SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Senin, 13 Agustus 2012

PT.Freeport Penindas Tersadis

EXTREMMEPOINT.COM : - Bangsa Indonesia harus mengelola sendiri pertambangan emas dan tembaga di Papua karena apapun alasannya tidaklah masuk diakal jika hasil alam Bangsa Indonesia harus dikuasai oleh pihak Asing. Minggu (12/08) 21.00 WIB. Menurut Ketua Bidang BUMN DPP KNPI Ali Muksin, mengatakan, “Saya setuju kontrak terhadap Freeport jangan terus diperpanjang karena itu merugikan bangsa kita," ujarnya di Jakarta, Minggu. Dia yang juga Ketua Gerakan Pemuda Sehat, "Kontrak karya itu jelas-jelas selalu merugikan karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan," tambahnya. "Yakin kita mampu, karena dari teknologi kita sudah mampu mengambil alih atau meniru teknologi Freeport. Apapun kita punya dan bisa, di Indonesia pun kita ada. Jadi sambil menunggu kontrak karya selesai tahun 2021, kita bisa mempersiapkan sejak sekarang," pungkasnya. Menurut Ketua Umum PRD, Agus Jabo mengatakan, "Perusahaan tambang tidak boleh dikelola oleh asing," ujarnya dengan semangat dan serius. "Kita membutuhkan seorang pemimpin yang berani seperti Bung Karno, yang jelas jelas berani melawan kekuatan asing," tambahnya. Ditempat berbeda, Surowijoyo, Sekertaris LSM Telinga Lebar mengatakan, “Kekayaan hasil tambang tersebut wajib untuk Rakyat dan juga harus dikelola oleh Negara justru hal itu dikuasai PT Freeport Indonesia. Sungguh amat-amat ironis dan memalukan. Bangsa kita ini sudah banyak yang berkwalitas tetapi masih saja mau dibodohi oleh bangsa asing. Pemerintah wajib tegas jika masih ingin mensejahterakan bangsanya,” katanya pada wartawan dirumahnya ketika baru datang dari Jakarta. Minggu (12/08) 20.00 WIB. “Banyak sektor-sektor lain yang strategis masih dikuasai oleh bangsa asing, contoh automotif. Pemerintah sekali lagi harus punya keberanian untuk memerangi penindasan bidang sais dan tehnologi agar hasil kekayaan alam dapat dinikmati serta dirasakan oleh generasi penerus bukannya malah diwarisi dengan hutang karena sudah dihabiskan oleh generasi tuanya,” tambahnya. “Berapa tahun PT Freeport menguasainya dan sudah berapa kekayaan yang dia dapat. Lalu mau dibawa kemana Bangsa ini. Contoh Negara Cina sejak 1970 mereka mengimport semua tehnologi namun kini mereka dengan cepat menguasai tehnologi itu dan amat banyak karya anak bangsanya karena Pemerintahannya selalu memberi peluang dan kepercayaan yang tinggi terhadap generasi penerusnya sedangkan kita jalan ditempat serta terbelenggu dengan persoalan-persoalan politik yang tak jelas dan menyengsarakan masyarakat,” pungkas pria yang selalu serius ini. Pemerintah hendaknya punya keberanian untuk percaya pada Generasi penerus duduk disemua bidang karena anak bangsa Indonesia banyak yang berkwalitas, tanpa kepercayaan dan support generasi tua maka peralihan generasi secara cepat tidak akan terwujud. Tetapi pertanyaannya, relakah generasi yang sudah menduduki kursi jabatan yang strategis mau menyerahkannya???????. (BON-GLBT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar