SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Minggu, 25 November 2012

Sumur Betas Tercemar,Warga Desa Geger

BANGIL,LSM TELINGA LEBAR : – Sejumlah warga Betas, Desa Kepulungan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan tengah berkeluh kesah, hal Itu terjadi dikarenakan sumur warga di desa tersebut tercemari oleh limbah pabrik yang ada di desa tersebut. Kondisi seperti ini sangat dirasakan oleh sebagian warga Betas sejak sekitar enam bulan terakhir ini tidak hanya warna airnya saja yang berubah, Bau yang tidak sedap dari air sumur mereka pun juga kerap tercium sangat menyengat. Hasil pantauan LSM TELINGA LEBAR di lapangan bertemu Imron Rosadi (30),warga Desa Betas,Bangil ,Kabupaten Pasuruan mengatakan," jika air sumurnya mulai berubah warna itu dalam waktu kisaran 5 hingga 6 bulan terakhir ini. Hal ini terjadi sejak PT Sedali tersebut membuang limbahnya ke saluran irigasi warga yang akhirnya banyak sumur warga yang tercemar oleh limbah pabrik tersebut,"Ujarnya. Ia menambahkan," Saya sangat menyesalkan hal itu terjadi, Lantaran sejak air sumurnya tercemar limbah warga tidak bisa lagi menggunakan air sumur untuk dikonsumsi dan Bahkan untuk mencuci sekalipun tidak berani,"tambah Pria berkulit hitam kepada LSM TELINGA LEBAR.Minggu,10.00 Wib (25/12). Hal senada , Supai (45),Warga Betas mengatakan ,“Takut mas kalau diminum, Jangan-jangan airnya pun juga sudah tidak steril lagi, Sambil menunjukkan air sumur yang sudah terkena limbah, ia pun menjelaskan bahwa untuk Buat cuci baju putih saja sudah bikin baju berubah kekuning-Kuningan,” ujarnya kepada LSM TELINGA LEBAR Ia menambahkan ," Kami sudah mendesak Pemerintah agar secepatnya turun tangan dan segera menangani permasalahan ini, ia pun berharap kepada pemerintah yang dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup (BLH) Agar memberikan tindakan tegas terhadap Perusahaan-perusahaan yang membuang limbah disembarang tempat yang dapat mencemari lingkungan,"Tambahnya. Ditempat yang sama , Syahrun Alim (34) Warga Desa Betas menjelaskan," Bahwa banyak perusahaan di desanya yang membuang limbah di sembarang tempat, dirinya juga mengaku kalau perusahaan tekstil setempat juga pernah berjanji akan memberikan kompensasi dengan memberikan dana pengurusan sumur sebesar Rp 75 ribu per sumur,Namun kenyataannya bohong belaka hanya janji saja,"Jelasnya. Ia menambahkan," Katanya ada kompensasi untuk sumur yang terkontaminasi atau tercemari limbah, Tapi sampai sekarang tidak ada dan saya mengkhawatirkan dampak dari sungai yang tercemari oleh limbah, Memang dalam jangka pendek banyak yang mengatakan baik untuk tanaman, Namun bagaimana dengan beberapa tahun kemudian?, serta untuk kesehatan warga? "Ungkap Syahrun setengah bertanya kepada LSM TELINGA LEBAR Sampai berita ini ditayangkan belum ada pihak Perusahaan satupun yang bisa dimintai konfirmasi karena Saat dikunjungi ke perusahaan yang dimaksud, wartawan koran ini hanya ditemui security Yang mengatakan kalau pihak Pimpinan tidak ada ditempat. Di sisi lain, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pasuruan dalam hal ini Munif kepada LSM TELINGA LEBAR
menegaskan," Bahwa bakal menindaklanjuti permasalahan ini dan akan memberikan tindakan tegas kepada Perusahaan tersebut serta segera menurunkan tim untuk ke lokasi," Tuturnya “Akan kami cek dulu ke lokasi akan kebenarannya Mas, jika memang Perusahaan telah melanggar aturan yang ada, iya saya pun juga tidak akan segan-segan untuk memberikan tindakan Tegas kepada Perusahaan yang dimaksudkan tersebut” Terang Munif.(NGH/HGKY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar