DENPASAR, EXTREMMEPOINT.COM : - Badan
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) akan terus
berupaya meningkatkan ekspor gas. Meski demikian BPMIGAS tetap
memprioritaskan pemenuhan konsumsi gas domestik, sehubungan meningkatnya
konsumsi gas di dalam negeri sejak 10 tahun terakhir.
"BPMIGAS akan tetap memprioritaskan suplai domestik, kendati juga gencar berusaha meningkatkan
ekspor. Ini dikarenakan konsumsi gas di dalam negeri terus meningkat,"
kata Kepala BPMIGAS R Priyono kepada pers, Kamis (12/07), di Nusa
Dua-Bali, pada penyelenggaraan LNG Forum 2012.
LNG Forum 2012 ini bertujuan mempresentasikan potensi gas Indonesia kepada para buyers dari berbagai negara.
Priyono
menjelaskan, kebutuhan gas domestik cenderung meningkat dari tahun
2005. Peningkatan ini diperkirakan akan terus terjadi seiring
meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam hal ini, menurutnya,
diperlukan adanya keseimbangan antara pemenuhan gas domestik dan ekspor
dalam rangka menghasilkan devisa untuk kepentingan negara.
Dia
menyebutkan, kecenderungan peningkatan volume gas sampai 2020
mengindikasikan bahwa cadangan dan produksi gas bumi Indonesia masih
meningkat dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan
ekspor. Volume gas nasional saat ini, paparnya, sekitar 8 juta kaki
kubik per hari.
Priyono
menambahkan, beroperasinya beberapa proyek besar dalam waktu mendatang
sangat memungkinkan untuk memenuhi pasokan gas domestik maupun ekspor.
Beberapa proyek itu antara lain Indonesia Deepwater Development (IDD)
yang dikembangkan oleh Chevron Indonesia Company, Lapangan Jangrik, Blok
Muara Bakau yang dikembangkan Eni Muara Bakau BV dan Lapangan Abadi,
Blok Masela yang dikembangkan Inpex Masela LTD.
IDD,
imbuhnya, merupakan proyek yang akan mengembangkan lima lapangan gas
laut dalam di Selat Makassar, yaitu Lapangan Bangka, Gehem, Gendalo,
Maha dan Gandang. Proyek ini diharapkan menghasilkan gas pada tahun 2015
dengan tingkat produksi sekitar 900 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Sedangkan Lapangan Jangkrik 2016 dengan tingkat produksi awal sebesar
290 MMSCFD, serta Lapangan Abadi mulai berproduksi 2018 dengan tingkat
produksi 355 MMSCFD.
Selama
ini pasar ekspor gas Indonesia adalah ke Jepang, Korea dan Taiwan.
Namun dalam beberapa tahun ini Cina dan Amerika juga sudah menjadi pasar
ekspor gas Indonesia. (Tety)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar