KEPRI, EXTREMMEPOINT.COM : -
Tarian telanjang waktu lalu di XP Club Pekanbaru terkesan lamban
terbukti belum ditetapkannya pihak pengelola, Beny Lubis sebagai
Tersangka dan hanya dua tersangka yaitu penarinya saja, sedangkan lima
penari lainnya jadi saksi.
Unit IV Dit Reskrim Umum Polda Riau, Selasa (21/02) sekitar 02.30 wib
telah menangkap sebanyak 7 orang penari telanjang (striptis). Ketika
ditangkap, penari tersebut sedang menyajikan tarian tanpa pakai busana
sehelai benangpun dihadapan tamu undangan. Dan harga tiketnya sebesar Rp
75.000.
Menurut
Kepala Kajati Riau, Babul Khoir melalui Aspidum, Akmal A kepada
sejumlah wartawan Rabu (25/04) menegaskan, “Bagaimana mungkin kita
(jaksa) menerima berkas tersebut, jika tersangkanya hanya dua penari
saja. Pada saat malam itu, yang melakukan striptease ada 7 penari. Dan
mereka ini justru diundang pihak pengelola melakukan striptease. Memang
kita sudah memberi petunjuk dalam berkas perkara tersebut, bahwa polisi
harus menetapkan pengelola tempat yakni Beni Lubis sebagai tersangka,”
jelasnya dalam jumpa pers.
Menurut
Wakil Ketua Komisi DPRD, Ade Hartati mengatakan, “Tidak ada
tawar-menawar, tutup tempat hiburan malam yang menyajikan hiburan penari
telanjang. Lagi pula, Pemko jangan pura-pura tutup mata dan berdalih
baru mengetahuinya. Sudah sejak lama kita juga mendengar suguhan penari
telanjang ini ada di Pekanbaru,” katanya kepada extremmepoint.com.
Menurut H.Wan Syamsir Yus, Sekertaris
Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau mengatakan, “Kalau masalah itu
(striptis) urusan Firdaus tuh. Lokasinya ada di Pekanbaru, jadi
urusannya walikota. Kalau memang tak sejalan dengan visi-misi,
tengokkanlah visi misi itu,” katanya pada extremmepoint.com Kamis (23/02).
Menurut
Ilyas Husti, Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Pekanbaru mengatakan,
“Kita dari MUI dengan cara memberikan fatwa dan tausiah bahwa
mempertontonkan aurat itu tidak bagus dan dilarang dalam agama dan itu
harus dihentikan. Untuk menertibkannya, menjadi wewenang pihak aparat
terkait,” katanya pada extremmepoint.com.
Dia
menambahkan, “Kalau pemerintah serius, saya rasa ini akan tuntas. Mari
semuanya kita sama-sama bersinergi memberantas kemungkaran di daerah
kita ini,” tambahnya.
Sementara, Walikota Pekanbaru Firdaus menilai, keberadaan
penari stritis di Pekanbaru, karena ada oknum yang melindunginya. Jika
tidak ada yang membekengi, Firdaus yakin tidak bakalan berani manajemen
Club XP menampilkannya.
Menurut
Firdaus, Walikota Pekanbaru mengatakan, “Sudah pasti ada yang
melindungi di belakang. Kalau tidak ada yang melindungi ditengah
penolakan masyarakat dan pemerintah akan keberadaan penari telanjang
itu, saya rasa tidak akan terjadi aksi itu,” katanya pada extremmepoint.com Rabu (22/02).
Dia
menambahkan, “Oknum yang melindungi ini bisa juga dari tokoh masyarakat
dan bisa juga aparat. Makanya kita minta mari kita satu faham, terutama
masyarakat. Karena keberadaan mereka di sana itu karena masyarakat.
Kita himbau tidak hanya pemerintah dan jajaran aparat saja, tapi
masyarakat juga diminta agar turut mengawasi,” tambahnya dengan nada
semangat. (HM/HR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar