SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Selasa, 13 Maret 2012

Satpam Mts Negeri Bangil Pasuruan Usir Jurnalis

PASURUAN, EXTREMMPOINT.COM : - Pengusiran terhadap dua wartawan oleh Satpam MTs Negeri I Bangil, Pasuruan terjadi pada Selasa (06/03). Seorang wartawan dari Harian Memo dan wartawan TV9 mendatangi sekolah tersebut hendak mengkonfirmasi permasalahan yang diterima dua wartawan itu terkait isu 'pungli' di sekolah tersebut.
Menurut beberapa sumber dari kalangan media, petugas satpam berinitial Z amat arogan dan menghalang-halangi wartawan untuk mengadakan liputan. Satpam MTs itu kelihatan seperti panik dan tidak koperatif. Wartawan disuruh menunggu lama diruang tamu dan disuruh mengisi daftar tamu yang semula tidak ada. Sempat terjadi adu mulut dan suasana menegang, hingga pada akhirnya terjadilah pengusiran itu. Demikian sumber itu menuturkan.
Kepala Sekolah MTs Negeri I Bangil, Pasuruan melalui Humasnya Hasan Bisri di ruang kerjanya menjelaskan insiden 'pengusiran wartawan' tersebut adalah tidak benar demikian. "Sebenarnya kami tidak keberatan apalagi mengusir atau menghalang-halangi tugas wartawan," tutur Hasan Bisri.  Petugas Satpam kami saat itu hanya menjalankan aturan yang berlaku di Sekolah ini.  Mereka disuruh menunggu di ruang tamu.  Dan semua tamu kami perlakukan sama, diantaranya adalah mengisi Buku Tamu. Akan tetapi teman wartawan kita saat itu barangkali menganggap hal tersebut adalah mempersulit mereka. Kemudian mereka tidak bersedia untuk mengisi Buku Tamu. Lalu mereka nampak bersitegang. Guru-guru yang melihat Satpam bersitegang, kemudian ikut-ikutan menyuruh wartawan itu keluar dari lingkungan sekolah. Karena situasi sekolah saat itu tengah melaksanakan aktifitas belajar mengajar, dan para guru serta siswa merasa terganggu,” jelas Hasan.
Saat disinggung mengenai pungutan liar yang diberlakukan terhadap siswanya, Hasan Bisri menjelaskan bahwa hal tersebut sudah dibicarakan bersama komite dan para wali murid. Dana Operasional Sekolah 70% sedangkan wali murid sepakat 30% dan itu sudah merupakan kesepakatan bersama. Barangkali masalah ini yang akan ditanyakan oleh teman wartawan saat itu, namun terjadi kesalahpahaman antara sekuriti kami dan wartawan yang sebenarnya kami sesalkan hal itu terjadi.  Mudah-mudahan hal semacam ini tidak akan terulang kembali di kemudian hari. Kami mempersilahkan siapa saja baik itu teman media ,  LSM ataupun pihak-pihak yang menginginkan penjelasan mengenai penggunaan dana tersebut, "Monggo," katanya sembari mengacungkan ibu jari ke depan.
Beberapa kalangan baik dari pihak media cetak LSM dan tokoh masyarakat amat menyayangkan insiden Selasa lalu itu. Seharusnya masing-masing pihak  bisa saling menghargai profesi masing-masing.  Wartawan menggunakan etika dalam menjalankan profesinya  sesuai kode etik jurnalisnya dan masyarakat atau nara sumber  mampu memahami apa itu tugas jurnalistik serta bisa mengerti tugas para jurnalis adalah untuk menyampaikan informasi yang independen juga berimbang kepada masyarakat .    Apabila hal ini bisa saling dipahami, ke depan insiden seperti kemarin itu insyaallah tidak akan terulang kembali   H. Usman Ketua PPM Pasuruan menuturkan kepada Surabaya minggu di kediamannya Bangil Pasuruan. (Bgs/Ngh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar