalam website milik jajaran kepolisian tertinggi di Kabupaten Jember itu. Ironisnya, hacker yang menggunakan nama samaran Dr. Cruzz tadi, juga mengisyaratkan, jika system keamanan Informasi Teknologi (IT) yang dimiliki Polres Jember itu lemah.

   Kabag Humas Polres Jember, AKP Bangun Witjoro, kepada para wartawan, Hari Selasa siang, menuturkan, pihaknya baru mengetahui adanya sabotase website itu, hari ini. Dengan adanya kasus yang baru perta
ma kali terjadi di wilayah kerjanya itu, pihaknya akan segera melaporkan kejadian ini ke Mapolda Jatim. Sementara untuk penyelidikannya, juga akan diserahkan ke Polda. "Satreskrim Polres Jember belum memiliki unit khusus, untuk menangani kasus pidana Cybercrime,"ujarnya.

   Bangun menambahkan, selain akan berusaha melakukan penyelidikan, terkait siapa pelak
u di balik peristiwa sabotase ini, jajaran Polres Jember juga akan memperketat system pengamanan IT miliknya.

   Atas adanya sabotase tadi, polisi juga mengaku heran, karena hacker dapat dengan m
udahnya melakukan sabotase. Meski hanya halaman depannya saja yang sukses disabotase para hacker, namun kejadian ini diakui oleh Bangun, menandakan jika sistem keamanan IT Polres Jember masih sangat lemah, sehingga dengan mudahnya dibobol oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.(FENDI )

PEMKAB JEMBER MUTAR FILM TENTANG (TMND)

Jember (EXTREMMEPOINT.com )- Pemutaran film dengan layar tancap ternyata masih menjadi salah satu hiburan yang masih digemari masyarakat. Buktinya, di setiap pagelaran layar tancap di sejumlah desa selalu dipadati warga. Oleh karena itu Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Jember makin bergairah menyelenggarakan kegiatan tersebut, diantaranya di Desa Sebaten Kalisat.

Koordinator pagelaran layar tancap Humas Pemkab Jember, Suparlin mengatakan, layar tancap saat ini masih sarana yang efektif untuk mensosialisasikan dan menyebarkan informasi pembangunan. Selain itu pagelaran ini juga merupakan rangkaia.(FENDI)

IKIP PGRI JEMBER AMBIL DI PORSENASMA

Jember (EXTREMMEPOINT.com )- Dalam rangka menjalin rasa persatuan dan kesatuan keluarga besar mahasiswa perguruan tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk pertama kalinya menggelar event akbar yakni Pekan Olahraga dan Seni Nasional Mahasiswa (Porsenasma) PGRI. Pesta olahraga dan seni mahasiswa perguruan tinggi PGRI se Indonesia ini diikuti tidak kurang dari 805 peserta dari 37 perguruan tinggi PGRI.
     Acara pesta oseni dan olahraga yang dibuka Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo, tersebut, berlangsung cukup meriah dengan diwarnai beberapa atraksi serta pagelaran seni dari beberapa daerah. Yang cukup membuat undangan dan penonton tercengan menyaksikan jalannya pembukaan acara ini, yakni dibukanya benner ucapan selamat bertanding serta selamat dan sukses oleh puteri seorang atlit panahan nasional, Della.
    Melalui jarak hampir 100 meter, Della mengarahkan anak panahnya ke bener yang ketika itu masih dalam keadaan tergulung. Dengan keyakinan dan kepercayaan yang tinggi, Della mampu melesatkan anak panah persis mengenai gulungan bener hingga terbuka dan tampak tulisan Selamat Bertanding serta Selamat Dan Sukses  
    Sementara Gubernur Jatim, Soekarwo, yang membuka pesta olahraga dan seni mahasiswa  dari peguruan tinggi se Indonesia dalam sambutannya mengatakan, bahwa peran seorang guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sangat besar. Di tangan guru pula penanaman rasa patriotisme dan nasionalisme tumbuh di jiwa anak-anak bangsa.
    Profesi seorang guru itu sangat mulia yang mengajak menuju surga. Ada tidaknya jiwa nasionalisme pada kalangan anak bangsa berada di tangan guru,” ucap Soekarwo, dalam sambutannya pada acara Pembukaan Pekan Seni dan Olahraga Nasional Mahasiswa (Porsenasma) PGRI tahun 2011 di Kampus Unversitas PGRI Adibuana, Surabaya (2/10), kemarin
     Oleh karena itu, Gubernur Jatim mengaku tidak sependapat dengan pola pengajaran baru yang diterapkan kepada siswa dan mahasiswa lewat website. Menurut Soekarwo, pola pengajaran yang seperti ini akan menjauhkan siswa dan mahasiswa dari pengajarnya atau guru.
    Padahal kata dia, pola pengajaran tatap muka sebagaimana biasa dilakukan sebelum berkembangnya teknologi informatika, sebagai bentuk pendekatan seorang guru dalam membentuk karakter anak didiknya. “Saya tidak setuju dengan pengajaran website seperti sekarang ini, karena pola pengajaran tatap muka mampu membentuk karakter anak-ana didik,” ujarnya.
    Di lain sisi, Rektor IKIP PGRI Jember, Dr H M Arifin M.Pd, M.M, melalui Pembantu Rektor III Drs Fadil Jamali M.Si, mengaku senang dengan digelarnya pesta olahraga dan seni bagi mahasiswa universitas PGRI se Indonesia yang untuk pertama kalinya itu. Menurut Fadil, melalui kegiatan seperti ini, setidaknya akan terjalin ikatan bathin yang lebih harmonis diantara mahasiswa maupun dosen perguruan tinggi PGRI.
     “Karena itu kami berharap kegiatan seperti ini bisa dilangsungkan setiap tahun. Lewat acara seperti ini paling tidak kita bisa kenal dengan teman-teman dari perguruan tinggi PGRI lain daerah. Kegiatan seperti ini juga banyak manfaatnya untuk meningkatkan prestasi mahasiswa dalam bidang seni dan olahraga,” tambahnya.(FENDIXXX)

MOBIL DPRD DI TABRAK TRUK

Situbondo (EXTREMMEPOINT.com)- Mobil Dinas (Mobnas) dengan Nopol P 604 EP milik  ketua DPRD Kabupaten Situbondo Zainiye S.Ag   mengalami kecelakaan lalu lintas, yakni ditabrak kendaraan  truk pengangkut tebu. Peristiwa  kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi di Jalan Arguporo Situbondo, tepatnya dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP) di simpang tiga pertokoan Royal.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan lalu lintas yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, namun akibat benturan tersebut  bodi  bagian depan sebelah kiri  Mobnas jenis Toyota Fortuner  milik orang nomor satu di Kantor DPRD Kabupaten Situbondo  kondisinya ringsek, Zainiye S.Ag bersama keluarganya diketahui  tidak mengalami luka lecet sedikitpun.

Diperoleh keterangan, kecelakaan lalu lintas yang menimpa Mobnas milik ketua DPRD Kabupaten  Situbondo itu,  bermula saat Mobnas jenis Toyota Fortuner  yang dikemudikan oleh Kholis, yang tak lain suami dari  ketua DPRD Situbondo Zainiye S.Ag melaju dari arah barat  menuju kea rah timur dengan kecepatan sedang, namun, ketika melintas disimpang tiga Jalan Arguporo, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kholis selaku sopir membelokkan kemudinya kearah selatan.

Ironisnya, pada saat yang  bersamaan truk pengangkut tebu  yang sebelumnya  melaju dari arah utara menuju kea rah selatan,  tiba-tiba pengemudinya langsung membelokkan kemudinya kearah kanan atau ke sebelah barat, akibat bodi bagian depan truk  yang mengangkut tebu langsung menabrak moncong Mobnas yang ditumpangi ketua DPRD Situbondo bersama keluarganya.

“Memang benar  mobnas saya ditabrak truk pengangkut  tebu,  dan Alhamudulillah meski benturannya cukup keras serta mengakibatkan bodi bagian depan Mobnas warna hitam ringsek, namun  saya bersama keluarga tidak mengalami luka lecet  sedikitpun,” ujar Zeiniye S.Ag, saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Senin (3/10). 

Dituturkan, peristiwa naas yang menimpa dirinya  bersama keluarganya.  Itu  terjadi tatkala dirinya usai menghadiri kegiatan halal bihalal yang diselenggarakan oleh PC Fatayat NU Situbondo. “Usai menghadiri kegiatan halal bihalal PC Fatayat NU Situbondo, saya bermaksud untuk menghadiri acara di rumah Kepala Desa (Kades) Sliwung, Kecamatan Panji, namun sebelum tiba ditempat tujuan, Mobnas yang ditumpangi saya bersama keluarga ditabrak truk tebu, ” pungkas Zainiye.(IWANXXX)



BAJING LONCAT PALAK SOPIR TRUK

Situbondo (EXTREMMEPOINT.com)- Setelah lama tidak terdengar  melakukan aksinya di Jalur Pantura Situbondo, kawanan bajing loncat  kembali beraksi di Jalur Pantura Situbondo, tepatnya di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, kali ini yang menjadi korban  adalah sopir dan kernek truk boks yang sarat dengan muatan Es Krim, mereka adalah  Sukatma, 51, dan Sunardi, 43, keduanya asal Kelurahan Kebun Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Dalam melakukan aksinya, sebanyak empat pelaku bajing loncat tersebut berhasil membawa kabur dua buah ponsel berikut uang tunai dengan nominal sebesar Rp. 1 juta   milik dua orang korban tersebut. Begitu berhasil melakukan pemalakan terhadap korbannya,  empat orang bajing loncat yang mengendarai  dua unit sepeda motor langsung kabur ke arah barat

Diperoleh keterangan, sebelum melakukan aksinya,  awalnya, kawanan pelaku yang berjumlah empat orang itu membuntuti truk boks Nopol B 9006 UEN yang dikemudikan Sukatma, mereka diketahui membuntuti mulai dari  wilayah Kecamatan Besuki, namun saat truk yang dikemudikan melintas di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kawanan bajing loncat  tersebut langsung  menghentikan truk boks yang sarat dengan muatan Es Krim.
          
Bahkan, tanpa basa-basi, dua anggota kawanan kriminal itu langsung masuk ke ruang kemudi truk, sedangkan dua rekannya bertugas untuk  menunggu di tepi jalan, sembari menghidupkan dua unit sepeda motornya. “Pelaku menggunakan dua sepeda motor. Yang satu warna merah, satunya lagi sepeda motornya berwarna hitam,” ujar Sukatma saat melapor ke Mapolsek Bungatan.

Saat berada di ruang kemudi, dua pelaku langsung mengacak-acak seisi ruangan. Mereka juga menggeledah dompet sopir dan karnetnya. “Pelaku berhasil membawa kabur uang tunai senilai Rp 1 juta dan dua unit ponsel,” ungkap Sukatma.

Sukatma menambahkan, dia dan karnetnya hanya pasrah saat kendaraan yang dia kemudikan dibajak kawanan pelaku. Sebab, pria paro baya ini khawatir akan dilukai para pelaku. “Saya yakin pelaku pasti membawa senjata tajam. Makanya saya hanya pasrah saat seisi ruang kemudi diobrak-abrik,” kata dia.
Kapolsek Bungatan AKP Karyoto membenarkan tentang adanya laporan korban pemalakan tersebut. Menurutnya, berdasarkan hasilolah TKP pada saat kejadian. “Kondisi di sekitar TKP memang sepi dan banyak tikungan, sehingga tingkat kerawanan kejahatan jalanan di wilayah itu cukup tinggi,” ujarnya.

Kapolsek menambahkan, kasus kemarin pagi merupakan kasus kejahatan kedua selama enam bulan terakhir ini. Untuk mengantisipasi terulangnya kembali kasus serupa pihaknya mengimbau masyarakat selalu waspada saat melintasi jalanan sepi. “Kami akan segera melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini. Selain itu, kami juga rutin melakukan patroli di sekitar TKP,” tegasnya

SITUBONDO MULAI DISTRIBUSIKAN AIR BERSIH

Situbondo (EXTREMMEPOINT.com)- Untuk mengantisipasi kekurangan air bersih pada sejumlah desa, akibat dampak kemarau panjang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Situbondo dalam beberapa bulan terakhir ini.

Pemkab Situbondo, Rabu (5/10)  mulai mendistribusikan air bersih ke sejumlah desa yang mengalami kekeringan,  dengan cara  mengerahkan satu  truk tangki dengan kapasitas  4.000 liter, untuk desa yang kesulitan air bersih di wilayah Kabupaten Situbondo.
         
Namun, sebelum  pasokan air bersih didisitribusikan kepada  12 dusun yang tersebar pada enam desa di enam kecamatan, Pemkab Situbondo sebelumnya memberikan bantuan sebanyak 12 tandon air kepada sejumlah dusun yang mengalami kesulitan air bersih  dampak kemarau panjang yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Situbondo pada tahun 2011 ini.
          
Sejumlah desa yang mengalami kesulitan air bersih pada tahun 2011 ini. Masing-masing adalah, Dusun Curah Malang, dan Dusun Temur Curah, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, serta  Dusun Polai Utara,  Dusun Bendusa, dan Dusun Campalok,  Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, dan  Dusun Gadingan, serta Dusun Pan Apan, Desa Sopet, Kecamatan Jangkar.

Selain itu, beberapa desa diwilayah barat Kabupaten Situbondo   juga kesulitan bersih, seperti yang  terjadi di Dusun Krajan, Karang Tengah, dan di Dusun Umbaran, Desa Cemara, serta terjadi di Dusun Sokaan Utara, Desa Gunung Puteri, Kecamatan Suboh, serta   di Dusun Juragan, Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan.

“Langkah pertama untuk mengantisipasi kekurangan air bersih disejumlah dusun yang tersebar di enam desa pada lima kecamatan tersebut, Pemkab Situbondo langsung  melakukan penanganan  secara darurat kekurangan air bersih tersebut, dengan cara setiap harinya kami mendistribusikan air bersih kepada daerah yang kritis, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga,  yakni  mengerahkan satu unit truk tangki dengan kepasitas 4.000 liter,” ujar Bupati Situbondo, H Dadang Wigiarto SH, Rabu (5/10) 

Langkah  kedua  yang akan dilakukan oleh Pemkab Situbondo, yang merupakan langkah jangka panjang   dalam mengatasi kekurangan air bersih pada sejumlah wilayah di Kabupaten Situbondo, Pemkab Situbondo akan segera  melaporkan tentang kekuarangan air bersih tersebut  kepada Badan Penanggulan Bencana  Daerah (BPBD)  Provinsi Jawa Timur, untuk memperoleh penananganan penyelesaian  jangka panjang, agar   BPBD Provinsi Jawa Timur  melihat secara langsung kondisi riil dilapangan.

“Sebab, jika hanya melakukan   suplai air, upaya tersebut  tidak akan menyelesaikan masalah kekurang air bersih yang dialami  12 dusun pada enam desa pada lima kecamatan,   karena itulah, kami akan segera melaporkan kondisi ini kepada BPBD Provinsi Jawa Timur,” imbuh Dadang Wigiarto SH. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kimpraswil Pemkab Situbondo  H Tutik Margianti  mengatakan, untuk mengantisipasi kekurangan air bersih yang terjadi disejumlah wilayah di Kabupaten  Situbondo, untuk tahun anggaran 2012 pihaknya telah mengajukan proposal kepada kementerian PDT serta proposal bantuan kepada Provinsi Jawa Timur, dengan nilai pengajuan proposal sebesar Rp. 4,75 milyar.

“Pada tahun 2001 ini Pemkab Situbondo sudah mendapat bantuan sebesar Rp. 1 milyar dari kementerian PDT RI, proyek pengerjaan air bersih tersebut ditempatkan di Dusun Alun-alun

GUDANG KERAJINAN KERANG LUDES TERBAKAR

Situbondo (EXTREMMEPOINT.com)- Hanya butuh waktu sekitar satu jam, gudang yang digunakan sebagai  tempat untuk  menyimpan berbagai barang  kerajinan yang terbuat dari  kerang milik  UD. Anak Rantau, dengan  pemilik Abdul Haris (42), warga Dusun Tanah Anyar, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, ludes terbakar akibat dilalap si jago merah sekitar pukul 12.00 WIB.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran yang mengakibatkan  kerugian materi sekitar Rp. 150 juta, karena  sejumlah barang kerajinan dari berbagai bentuk dan jenis  yang  berbahan baku kerang, serta diketahui sejumlah kerajinan kerang  tersebut  sudah siap dikirim ke Pulau Bali ludes terbakar dalam peristiwa kebakaran yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.
          
Diduga kuat peristiwa kebakaran yang menimpa gudang tempat penyimpanan barang kerajinan kerang milik UD Anak Rantau. Itu   terjadi akibat adanya  konsleting listrik atau arus pendek listrik digudang milik Abd Haris tersebut. Bahkan, hanya dalam jangka waktu sekitar satu jam bangunan lantai dua yang digunakan untuk menyimpan sejumlah barang kerajinan kerang milik korban juga ludes terbakar.
          
Tidak hanya itu, karena pada saat terjadinya  kebakaran diketahui  angin bertiup sangat kencang, serta kebakaran tersebut terjadi diperkampungan yang padat dengan rumah penduduk, sehingga kobaran api juga merembet kea tap rumah milik Buhari, tetangga korban.

“Beruntung kebakaran itu terjadi pada siang hari, sehingga puluhan warga sekitar  yang mengetahui gudang saya terbakar, mereka langsung berupaya untuk  memadamkan kobaran api dengan menggunakan alat seadanya, sehingga hanya dalam jangka waktu sekitar 1 jam kobaran api dapat dipadamkan, sedangkan kendaraan PMK milik Pemkab Situbondo dating terlambat ke lokasi. Itupun setelah kobaran api hamper dapat dipadamkan oleh warga,” ujar Abdul Haris, Kamis (6/10).

Dituturkan, sebetulnya  pihaknya pada Rabu (5/10)  malam  bermaksud untuk   mengirim sejumlah  barang kerajinan kerang itu ke Pulau Bali. Sebab, sejumlah barang kerajinan yang terbuat dari kerang itu merupakan pesanan tamu dari asing dari  Turki.

”Namun nasib berkata lain, karena sebelum sejumlah barang kerajinan itu dikirim ke Pulau Bali, ironisnya,  sejumlah barang kerajinan kerang yang sudah siap kirim serta disimpan didalam gudang ludes  terbakar,” pungkas Abdul Haris.


TERPEROSOK KE LIMBAH, KAKI TUKANG BECAK MELEPUH

Situbondo (EXTREMMEPOINT.com)- Nasib tragis dialami Hariyanto (32), warga Jalan Brigjen Katamso, Desa Badean, Kecamatan Parajekan, Bondowosog. Betapa tidak, pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai penarik becak itu harus rela terbaring tidak berdaya di Rumah Sakit (RS) Elizabeth Situbondo, karena sebagian anggota tubuhnya melepuh akibat terperosok ke tempat pembuangan limbah sisa pembakaran salah satu Pabrik Gula (PG) Prajekan Bondowoso.

Peristiwa naas yang dialami bapak satu anak ini terjadi saat korban bermaksud untuk mencari burung di sekitar areal tempat  pembuangan limbah PG di Desa Pandak, Kecamatan Klabang, Bondowoso. Tanpa dia sadari, kakinya terperosok ke dalam timbunan limbah PG tersebut.
          
Seperti yang diungkapkan  Sri Kusiyanti, 27, istri korban mengatakan, sebenarnya sehari-hari suaminya itu berprofesi  sebagai penarik  becak. Namun, pada saat itu suaminya itu pergi bersama seorang temannya untuk mencari burung. Nah,  ketika sampai di sekitar tempat pembuangan limbah PG tersebut, peristiwa itu terjadi.

Namun, pihak keluarga   baru mengetahui kejaadian tragis yang menimpa Hariyanto. Itupun setelah ditelepon rekan korban yang pada  hari itu pergi mencari burung bersamanya. “Saya baru tahu  suami mengelami kecelakaan, itupun setelah suami  saya sudah dievakuasi ke RS ini (RS Elizabeth, Red). Makanya saya langsung menyusul ke sini,” ujar ibu satu ini, saat ditemui di RS Elisbaeth Situbondo, Jumat (7/10).
          
Sri menambahkan, berdasarkan pengakuan rekan korban, suaminya itu terperosok ke tempat pembuangan abu limbah pembakaran PG Prajekan hingga kedua tangan dan kakinya melepuh akibat luka bakar. Anehnya, bagian permukaan timbunan limbah itu sudah dingin. “Mungkin di dalam timbunan abu itu masih sangat panas,” duganya.
          
Menurut Sri, pihak PG Prajekan mengklaim bahwa tempat pembuangan limbah tersebut sudah empat tahun terakhir tidak difungsikan. “Sampai hari ini (kemarin), suami saya masih terbaring lemah. Untungnya, pihak PG bersedia menanggung biaya perawatan suami saya,” pungkasnya.



WANITA PROBOLINGGO DIPERKOSA SOPIR TRUK

Situbondo (EXTREMMEPOINT.com)- Nasib naas dialami oleh salah seorang wanita asal Jalan Sunan Kalijaga, Kecamatan Kraksan, Probolinggo bernama Yuli  (29). Betapa tidak, perempua yang mengaku bermaksud  ingin pulang ke kampung halamannya, namun  malah menjadi korban perkosaan oleh seorang sopir truk yang baru beberapa hari dia kenal beberapa hari yang lalu diwarung tempatnya bekerja.


Nasib  tragis yang dialami seorang wanita yang mengaku bekerja pada salah satu  warung remang-remang di wilayah Kabupaten  Pasuruan. Itu  terjadi sekitar pukul 17.00 Minggu (2/10), dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP)   kebun tebu yang tak jauh dari  Kawasan Wisata Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan.
          
Ada dua versi dalam peristiwa perkosaan tersebut, versi pertama adalah  pengakuan korban  Yuli. Ia mengatakan, karena  warung kopi tempatnya bekerja sepi pengunjung sejak beberapa hari terakhir ini, korban Yuli memutuskan pulang ke rumahnya di Kecamatan Kraksaan, Probolinggo, dengan cara dengan menumpang truk yang mengangkut wafer tujuan Pulau Bali, truk tersebut  dikemudikan Dwi Prasetyo , (29), warga Kecamatan Rogojampi, meski baru dikenalnya sepuluh hari yang lalu,  Yuli tidak merasa rasa curiga terhadap Dwi Prasetyo.   

Sayangnya, dugaan Yuli salah. Terbukti, selama dalam perjalanan Dwi Prasetyo  mulai bertingkah nakal. Bahkan, tidak segan-segan pria yang diketahui sekujur tubuhnya diketahui dipenuhi dengan gambar tato ini memaksa korban  untuk melayani nafsu birahinya, meski ajakan tersebut sering ditolak, namun tersangka tetap memaksa korban yang disertai dengan rayuan gombal bersedia mengantarnya  menuju ke rumahnya.
          
Bahkan, meski   sampai di wilayah Kecamatan Kraksan, tersangka  tidak menghentikan kendaraannya, tersangka  ini malah meneruskan laju kendaraannya ke arah timur hingga ke kawasan pantai Pasir Putih. “Saat itu saya tertidur. Lalu oleh Dwi Prasetyo saya dibawa sampai ke kawasan sepi di sekitar pantai Pasir Putih, pada saat itulah tubuh saya dibopong menuju ke tepi pantai, seluruh baju langsung dilepas, selanjutnya tangan dan kaki saya diikat. Setelah itu, tersangka  melancarkan aksinya, ” kata korban.
          
Ironisnya, begitu puas melampiaskan nafsunya, dia malah meninggalkan korban seorang diri dengan kondisi telanjang bulat serta kaki dan tangan terikat. “Saya berusaha melepas sendiri ikatan di tangan saya. Setelah berhasil, ikatan di kaki juga saya lepas. Dengan kondisi masih telanjang, saya kemudian berlari ke tepi jalan sambil berterian minta tolong. Warga yang mendengar teriakan langsung mendatangi saya. Setelah memberi pakaian, warga kemudian mengantarkan korban melapor ke Mapolsek,” kata korban.
          
Versi kedua adalah pengakuan tersangka Dwi Prasetyo, tersangka  tidak menampik bahwa dia telah menyetubuhi korban. “Saya nekat memperkosa karena saat itu saya berada dalam kondisi mabuk setelah minum minuman keras (miras) di sekitar Kecamatan Banyuglugur,” tandasnya.
          
Namun begitu, DP menampik pernyataan korban bahwa wanita itu bermaksud pulang ke rumahnya. “YL memang menumpang dari Pasuruan. Dia bermaksud mencari kerja di Banyuwangi, karena tempat kerjanya di Ngopaan, Pasuruan sering diobrak petugas,” elaknya
          
Namun, begitu mendapat laporan tentang kasus perkosaan,  Kapolsek Bungatan langsung menerjunkan personelnya  untuk memblokir jalan raya Pantura, baik yang menuju arah Banyuwangi maupun arah Surabaya. Bahkan, hanya dalam jangka waktu satu jam petugas menemukan truk yang sarat dengan muatan makanan ringan yang dikemudikan tersangka Dwi Prasetyo.

“Usai memperkosa korbannya, untuk mengelabuhi petugas,  tersangka memang memutar kendaraannya,” ujar Kapolsek AKP Karyoto, Senin (03/10).
          
Menurut Kapolsek, hingga kemarin, pelaku masih diamankan di Mapolsek Bungatan untuk menjalani proses penyidikan. “Karena lokasi penangkapan dekat dengan wilayah Mlandingan, makanya truk tersebut kami titipkan di Mapolsek Mlandingan, hanya tersangka yang kami bawa ke Mapolsek Bungatan untuk dimintai keterangannya. Kami juga sudah memintai keterangan korban,” jelasnya.

PENUMPANG BUS KORBAN PEMBIUSAN

Situbondo (EXTREMMEPOINT.com)- Aksi kejahatan di dalam angkutan umum rupanya masih saja marak. Rabu (5/10) dini hari, seorang penumpang bus ditemukan tidak sadarkan diri. Penumpang yang tidak diketahui identitasnya itu ambruk dalam perjalanan Situbondo menuju Banyuwangi. Kuat dugaan, korban berkelamin pria itu menjadi korban pembiusan. Indikasinya, beberapa barang bawaan korban dipastikan amblas.

Kru bus pun sempat melarikan si penumpang ke Puskesmas Kapongan, karena khawatir kondisinya makin parah. Tak lama dirawat, korban bahkan harus dirujuk ke RSU dr Abdoer Rahem, Situbondo. Hingga siang kemarin, penumpang bus itu masih dalam perawatan intensif di Ruang Nusa Indah RSU Situbondo. Kondisi penumpang bus itu masih juga belum sadarkan diri.

“Hasil diagnosa sementara, korban ini keracunan. Kami masih terus melakukan penanganan,” kata dr Faishol, salah satu dokter setempat, Rabu (5/10).

Sebelum ditemukan ambruk, korban konon menumpang bus dari Terminal Bungurasih, Surabaya. Korban membeli karcis bus dengan tujuan Banyuwangi. Setibanya di Probolinggo, semua penumpang bus dipindah ke Bus Mila Sejahtera. Saat itu, korban masih terlihat sadar duduk di bangku bus. Namun, saat bus memasuki kawasan Paiton, korban sudah tampak terlelap. Bahkan, setibanya di Terminal Situbondo, kondektur bus mencoba membangunkan korban.
“Tapi, penumpang itu tidak mau bangun. Awalnya, kami tidak curiga,” ujar salah satu kru bus.

Kecurigaan mulai muncul, saat bus melintas di Kecamatan Kapongan. Saat itu, kondisi korban tidak berubah. Kondektur pun kembali mencoba membangunkan. Namun, tetap saja si penumpang ini ‘tidur pulas’. Sadar ada yang tidak beres, pihak bus berinisiatif berhenti di Puskesmas Kapongan untuk memeriksa kondisi sang penumpang. Benar saja, penumpang ini diduga kuat ada dalam pengaruh obat bius. Pihak bus pun segera lapor ke polisi.

“Kami terima laporan dari kru bus sekitar pukul 03.00 pagi tadi. Penumpang ini diduga jadi korban pembiusan. Kami masih terus berkoordinasi dengan tim dokter,” kata Kapolsek Kapongan AKP M Subakri, Rabu (5/10).

Indikasi korban dibius semakin kuat, karena beberapa barang bawaan korban dipastikan amblas. Termasuk, dompet dan isi salah satu tas korban. Hanya terisa satu tas berisi pakaian, dan uang tunai Rp 300 ribu yang ditemukan polisi dari salah satu saku celana korban. Polisi juga tidak menemukan kartu identitas yang melekat di tubuh korban. “Kami menunggu korban sadar dulu. Kalau begini kami kan tidak bisa memintai keterangan. Kalau benar pembiusan, pasti kami selidiki,” tegas AKP Subakri.

HARGA JAGUNG ANJLOK

Situbondo (EXTREMMEPOINT.com)- Setelah sempat sumringah karena hasil panen melimpah, para petani jagung di Situbondo tampaknya harus kembali mengelus dada. Betapa tidak, beberapa hari terakhir, harga jagung terus semakin anjlok.

Ironisnya, tidak stabilnya harga jagung itu diprediksi akan berlangsung dalam beberapa pekan ke depan. Kondisi itu membuat para petani jagung jadi kelabakan. Sampai-sampai, tidak sedikit petani yang nekat memanen jagungnya lebih awal meski belum saatnya untuk dipanen. Itu dilakukan, semata untuk mengejar harga. Sebab, beberapa pekan ke depan harga jagung dikhawatirkan akan bertambah jeblok.

“Sebenarnya (jagung, red) ini masih kurang kering untuk dipanen. Tapi, saya khawatir harganya makin turun. Makanya, masa panen dipercepat,” kata Hariyadi, salah satu petani asal Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kamis (6/10).

Beberapa hari terakhir ini, penurunan harga jagung memang terjadi cukup cepat. Beberapa pekan lalu, harga jagung pipilan masih berkisar Rp 2.700 per kilogram. Berikutnya, harga jagung pipilan sempat melonjak hingga Rp 2.900 per kilogramnya. Namun, setelah itu harga jagung pipilan terus merosot. Bahkan, saat ini hanya berkisar Rp 2.200 hingga Rp 2.400 per kilogram.

“Harga jagung gelondongan juga turun, sekarang sekitar Rp 1.300 hingga Rp 1.400 per kilogram,” timpal Hendri, salah satu pedagang jagung di Situbondo.

Ambruknya harga jagung dari tangan petani itu karena saat ini di Situbondo sedang panen raya. Sehingga stok jagung di pasaran jadi cukup melimpah. Kondisi itulah yang dipastikan berdampak pada harga jagung hingga terus merosot. “Selepas masa panen raya ini, harga jagung bisa berangsur normal lagi. Mungkin ya sekitar bulan depan,” imbuh Hendri.

Prediksi tersebut tampaknya memang tidak berlebihan. Sebab, pasca panen raya jagung ini, kebanyakan petani dipastikan bakal kembali ke komoditas padi. Hal itu, jika didasarkan pada musim tanam berikutnya yang sudah memasuki masa penghujan. Sehingga, ketersediaan air dipastikan dapat memenuhi kebutuhan tanaman padi.

“Musim tanam berikutnya pasti padi. Di sini tanaman jagung hanya selama kemarau saja, karena airnya memang terbatas. Kalau sudah musim hujan, ya pasti menanam padi,” tukas Rohadi, petani Kecamatan Panarukan lainnya.



PRODUKSI TEMBAKAU JEMBER 2011 MENINGKAT

Jember (EXTREMMEPOINT.com)- Tingkat keberhasilan tanaman tembakau di Kabupaten Jember  tahun 2011 dinilai ini lebih baik ketimbang tahun 2010 lalu, pencapaian keberhasilan tersebut cukup signifikan mencapai 100 persen bila dibanding tahun sebelumnya.

Nasib petani tembakau di tahun 2010 sendiri sempat terpuruk dan terpaksa harus menanggung kerugian, tak heran  bila produktifitas menurun hingga 40-50 persen karena adanya anomali iklim tidak menentu dan sulit diprediksi, hal itu dialami oleh petani tembakau di berbagai kecamatan di Kabupaten Jember.

Kondisi ini membuat petani menjadi trauma untuk menanam tembakau kembali, bayangan ketakutan dan tidak mau menanggung kerugian menyebabkan lahan tanaman tembakau menjadi susut dan saat ini lahan tembakau di Kabupaten Jember tinggal 14 ribu hektar.

Dalam penjelasannya Ir.Totok Harijanto Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pemkab Jember menyebutkan, membaiknya produktifitas tanaman tembakau di Kabupaten Jember tidak terlepas dari faktor cuaca dan ditandai dengan panen tembakau jenis tembakau Besuki Naos tanam awal, bahkan tembakau tersebut sudah siap untuk dilempar ke pasaran lokal maupun internasional dengan harga jual Rp.70 ribu perkilogramnya.

Kabupaten Jember sendiri selama ini dikenal sebagai penghasil tembakau Na Oogst dan Voor Oogst di Jawa Timur. Kedua jenis tanaman tembakau tersebut memiliki spesifikasi tersendiri dan butuh perlakuan berbeda. Tembakau jenis Na Oogst banyak ditanam di wilayah Jember selatan seperti Kecamatan Jenggawah, Ambulu, Wuluhan, Balung serta Rambipuji.
“Jenis Voor Oogst lebih cocok ditanam di kawasan Jember utara seperti Kecamatan Arjasa, Jelbuk maupun Kalisat, kebetulan saat ini di Kabupaten Jember jarang turun hujan dan hal ini membuat tanaman tembakau baik itu Na Oogst maupun Voor Oogst bisa tumbuh dengan baik,” ujar Totok, Kamis (06/10).

Totok menambahkan, Produktifitas tanaman tembakau di Kabupaten Jember tahun 2011 ini cukup bagus, tidak hanya kwalitasnya tapi juga harganya juga tinggi.sehingga petani lebih diuntungkan.Kalau kondisi  seperti  ini terus berlangsung dipastikan banyak petani kembali menanam tembakau, sehingga tidak terjadi penyusutan lahan tembakau.

“Kualitas tembakau dari Kabupaten Jember tidak kalah dengan kabupaten lain, bahkan mampu bersaing di pasaran dan permintaan pengiriman tembakau ke luar negeri setiap tahunnya selalu meningkat,”ungkap Totok.

Membaiknya harga tembakau juga diakui oleh Jumantoro Sekretaris Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Jember, namun demikian ia menghimbau kepada petani tembakau untuk tetap mewaspadai turunnya hujan setiap saat.Kalau musim hujan sudah berlangsung maka petani akan merugi seperti tahun lalu dan harga tembakau dipastikan akan jeblok.

Pantauan KTNA dilapangan menyebutkan harga tembakau  sangat bervariasi, jenis tembakau rajangan Rp.40 ribu/Kg dan jenis kasturi bisa mencapai Rp.80 ribu perkilogram. Jumantoro berharap musim hujan tahun ini tidak terlampau merusak keberadaan tanaman tembakau.

“Karena itu perlu disiasati dengan membuat galengan sebagai saluran air agar tidak merendam tanaman tembakau dan hal ini untuk meminimalisir kerugian petani ,”jelas Jumantoro.

Menanggapi membaiknya harga tembakau di Kabupaten Jember saat ini, Drs.Joko Soponyono, MSi Plt Kabag Humas Pemkab Jember merasa ikut senang.Artinya petani di Kabupaten Jember lebih menikmati keuntungan dari tanaman tembakau tersebut, serta kesejahteraannysa semakin meningkat



PERLUASAN DIFTERI, MASYARAKAT HARUS HIDUP SEHAT

Jember (EXTREMMEPOINT.com) - Lamanya musim kemarau di Jember membuat banyak masyarakat harus waspada pada salah satu wabah penyakit, seperti wabah Difteri atau  penyakit yang menyerang pada saluran pernafasan manusia. Untuk Dinas Kesehatan Jember berjaga-jaga dan mencegah meluasnya wabah tersebut dengan imunisasi.

Kasi Pencegahan Pengamatan Penyakit dan Penanggulangan Masalah Kesahatan (P3PMK) Dinas Kesehatan kabupaten Jember, Dyah Kusworini, difteri merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh kuman yang menyerang saluran pernafasan, dan menular melalui droplet (percikan ludah). Kasus difteri umumnya menyerang anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka belum terbentuk sempurna.

Lebih lanjut, penyakit difteri ini dapat dicegah sejak dini melalui imunisasi. Dan imunisasi tersebut dilakukan supaya kekebalan tubuh dapat menghindarinya. “Upaya pencegahan ini sangatlah penting. Agar serangan penyakit difteri tak mewabah diberbagai tempat. Seluruh komponen masyarakat pun perlu menggiatkan kembali gerakan imunisasi pada setiap generasi yang baru lahir”, tuturnya.

Selain itu, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit difteri ini. Diantaranya menerapkan pola hidup sehat pada lingkungan masyarakat agar penyebaran penyakit menular itu mudah diatasi. Kemudian menjaga stamina dan mengkonsumsi makanan dengan asupan gizi yang seimbang setiap hari, serta rutin dalam mencuci tangan.

Mengenai kesadaran masyarakat mengenai pentingnya imunisasi, Dyah mengatakan bahwa masyarakat Jember sudah memiliki kesadaran yang cukup tinggi dan meningkat dari tahun ke tahun. Ini terbukti dari adanya peningkatan jumlah ibu yang membawa anaknya ke posyandu atau ke bidan untuk memberikan imunisasi.

“Yang penting masyarakat tahu manfaatnya jika sudah memberikan imunisasi DPT secara rutin pada bayi, serta anak usia sekolah, mulai SD hingga SMA,” jelasnya.

Mengingat fatalnya akibat difteri jika terlambat ditangani, maka Dyah pun berharap pada masyarakat Jember untuk memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan setempat jika mengeluhkan panas tinggi dan nyeri saat mengonsumsi makanan. Sedianya dinkes akan kembali melakukan imunisasi DPT pada balita sekitar bulan Desember 2011 mendatang, setelah melaksanakan imunisasi campak dan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) di bulan November.

Disisi lain, Plt Kabag Humas Joko Soponjono menyatakan pentingnya masyarakat untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak melalui pemberian imunisasi. Ia menghimbau pada masyarakat Jember untuk membawa anak-anak mereka ke posyandu untuk mendapatkan vaksin, baik vaksin campak maupun DPT untuk mencegah perluasan penyakit ini lebih lanjut.

“Memang, kadang kalangan ibu-ibu merasa enggan ‘repot’ jika bayinya diimunisasi. Bayi itu akan demam ringan selama beberapa hari. Tetapi perlu diingat, dengan sedikit ’berkorban’ merawat anak demam ringan, manfaatnya anak menjadi lebih kebal (imun) terhadap penyakit berbahaya

JEMBER TEKNOLGI TEPAT GUNA 2011

Jember (EXTREMMEPOINT.com) - Tahun 2011 ini Kabupaten Jember menargetkan diri jadi Kabupaten yang diakui ditingkat nasional dalam penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang bermanfaat bagi masyarakat secara langsung. Oleh karena itu, Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Pemkab Jember siap untuk terus berkarya menciptakan teknologi yang terbarukan.

Plt. Kepala Bapemas Pemkab Jember, Drs. Siswantoro, Msi. mengatakan Bapemas akan mengajak kerjasama dengan berbagai elemen dan masyarakat diantara institusi perguruan tinggi, organisasi kemasyarakat, tehnokrat dan sebagainya untuk berkarya teknologi yang berbasis kerakyatan.

Lanjutnya, tiap tahunnya, Bapemas Jember secara rutin mengikuti pagelaran TTG dan selalu menghadirkan teknologi yang terbaru, inovatif serta bukan hasil plagiat dari daerah lain. “Kami selalu membuat dan menciptakan teknologi dengan karya terbaru, inovatif dan bukan mencontoh daerah lain” katanya usai berkoordinasi bersama tim pameran TTG menjelang pameran TTG di Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara, 12-16 Oktober 2011 mendatang.

Untuk tahun ini Kabupaten Jember akan mengusung dua alat TTG, yakni alat pemecah biji kakao dan pemesta coklat. Karena Bapemas menyesuaikan peralatan tersebut dengan kondisi di Propinsi Sulteng, khususnya di Kabupaten Kendari yang memiliki potensi Kakao dan Kopi seperti di Jember. “Untuk menyesuaikan wilayahnya, Kami mengirim 2 alat, Pemecah biji kakao daan pemesta kopi”, ungkap Siswantoro.

Sedangkan Kabid Sumber Daya Manusia dan TTG Bapemas Jember, Tombak Pramudya menjelaskan, alat-alat TTG yang akan dikirim ke pameran di Kendari sangat efektif, efesien dan praktis serta cocok pada daerah perkebunan. Selain itu, dua alat tersebut juga murah dan mudah didapat.

“Alat-alat TTG yang diusung oleh Kabupaten Jember tersebut nantinya akan banyak sekali manfaatnya. Karena sangat cocok untuk diterapkan didaerah perkebunan. Selain itu murah dan mudah didapat”, imbuhnya.

Terpisah, Plt. Kabag Humas Pemkab Jember, Joko Soponjono mengatakan alat-alat TTG saat ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Khususnya pada daerah-daerah yang kaya potensi sumber daya alamnya seperti Jember. Disamping untuk mengelola dan meningkatkan produktifitasnya, TTG juga mampu memberdayakan masyarakat untuk berwirausaha dan menghidari pengangguran.

Joko mencontohkan, saat ini hasil perkebunan seperti kakao dan kopi, seluruhnya dijual dalam bentuk bahan mentah. Untuk itu perlu cara efesien dan konvensional dalam mengelolah kapasitas produksinya. “Jika para petani mampu dan pandai untuk memanfaatkan pelayanan teknologi tepat guna didaerahnya, maka bukan tidak mungkin tahun ini Jember bisa jadi basisnya TTG”, tukasnya.

JAMAAH HAJI MERENGEK MINTA PULANG

Situbondo (EXTREMMEPOINT.com)- Entah apa yang ada di pikiran Najiburrahman, warga Dusun Tanjungsari, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran. Keinginannya untuk beribadah haji mendadak hilang, beberapa saat setelah diberangkatkan, Minggu (9/10) malam. Bahkan, Najiburahmah mengalami depresi berat saat bus pengantar CJH bertolak menuju Sukolilo, Surabaya. CJH 26 tahun itu tak henti-hentinya merengek minta diturunkan di tengah jalan.


Karuan saja, tingkah Najiburahman ini membuat pihak panitia haji Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Situbondo yang ikut mengantar jadi kelabakan. Berbagai cara sudah dilakukan untuk membujuk sang CJH. Namun, tetap saja tidak membuahkan hasil. Sehingga, dengan terpaksa panitia menurunkan Najiburahman di wilayah Pasuran dan langsung melarikannya ke Rumah Sakit (RS) setempat.

“Mas, ini ada satu CJH depresi, terus memaksa minta pulang lagi. Sekarang sedang dibawa ke RS Pasuruan, naik ojek,” tukas seorang panitia melalui ponselnya, Senin (10/10) dini hari.

Tanda-tanda Najiburahman enggan berangkat haji konon sudah terlihat menjelang dilepasnya pemberangkatan 979 CJH asal Situbondo. Najiburahman yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 21 itu tampak gelisah. Bahkan, saat bus rombongan CJH resmi dilepas oleh Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, Najiburahman tampak makin tidak terkendali.

“Sejak berangkat dia (CJH Najiburahman, red) kayaknya memang sudah gelisah. Malah sempat seperti ngamuk-ngamuk di dalam bus,” imbuh panitia yang enggan menyebutkan namanya itu.

Najiburahman memaksa agar diturunkan dari bus pengantar CJH dengan beragam alasan, mulai belum makan seharian, tidak terbiasa naik bus, mabuk darat, dan lainnya. Seketika itu, pihak panitia berusaha membujuknya. Termasuk dengan memberinya makanan, diminta minum obat, dan lainnya. Namun, semua tawaran itu ditolak oleh Najiburahman, yang tetap bersikeras ingin turun dari bus. Karena tidak ada pilihan lain, panitia pun menurunkan Najiburahman di wilayah Pasuruan. Dia langsung dilarikan ke salah satu RS di Pasuruan.

Kepala Kantor Kemenag Situbondo, H Rosyadi Badar membenarkan adanya satu CJH atas nama Najiburahman asal Kecamatan Mangaran, yang mengalami depresi. Menurut dia, CJH dimaksud memaksa minta pulang dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal. Pihaknya, sambung dia, sudah berusaha sekuat tenaga membujuk agar dia melanjutkan niatnya menunaikan ibadah haji.

“Tapi, yang bersangkutan tetap menolak. Terpaksa dia kami turunkan di Pasuruan dan langsung dibawa ke rumah sakit setempat,” kata Rosyadi Badar, Senin (10/10).

Menurut Rosyadi, saat ini pihaknya masih menunggu perkembangan apakah CJH Najiburahman jadi diberangkatkan ke tanah suci ataukah tidak. Namun, kemungkinan besarnya CJH dimaksud gagal diberangkatkan. Sebab, kondisinya yang sampai mengalami depresi karena menolak untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini. “Sekarang ini keluarganya sedang berangkat ke RS Pasuruan. Jika positif gagal, keluarganya bisa langsung menjemput untuk dibawa pulang,” pungkasnya.

PRIA MISTERIUS TODONGKAN PISTOL

Situbondo (EXTREMMEPOINT.com)- Insiden kekerasan menghebohkan warga Jalan Semeru, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Minggu (9/10) malam. Seorang pria tak dikenal tiba-tiba mengamuk. Sasarannya, pengemudi kendaraan pikap nopol P-8435-R bernama Arsidi, warga Desa Ketowan, Kecamatan Arjasa, Situbondo. Pria 40 tahun itu ketakutan, hingga memilih ngumpet dalam kabin pikapnya. Arsidi emoh keluar dari pikapnya, meski mobilnya terus digedor-gedor.

Sang sopir gemetaran, karena pria misterius itu sempat menodongkan sepucuk pistol. Pelaku juga mengaku sebagai anggota polisi. Namun, sikap Arsidi yang menolak keluar dari mobil membuat si pelaku makin emosi. Pria tak dikenal itu pun langsung memukul kaca depan pikap hingga pecah berantakan. Pelaku baru ngacir, setelah banyak warga yang menghampiri.

“Dia (pelaku, red) katanya anggota polisi. Malah sempat mengacungkan pistol. Dia memaksa kami menyerahkan KTP,” kata Hannawi (43) salah satu pengendara pikap, Minggu (9/10).

Insiden perusakan itu terjadi sekitar pukul 21.15 malam. Dugaan sementara, pelaku yang mengendara sepeda motor jenis Yamaha Mio itu tersinggung dengan ulah Arsadi, si sopir pikap. Disebutkan, saat itu Arsadi dan pelaku sama-sama mengemudikan kendaraan dari arah selatan. Tiba di jalan raya depan SPBU Prajekan, Bondowoso, pelaku bermaksud mendahului mobil pikap warna putih yang dikemudikan Arsadi.

Nah, saat Yamaha Mio sudah mengambil haluan kanan, mobil pikap di depannya itu tiba-tiba ikut ke kanan. Rupanya, pikap bermaksud mendahului truk di depannya. Namun, hal itu membuat pengemudi Yamaha Mio jadi kelabakan hingga nyaris celaka. Hal itulah yang diduga membuat si pengemudi Yamaha Mio hilang kendali, hingga langsung mengejar mobil pikap P-8435-R. Saat melintas di Jalan Semeru, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, pelaku berhasil menghadang mobil pikap.

Usai memarkir sepeda motornya, pelaku segera menghampiri mobil pikap yang juga sudah menepi. Sembari mengacung-acungkan pistol, pelaku sempat mengaku anggota polisi. Dia meminta sopir pikap turun dari kendaraannya. Namun, permintaan itu ditolak dengan menutup rapat pintu dan jendela mobilnya. Hal itu rupanya membuat si pelaku jadi kapal, hingga segera membogem kaca depan pikap sampai pecah berantakan.

“Saya takut, makanya langsung lari. Waktu itu, dia (pelaku, red) mengejar saya. Kesempatan itu dimanfaatkan sopir untuk kabur,” imbuh Hannawi.
   
Polisi yang mendapat laporan adanya perusakan oleh pria berpistol, segera berdatangan ke lokasi kejadian. Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Sunarto mengatakan, modus perusakan diduga kuat karena ketesinggungan di jalan raya. Terbukti, pelaku sempat meminta KTP pengemudi pikap. “Jadi, jauh dari motif perampokan atau karena dendam,” beber AKP Sunarto.

Soal pengakuan pelaku sebagai anggota polisi, papar AKP Sunarto, pihaknya tentu masih harus melakukan penyelidikan. Sebab, beber dia, bisa jadi itu hanya pengakuan gombal pelaku saja. Demikian juga dengan pistol yang dibawa oleh pelaku. “Siapa yang menjamin itu pistol beneran. Bisa jadi itu pistol mainan atau korek api. Makanya, semuanya masih harus diselidiki,” pungkas Sunarto

Bupati, Lepas 979 CJH Asal Situbondo

Situbondo (EXTREMMEPOINT.com)- Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH   melepas secara resmi  keberangkatan sebanyak 979 Calon Jamaah Haji (CJH) Situbondo untuk  tahun 2011, para CJH asal Kabupaten Situbondo tersebut  tergabung dalam tiga kelompok terbang  (Kloter) di Jawa Timur, yakni Kloter 21, dan Kloter 22, serta Kloter 23. Kegiataan  pelepasan ratusan CJH  tersebut dilaksanakan di halaman belakang Kantor Pemkab Situbondo, sekitar pukul 21.00 WIB.

Pada kesempatan tersebut orang nomor satu di Pemkab Situbondo menghimbau  kepada para CJH yang akan berangkat ke tanah suci Mekkah, agar seluruh CJH Situbondo untuk tetap menjaga kesehatannya sehingga dapat menjalankan semua rukun haji. Sebab, iklim di Kota Mekkah sangat berbeda dengan iklim yang ada di Indonesia.

“Kami sengaja melepas   pemberangkatan  seluruh CJH  Situbondo di Kantor Pemkab Situbondo, dengan tujuan  untuk memulyakan para   bapak dan ibu yang akan menunaikan ibadah haji. Selain itu, kami meminta juga agar para CJH untuk tetap menjaga kesehatannya, agar para CJH dapat meningkatkan ibadahnya, dengan harapan, para CJH Situbondo menjadi haji mabrur,” imbau  H Dadang Wigiarto SH, dalam mengawali sambutannya.

Tidak hanya itu, Bupati Situbondo yang diusung oleh partai koalisi antara PKNU dan Partai Golkar (PG) Situbondo,  juga meminta kepada para CJH asal Kota Situbondo, agar para CJH Situbondo  menyambungkan doa kepada Pemkab Situbondo. “Karena visi misi Pemkab Situbondo cukup berat, yakni dengan visi dan misi untuk mensejahterahkan masyarakat Situbondo,  kami berharap kepada para CJH untuk  mendoakan agara visi misi tersebut dapat dilaksanakan oleh Pemkab Situbondo,” pinta Bupati Dadang Wigiarto SH.
 
Salah  satu kyai kharismatik di Kabupaten  Situbondo, yakni KH A Sofyan Miftahul Artifin, dalam tausiahnya meminta kepada CJH asal Kota Santri,  agar dalam melaksanakan rukun islam yang ke lima, para CJH  mempunyai bekal niat awal  yang baik. Bahkan, kyai sepuh di Kota Situbondo berulang-ulang meminta agar  para CJH Kota Santri  mempunyai bekal niat awal yang baik dalam melaksanakan ibadah haji ke Kota Mekkah.

”Kami meminta kepada para CJH Situbondo, agar mempunyai niat yang  tulus dalam melaksanakan rukun islam yang ke lima tersebut,” kata kyai sepuh di Kota Situbondo.

Sementara itu, Drs H Rosyadi Badar M.Pd selaku kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Situbondo dalam sambutannya mengatakan, sejatinya untuk tahun 2011 ini tercatat sebanyak 980 CJH yang akan berangkat ke tanah suci Mekkah, namun satu orang CJH mengundurkan diri karena meninggal dunia.

“Untuk tahun 2011 sebanyak 979 CJH Situbondo tergabung dalam tiga Kloter, yakni kloter 21,22 dan kloter, namun khusus kloter 23 karena jumlahnya hanya 89 CJH, mereka nantinya tergabung dengan para CJH dari Kabupaten Trenggalek dan para CJH dari Kodya Surabaya,” ujar Rosyadi Badar.

POTRET KEMISKINAN SITUBONDO

Situbondo (EXTREMMEPOINT.com)- Meski usia kemerdekaan  Negara  Republik Indonesia sudah ke- 66 tahun, namun  potret kemiskinan masih mewarnai kehidupan   masyarakat disejumlah wilayah di Indonesia, seperti yang dialami salah  satu keluarga dengan 9  anak yang hidup   di perkampungan nelayan Situbondo, tepatnya di Kampung Langgar, Desa Wringin Anom, Kecamatan Asembagus.

Suhammad (50), selaku kepala keluarga (KK) harus rela menghidupi sebanyak  9  anaknya yang diketahui masih kecil-kecil, namun karena   orang tuanya hanya berprofesi sebagai seorang  nelayan, keluarga besarnya   terkadang  hanya  diberi  makan atau asupan   nasi tiwul, yakni    nasi yang     terbuat dari ketela yang sudah  dihaluskan, sebagai pengganti nasi sebagai makanan pokok setiap harinya.

Ironisnya lagi, terkadang keluarga besarnya tersebut  harus  rela makan hanya satu kali dalam  sehari. Itu terjadi  jika orang tuanya yang hanya  berprofesi sebagai seorang   nelayan itu  tidak mendapat   tangkapan ikan, pada  saat pergi  melaut bersama para nelayan yang lain di kampungnya.

“Karena saya tidak mempunyai keahlian yang lain, dan  hanya menggantungkan hidup untuk mencari nafkah dari laut,    tak  jarang anggota keluarga saya hanya makan satu kali dalam sehari, jika  pada saat melaut sepi dengan  tangkapan ikan,” ujar  Suhammad (50), Minggu (9/10).

Sedangkan untuk terus bertahan hidup di perkampungan nelayan,  Sariani (48), selaku  ibu rumah tangga  bersama beberapa orang anaknya mencoba untuk meringankan beban suaminya, dengan cara  mencari dam memungut   daun kelapa yang sudah kering di sekitar perkampungan nelayan, daun kelapa yang sudah  kering itu  dijadikan sebagai   kayu bakar dalam memasak.

“Karena penghasilan suami terkadang hanya Rp. 20 ribu setiap harinya, sejumlah uang tersebut tidak cukup untuk membeli beras, karena itulah,  saya terpaksa hanya memberikan asupan  manakan nasi tiwul kepada anggota keluarga. Sebab, setiap harinya, saya harus memasak sekitar 5-7  Kg beras. Itupun makan tanpa adanya  lauk pauk, saya bersama  anggota keluarga  hanya makan nasi  dengan sambel saja,” beber ibu dengan sembilan anak ini.
        
Tidak hanya itu,  diderita yang dialami  oleh keluarga nelayan di Dusun Langgar, Desa Wringin Anom, Kecamaran Asembagus, namun   karena kemiskinan yang mendera kehdupannya, sebagian anak dari pasangan suami (Pasutri) Suhammad dan Sariani ini harus rela  tidak meneruskan pendidikannya, yakni harus  drop out (DO) dari sekolah dasar (SD) di kampungnya.