"Semua pesawat yang melintas (diatas udara kawasan Nusa Dua) harus terlebih dahulu meminta izin dari otoritas Bandara Ngurah Rai," ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Kolonel Arm Wing Handoko, Selasa (15/11), di Denpasar.
KTT ASEAN ke-19 akan dihadiri sekitar 16 kepala negara. Tak hanya itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama juga akan menghadiri pertemuan internasional itu. Aparat keamanan sejak beberapa hari lalu melakukan penjagaan ketat, baik di darat, laut dan udara.
Sekitar 15 ribu petugas keamanan dikerahkan guna melakukan penjagaan terhadap penyelenggaraan KTT ASEAN ke-19. Sedikitnya empat pesawat tempur TNI-AU jenis F-16 disiagakan guna melakukan pengamanan wilayah udara, lima KRI dan dua kapal patroli Polri berjaga-jaga di wilayah laut serta beberapa tank dan panser bersiaga di Nusa Dua.
Menurut Handoko, tidak ada pelarangan secara khusus terhadap pesawat melintas di kawasan Nusa Dua, Bali. Namun, lanjutnya, karena sedang ada KTT ASEAN, pesawat yang melintas harus terlebih dahulu meminta izin. "Untuk apa pesawat itu melintas kalau rutenya bukan melalui Nusa Dua," paparnya.
Apabila ada pesawat yang terbang di kawasan udara Nusa Dua tanpa izin, imbuh Handoko, akan terlebih dahulu diberikan peringatan pertama dan kedua. Tapi jika masih juga tidak mengindahkan peringatan, tuturnya, maka pesawat tempur F-16 TNI-AU akan melakukan pengejaran.
"Untuk apa pesawat itu melintas di kawasan udara Nusa Dua kalau memang bukan rutenya. Tentunya akan dikejar," tandasnya.
Larangan terbang juga akan diberlakukan saat pesawat yang membawa rombongan kepala negara peserta KTT ASEAN ke-19 tiba di Bali dan hendak mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali. PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Ngurah Rai juga telah menyiapkan area parkir khusus bagi pesawat kepala negara itu, termasuk Obama.
Areal parkir pesawat itu akan dijaga ketat oleh Pasukan Khas (paskhas) TNI-AU.(Tety)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar