Namun demikian hal tersebut dapat diatasi berkat pasokan air dari PDAM Jember, tak urung musim kemarau berkepanjangan hampir 4 bulan lamanya membuat RSD Kalisat terpaksa membeli air bersih dari PDAM. Bahkan rumah sakit milik Pemkab Jember di kawasan utara tersebut setiap harinya harus mendatangkan air dari PDAM sedikitnya 2 mobil tangki, langkah tersebut terpaksa dilakukan agar kebutuhan air bagi pasien dan keluarganya dapat tercukupi, mengingat air dirasa sangat vital bagi kelangsungan sebuah rumah sakit.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Drs.Mochamad Yasin Wiradihalki, MM Kasubag Penyusunan Program RSD Kalisat, minimnya persediaan air di rumah sakit tersebut dirasakan sejak bulan ramadhan lalu. Apalagi rumah sakit tersebut tingkat huniannya cukup tinggi, karena itu mau tidak mau harus selalu tersedia meskipun kemarau tengah berlangsung.
Kiriman air dari PDAM tersebut tidaik hanya diperuntukan bagi kamar mandi pasien saja, lebih dari itu air tersebut juga dimanfaatkan untuk keperluan memasak di RSD Kalisat Dengan adanya suplai air bagi berbagai keperluan di rumah sakit, Yasin berharap penggunaan air dapat lebih dihemat karena kondisi umum wilayah Kecamatan Kalisat saat ini tidak berbeda dengan kecamatan lain di Kabupaten Jember debit air sumur semakinmengecil.
“RSD Kalisat terpaksa membeli langsung air bersih dari PDAM karena air sangat dibutuhkan tidak hanya bagi pasien tapi juga keperluan lain seperti memasak dan mencuci, tanpa air sulit dibayangkan aktifitas rumah sakit akan terganggu dan dikeluhkan oleh pasien,” ujar Yasin, Selasa (11/10).
Menurut Yasin, ada rencana untuk membuat sumur bor atau artesis agar permasalahan air di saat musim kemarau bisa teratasi, namun di Kecamatan Kalisat air sulit keluar meskipun sudah mencapai kedalaman 100 meter.Kalau hal tersebut dipaksakan hanya membuang anggaran karena terlanjur membuat sumur artesis.
“Jalan satu-satunya adalah mendatangkan pasokan air dari PDAM. Air dari PDAM tersebut dimasukkan ke dalam tandon penampungan sebelum dialirkan ke dapur, kamar mandi pasien maupun tempat cucian,” ungkap Yasin menerangkan.
Yasin juga menambahkan, dari tandon penampungan air dibawah kemudian air PDAM tersebut akan diteruskan kembali ke tandon atas dengan menggunakan mesin pompa air. Diakui oleh Yasin, air dari PDAM tersebut difungsikan untuk berbagai keperluan di RSD Kalisat dan setiap harinya dipastikan nyaris tidak pernah tersisa.
Namun demikian di usianya yang hampir memasuki satu dasa warsa tersebut, rumah sakit ini belum pernah sama sekali kehabisan air dan hal itu sengaja dihindari oleh RSD Kalisat agar pasien dan keluarganya tidak resah, karena itu dipastikan setiap pukul 10.00 dan 14.00. Meski sudah mendatangkan 2 truk tangki setiap harinya, dalam kondisi tertentu dan dirasa persediaan air masih kurang, RSD Kalisat akan menambah pasokan airnya dari PDAM hingga 3 tangki.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kabag Humas Pemkab Jember Drs.Joko Soponyono mengatakan, apa yang dilakukan oleh RSD Kalisat dengan mendatangkan air dari PDAM dinilai olehnya sebagai langkah cerdas agar aktifitas rumah sakit untuk melayani masyarakat tidak terhenti.(FENDI)
Penegasan tersebut disampaikan oleh Drs.Mochamad Yasin Wiradihalki, MM Kasubag Penyusunan Program RSD Kalisat, minimnya persediaan air di rumah sakit tersebut dirasakan sejak bulan ramadhan lalu. Apalagi rumah sakit tersebut tingkat huniannya cukup tinggi, karena itu mau tidak mau harus selalu tersedia meskipun kemarau tengah berlangsung.
Kiriman air dari PDAM tersebut tidaik hanya diperuntukan bagi kamar mandi pasien saja, lebih dari itu air tersebut juga dimanfaatkan untuk keperluan memasak di RSD Kalisat Dengan adanya suplai air bagi berbagai keperluan di rumah sakit, Yasin berharap penggunaan air dapat lebih dihemat karena kondisi umum wilayah Kecamatan Kalisat saat ini tidak berbeda dengan kecamatan lain di Kabupaten Jember debit air sumur semakinmengecil.
“RSD Kalisat terpaksa membeli langsung air bersih dari PDAM karena air sangat dibutuhkan tidak hanya bagi pasien tapi juga keperluan lain seperti memasak dan mencuci, tanpa air sulit dibayangkan aktifitas rumah sakit akan terganggu dan dikeluhkan oleh pasien,” ujar Yasin, Selasa (11/10).
Menurut Yasin, ada rencana untuk membuat sumur bor atau artesis agar permasalahan air di saat musim kemarau bisa teratasi, namun di Kecamatan Kalisat air sulit keluar meskipun sudah mencapai kedalaman 100 meter.Kalau hal tersebut dipaksakan hanya membuang anggaran karena terlanjur membuat sumur artesis.
“Jalan satu-satunya adalah mendatangkan pasokan air dari PDAM. Air dari PDAM tersebut dimasukkan ke dalam tandon penampungan sebelum dialirkan ke dapur, kamar mandi pasien maupun tempat cucian,” ungkap Yasin menerangkan.
Yasin juga menambahkan, dari tandon penampungan air dibawah kemudian air PDAM tersebut akan diteruskan kembali ke tandon atas dengan menggunakan mesin pompa air. Diakui oleh Yasin, air dari PDAM tersebut difungsikan untuk berbagai keperluan di RSD Kalisat dan setiap harinya dipastikan nyaris tidak pernah tersisa.
Namun demikian di usianya yang hampir memasuki satu dasa warsa tersebut, rumah sakit ini belum pernah sama sekali kehabisan air dan hal itu sengaja dihindari oleh RSD Kalisat agar pasien dan keluarganya tidak resah, karena itu dipastikan setiap pukul 10.00 dan 14.00. Meski sudah mendatangkan 2 truk tangki setiap harinya, dalam kondisi tertentu dan dirasa persediaan air masih kurang, RSD Kalisat akan menambah pasokan airnya dari PDAM hingga 3 tangki.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kabag Humas Pemkab Jember Drs.Joko Soponyono mengatakan, apa yang dilakukan oleh RSD Kalisat dengan mendatangkan air dari PDAM dinilai olehnya sebagai langkah cerdas agar aktifitas rumah sakit untuk melayani masyarakat tidak terhenti.(FENDI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar