SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Jumat, 14 Oktober 2011

Gempa Bali Akibat Hujaman Lempeng Australia

Denpasar,LSMTELINGALEBAR  :  - Gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter (SR) yang melanda Bali, Kamis (13/10), terjadi karena adanya aktifitas lempeng tektonik di selatan Bali akibat suduction lempeng Australia yang menghujam ke dalam lempeng Euroaustralia. Namun gempa cukup besar yang terjadi sekitar dua menit itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
  
 "Gempa ini terjadi akibat adanya hujaman lempeng Australia ke dalam lempeng Euroaustralia, tapi tidak berpotensi menimbulkan tsunami," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar Wayan Suardana, Jumat (14/10), di Denpasar.
   Dia menjelaskan, pascagempa berkekuatan 6,8 SR yang berpusat di koordinat 9.89 derajat LS, 114.53 derajat BT dengan kedalaman 10 Km pada 143 Km Barat Daya Nusa Dua, Bali tersebut, masih terjadi lagi gempa susulan sebanyak sepuluh kali. Gempa susulan terakhir terjadi sekitar pukul 15.50 Wita berkekuatan 5,6 SR. "Kami mencatat terjadi sebanyak 10 kali gempa susulan," ujarnya.
   Ia mengimbau masyarakat, terutama yang berada di kawasan pesisir pantai agar tidak resah, karena gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Terkait dengan hal ini, Wayan Suardana juga membantah bahwa sirene alarm peringatan tsunami di Pantai Kuta dan Kerobokan berbunyi. "Tidak benar sirene alarm peringatan tsunami berbunyi, karena gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami," ucapnya.
   Sementara itu, sampai Kamis malam tercatat sekitar 46 korban gempa dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar. Para korban yang sebagian besar pelajar SMKN 2 Denpasar ini mengalami luka ringan, sehingga tidak sampai menjalani rawat inap.
   Kepala Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan RSUP Sanglah Denpasar Ken Wirasandi menyebutkan para korban umumnya mengalami cidera akibat tertimpa serpihan reruntuhan bangunan dan terjatuh saat hendak lari menyelamatkan diri.
   "Para korban gempa ini sudah diperbolehkan pulang karena hanya mengalami luka ringan saja," tutur Ken.
   Pada bagian lain, data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar mencatat sekitar 19 bangunan mengalami kerusakan berat dan ringan akibat peristiwa gempa itu. "Sampai saat ini ada sekitar 19 bangunan mengalami kerusakan, tapi kami masih terus melakukan pendataan," papar Kepala BPBD Kota Denpasar Sudana Satri Graha, Jumat (14/10).
   Sudana menguraikan, gempa itu juga mengakibatkan sejumlah kendaraan bermotor roda dua maupun empat mengalami kerusakan berat dan ringan akibat tertimpa reruntuhan bangunan. 19 bangunan yang rusak itu terdiri dari bangunan perkantoran, pertokoan, gedung sekolah dan rumah milik warga. Kerugian materi akibat gempa ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah.(Tety)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar