SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Minggu, 06 Januari 2013

Kasus Anak Menteri Hata Rajasa "SAMAR".

CIPINANG, EXTREMMEPOINT.COM : - Sekertaris LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Telinga Lebar, Surowijoyo, meminta Polri untuk lebih terbuka dalam menangani kasus tabrakan maut Rasyid Rajasa, Anak Menko Perekonomian, Hatta Rajasa. Sikap Polisi yang aneh justru dapat memancing opini buruk kepada Polri.
“Open dong, jangan bersikap melindungi seperti ditunjukkan sampai saat ini. Perkara ini mudah bagi unit laka lantas untuk mengusutnya. Laka lantas kan punya peralatan dan pengalaman segudang untuk olah TKP. Jika tidak sanggup ada KNKT yang juga memiliki alat-alat canggih dalam kecelakaan baik udara, laut dan darat,” katanya diloby Hotel Indonesia, Jakarta. Sabtu (5/1). Tidak perlu berpura-pura lama dan serius dalam menangani kasus ini terutama mengenai penyebab kecelakaan. Masyarakat sudah tahu bahwa mobil mewah itu memiliki alat canggih di dalamnya ditanamkan memori pintar yang dapat menyimpan untuk mengoperasikan berbagai fitur canggih termasuk menyimpan seluruh data penggunaan kendaraan. “Mobil secanggih itu pasti menggunakan peralatan komputer dan ada chip atau memori agar fitur-fitur canggih itu bisa digunakan sehingga apapun yang terjadi pada mobil tersebut atau dilakukan pada mobil pasti ada datanya. Jadi mudah sekali untuk mengetahui berapa laju kendaraan ketika terjadi tabrakan, apakah ada upaya menghindar atau tidak dengan hanya mengambil chip yang ada di mobil itu dan membacanya lewat komputer,” tambahnya. ”Mulai dari disembunyikannya peristiwa itu, nama pelaku, mobil yang terlibat, test urine yang seperti dilambat-lambatkan sampai hasil olah TKP pun disembunyikan.Ini kan seperti memancing opini massa bahwa memang ada yang ditutup-tutupi,” tuturnya. Rasyid Rajasa yang kondisinya dikabarkan sedang dirawat di rumah sakit karena cedera. BMW X 5 yang harganya miliaran rupiah pasti memiliki fitur keamanan canggih yang bisa melindungi penumpang didalamnya maupun pengendara lainnya. Kejujuran pihak kepolisian sangat penting dalam peristiwa ini karena tentunya baik keluarga pelaku maupun keluarga korban tidak akan pernah netral dalam peristiwa seperti ini. Disinilah jelasnya dituntut kejujuran polisi dan kenetralannya. “Keluarga korban pasti masih panas dengan musibah ini, keluarga pelaku pasti berusaha menutupi. Nah disini polisi dituntut untuk netral. Jangan sampai kasus ini menjadi kebohongan pada publik, jika tidak maka tuduhan masyarakat akan membabi buta terhadap Polisi,” pungkasnya. (BS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar