EXTREMMEPOINT.COM : - Indonesia
sedang memasuki rana tahapan krisis. Terbukti adanya pelemahan Rupiah,
penurunan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), dan penipisan likuiditas
valas yaitu dolar Amerika Serikat (AS).
Selain indikasi tersebut, dampak krisis juga terlihat dari neraca perdagangan, ekspor lebih rendah dibandingkan impor.
Menurut
Ketua Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono
mengatakan, “Dari tiga indikasi tadi, menurut saya kita sudah krisis
sekarang, kita waspada, bagi bank kita harus hati-hati kalau bisa
mengurangi percepatan dalam pemberian kredit,” katanya pada extremmepoint.com setelah press conference Jazz Gunung 2012, di Jakarta, Selasa (12/06).
Berdasarkan data dan pantauan extremmepoint.com
dilapangan diperoleh bahwa upaya yang perlu dilakukan perbankan sebagai
antisipasi menghadapi krisis adalah dengan memperlambat penyaluran
kredit, terutama dalam valas (USD). Bank juga dituntut dan mau tidak mau
harus hati-hati, dan jangan menambah kredit karena risiko akan
bertambah. Selain itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan) juga harus dimonitor
Sigit menambahkan, "Bank harus hati-hati dan jangan tambah kredit," ujarnya.
Pemerintah
harus segera duduk bersama melakukan simulasi melalui beberapa
manajemen protokol krisis yang dilakukannya melalui Kementerian
Keuangan, BI, LPS dan OJK melalui FKSSK (Forum Koordinasi Stabilitas
Sistem Keuangan).
"Harus
disinkronkan dari sekarang. Krisis sudah masuk ke kita, bukan ancaman
lagi. Krisis tidak bisa dihindari yang kita lakukan adalah antisipasi
dampak. Semua dari pemerintah, regulator, pelaku harus siap-siap untuk
bisa menghadapi krisis," pungkasnya.
Ditempat
terpisah, menurut Mulyono (36), warga Pacarkeling, Surabaya mengatakan,
”Krisis yang akan terjadi karena Pemerintah bergantung pada Negara lain
sehingga mudah sekali untuk diarahkan tetapi jika Pemerintah membangun
dengan apa yang kita miliki, saya sangat yakin Indonesia bisa mandiri,
kita sudah punya orang yang berkwalitas dan sumber alam yang banyak,
lucu jika kita kena dampak krisis,” katanya sambil tertawa. (BON)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar