SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Senin, 16 Juli 2012

perilaku Investor Di Indonesia Memalukan

EXTREMMEPOINT.COM : - Investor China, Korea dan Melayu perilakunya memalukan karena sudah tanda tangan kontrak namun seringkali ingkar janji. Menurut Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji mengatakan, “Setelah saya jadi Dirut PLN, saya banyak mengamati, setiap kontrak antara PLN dengan investor asing, itu ada dua jenis, pertama kontrak Melayu dan Western (Barat)," katanya pada extremmepoint.com di Seminar Public Private Patnership For Power Plant di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (16/07). Kontrak Melayu ini membuat kesal, ketika hendak tanda tangan kontrak saja prosesnya pakai upacara, berpakaian jas semua, dan baru berjalan setahun kontraknya minta direvisi. Dia menambahkan, “Kalau berkontrak dengan orang Melayu atau dengan China proses menuju dealnya mudah, bahkan tanda tangan kontraknya pakai upacara segala, semuanya berpakaian jas, macam-macam lagi, tapi setahun berjalan kontraknya, eh minta direvisi,” tambahnya. Investor Korea juga tidak jauh berbeda dengan investor Cina dan Melayu. “Korea juga sudah setengah-setengah melayu, sudah tanda tangan, setahun sudah berjalan di tengah-tengah “ngelus-ngelus” Pemerintah agar kontraknya direvisi, perilaku seperti inikan memalukan," ujarnya. Kontrak Wetern atau cara Barat yang diterapkan dengan Jepang amat berbeda. “Kalau berkontrak dengan orang Jepang, kontraknya sudah western, bagi mereka kontrak adalah kitab suci jadi tidak bisa diubah, mereka sangat menghormati kontrak. ini bedanya antara kontrak melayu dengan kontrak western, kalau kontrak sama Jepang dealnya sangat susah sekali, kalau melayu gampang sekali,” ucapnya. Berdasarkan pengalaman itu maka sebelum berkontrak dengan investor akan menegaskan kembali pada investor memakai kontraknya. “Jadi biar tidak susah di belakangnya, tiap investor yang datang dan mau kerjasama, saya tanya dulu ini kontraknya melayu atau western," pungkasnya. Untuk menggaet investor asing masuk dan mau menanamkan modal di Indonesia itu bukanlah hal mudah namun perlu adanya profesionalisme yang tinggi juga memberi timbal balik seperti dari itikad kontrak dalam kontrak. (BON)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar