SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Minggu, 18 Desember 2011

Pertikaian Pemkot Surabaya Versus Pemkab Sidoarjo "MEMANAS"

Dawud :" Pemkot Surabaya telah melakukan penggelapan dan  bisa dilaporkan secara hukum".
SIDOARJO, EXTREMMEPOINT.COM : - Seperti pemberitaan pada 21/12/2011 dengan judul “Hasil Terminal Purabaya Jadi Perhatian Para Pejabat” yang berisi tentang Tidak adanya penyelesaian mengenai pencairan dana bagi hasil Terminal Purabaya sebesar Rp 3,1 Milyar pada saat ini masih berada di APBD Surabaya dan akhirnya Bupati Sidoarjo H saiful Ilah, SH MHum menanyakan janji pada Ir Tri Rismaharini sebagai Walikota Surabaya.
Permasalahan antara Pemkot Surabaya dengan Pemda Sidoarjo tentang dana bagi hasil pengelolaan Terminal Purabaya yang belum cair sejak tahun 2008 sampai saat ini direaksi keras Ketua DPRD Sidoarjo H.Dawud Budi Sutrisno SH.MHum
Menurut Dawud, “Jika dirinya menjadi Bupati Sidoarjo, maka langkah hukum untuk melaporkan Pemkot Surabaya kepihak Kejaksaan pasti sudah dilakukan, Bahkan jika memang dianggap perlu, langkah mem-PTUN-kan Pemkot Surabaya pasti sudah diambilnya dan langkah hukum ini sangat perlu dilakukan untuk meminta hak Kabupaten Sidoarjo.
Padahal dana bagi hasil pengelolaan terminal Purabaya milik Kabupaten Sidoarjo senilai Rp 3,1 miliyar, hingga saat ini belum diserahkan oleh Pemkot Surabaya kepada Pemda Sidoarjo, bahkan Bupati Sidoarjo H.Saiful Ilah SH,MHum, sudah meminta secara langsung melalui telepon selulernya kepada walikota Surabaya Ir Tri Rismaharini, agar dana tersebut segera dicairkan. (YY/ARI)

Jembatan Timbang Jombang Coba Suap Pers

Mulyadi YM : Anda minta berapa, sebutkan saja
JOMBANG, EXTREMMEPOINT.COM : - Aksi penyuapan terhadap Pers dilakukan oleh Jembatan Timbang Jombang waktu melakukan kunjungan yang bermaksud untuk perkenalan tabloid Edisi Perdananya di tempat tersebut.Jumat(16/12/2011), 19.00 Wib.
Perlakuan yang tidak menghargai Pers, khususnya wartawan dilakukan Mulyadi YM salah satu anggota Petugas Jembatan Timbang Jombang (16/12/2011). Sore itu saat Extremmepoint membagikan tabloidnya yang bermaksud untuk perkenalan tabloid perdananya disetiap instansi-instansi dari Jogja menuju Surabaya. TIM KHUSUS EXTREMMEPOINT.COM yang juga berhenti disana guna memberikan tabloidnya sebagai tanda perkenalan.
Tanpa bicara petugas DISHUB tersebut memberi amplop yang berisi uang sejumlah Rp 25.000, kepada TIM yang membagikan tabloidnya ke petugas yang berjaga saat itu. Tidak jelas maksud dan tujuan pemberian amplop tersebut, TIM dengan tegas menolaknya.
Dari penolakan suap yang tidak jelas tersebut, Mulyadi YM langsung mengintimidasi dengan nada yang tidak ramah dan sambil teriak, “Anda minta berapa…ya sebutkan saja jumlahnya..!” tetapi TIM yang solid ini tetap pada pendirian yaitu “MENOLAK,”dan langsung tim mengadakan lidik ternyata banyak sekali ditemukan pelanggaran seperti ada kelebihan muatan tetapi tidak ditindak tegas, malah dibiarkan setelah kernet masuk kekantor dan memberikan buku kir.
Sudah separah inikah pandangan petugas Jembatan Timbang Jombang khususnya dalam menyikapi para Jurnalis saat ini. Meski tidak menyebutkan bahwa wartawan seperti pengemis, perbuatan yang dilakukan Mulyadi YM sudah memberikan sinyal bahwa Pers adalah Pengemis di Jembatan Timbang.
Kejadian tersebut menjadi pertanyaan besar ada apa dengan DISHUB khususnya jembatan timbang yang menghargai wartawan dengan Rupiah. (TIMSUS)