EXTREMMEPOINT.COM :
- Brigjen TNI (Marinir) Gatot Subroto, Komandan Lantamal II, Teluk
Bayur, Padang, Sumatera Barat, meminta maaf terkait pemukulan anggotanya
pada wartawan usai razia warung remang-remang.
Menurut Gatot mengatakan, “Saya Dantamal II Teluk Bayur TNI AL menyesalkan
ulah para oknum anggota Marinir. Kami mohon maaf sedalam-dalamnya atas
kekerasan tersebut,” katanya di hadapan ratusan wartawan dan Ketua DPRD
Sumatera Barat, Yultekhnil, Rabu (30/05).
Dia
menambahkan, “Saya tidak akan menolerir. Anggota yang terlibat akan
diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku. Kami juga sudah melaporkan
persoalan ini ke Panglima TNI dan beliau meminta kita mengusut tuntas
kasus ini,” tambahnya.
Masih
Gatot, “Saat ini kami telah melakukan penyelidikan terhadap yang
terlibat . Sudah ditahan 10 orang, kemungkinan masih akan dikembangkan.
Kini mereka sudah dititipkan di tahanan Pomal TNI AL,” ungkapnya pada extremmepoint.com dan terkait kamera dan ID Card jurnalis yang disita akan segera dikembalikan.
Adapun
10 anggota Marinir yang ditahan ialah Serda Saddam Husein, Koptu
Bainuddin, Praka Alexander, Praka Kusnendi, Pratu Zulfahmi, Prata Dian
Mailendra H, Pratu Komitugiyan, Pratu Dwi Eka Prasetya, Pratu Utomo
Saputra, dan Pratu Erwanto.
Menurut
Rino Zulyadi, Koordinator lapangan Koalisi Wartawan Anti Kekerasan
(KWAK) mengatakan, “Kami meminta Komandan Datasemen Polisi Militer
(Denpom) untuk memastikan proses hukum berjalan secara adil. Mendesak
Panglima TNI Republik Indonesia memberhentikan Komandan Lantamal II
Padang. Mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat
ikut mendukung pemberhentian Komandan Lantamal II Padang dari
jabatannya. Mendesak Komandan Lantamal II Padang mengganti kamera yang
dirusak serta mengembalikan secara utuh dua kaset video dan satu kartu
memori milik wartawan yang dirampas paksa oleh oknum TNI,“ katanya. (H-S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar