SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Senin, 31 Desember 2012

LSM Telinga Lebar Kritisi Pemerintah

EXTREMMEPOINT.COM : - LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Telinga Lebar menilai fungsi anggaran DPR RI pada 2012 mulai dari pembahasan APBN sampai Perubahannya tidak cukup memberikan kebutuhan rakyat, sebaliknya lebih dominan membela Pemerintah. Surowijoyo, Sekertaris LSM Telinga Lebar menilai, saat RAPBN dari pendapatan dan hibah, angka yang diajukan pemerintah Rp 1.292 triliun. Setelah masuk pembahasan DPR RI, bertambah menjadi Rp 1.311 triliun. Ada tambahan penerimaan Rp 18.4 triliun. Dari APBN ke APBN-Perubahan angkanya kembali bertambah menjadi Rp 1.358 triliun, artinya ada penambahan Rp 46.9 triliun. Jika ditotal, pertambahan dari RAPBN hingga APBN-P adalah Rp 65.3 triliun. Menurut Surowijoyo mengatakan, “Pertanyaannya sekarang, apa memang pemerintah sengaja tak laporkan penerimaan negara secara tak jujur saat susun RAPBN? Pemerintah dan DPR terlihat dengan sengaja menutupi fakta penerimaan Negara yang sesungguhnya,” katanya di Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (30/12). Peluang permainan anggaran ini dapat menjadi lahan KORUPSI di mana DPR melalui Komisi-Komisi di dalamnya, khususnya dalam menentukan pengalokasian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat, transfer daerah, dan dana penyesuaian. DPR juga tidak memperjuangkan anggaran untuk kepentingan publik. Mereka lebih menambah belanja negara. Terbukti dengan terlihatnya dalam RAPBN seperti Pemerintah mengajukan Rp 1.418 triliun dan DPR menambahnya Rp 1.435 triliun, dan naik lagi dalam APBN-P Rp 1.548 triliun. Kenaikan anggaran belanja negara Rp 129.9 triliun justru dialokasikan lebih besar untuk belanja rutin Rp 71.3 triliun ketimbang belanja pembangunan Rp 65 triliun. "Di mana posisi anggaran DPR untuk menentukan keberpihakan pada belanja pembangunan? Patut diduga ini merupakan permainan dan konspirasi antara DPR dan pemerintah. Lagipula DPR sampai sekarang tak pernah memberi penilaian jelas,” pungkasnya. (BNS)