SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Kamis, 19 Juli 2012

Kader Demokrat Kecam Elite Partai

DENPASAR,EXTREMMEPOINT.COM: - Kader Partai Demokrat yang tergabung dalam dalam AKRAB (Aliansi Kepedulian Rakyat untuk Keselamatan Bangsa) mengecam ulah elite partai di media massa terkait kasus dugaan suap di Kabupaten Buol, Sulawesi Selatan. Nama anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Siti Hartati Murdaya, yang dikait-kaitkan dengan masalah dugaan suap di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah, hanya merupakan fitnah yang digembar-gemborkan di media massa. Terkait dengan hal ini AKRAB mengingatkan, kehormatan petinggi partai merupakan bagian tak terpisahkan dari martabat Partai Demokrat di mata rakyat. “Beliau (Siti Hartati Murdaya) bukan seorang pembohong dan beliau pasti tidak bersalah atas yang dituduhkan. Atas nama prinsip praduga tak bersalah hendaknya kita tetap menempatkan yang bersangkutan sebagaimana mestinya, sesuai dengan martabat dan kehormatannya sebagai unsur pimpinan Partai Demokrat,” demikian pernyataan Koordinator AKRAB, Ruwandi, Kamis (19/7). Dalam keterangannya, Ruwandi memandang akhir-akhir ini PD sedang menghadapi masalah berat, seperti menjadi "bulan-bulanan" isu negatif di media massa setelah beberapa unsur pimpinan partai seperti Ketua Umum Anas Urbaningrum, Sekretaris Dewan Pembina Andi Mallarangeng, dan belakangan anggota Dewan Pembina Hartati Murdaya, disebut-sebut terkait dengan masalah di KPK. “Bagi kami, para pimpinan partai tersebut hanya merupakan sasaran antara dari upaya sistematis yang dilakukan untuk mendelegitimasi kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan sekaligus merupakan upaya untuk mengkerdilkan Partai Demokrat menjelang Pemilu 2014 nanti,” tegasnya. . Ketika partai menjadi sasaran delegitimasi, ujarnya, hendaknya para kadernya bersatu dan kompak menghadapinya. Bukannya malah mudah terpancing ke dalam nuansa konflik internal, saling menyalahkan, saling mencaci-maki, dan politik cuci-tangan untuk menyelamatkan diri. Karena itu, AKRAB menyesalkan komentar di berbagai media massa yang dilontarkan kalangan internal partai, yang belum apa-apa sudah buru-buru meminta Hartati Murdaya mundur dari Partai Demokrat. “Kami juga sangat menyesalkan adanya komentar dari kalangan internal partai, yang buru-buru menyatakan bahwa Partai Demokrat tidak akan memberikan pembelaan terhadap Hartati Murdaya yang sedang menjadi sasaran fitnah terkait masalah dugaan suap di Buol Sulawesi Tengah. Status Hartati bukan orang yang bersalah. Sikap picik dan berjiwa kerdil sebagian elite partai ini menimbulkan tanda tanya besar tentang etika berpolitik para elite Partai Demokrat. Bagaimanapun juga Hartati Murdaya adalah seorang kader yang sudah banyak berkorban untuk ikut mendirikan dan membesarkan Partai Demokrat. Politik “habis manis sepah dibuang” adalah sikap politik yang tak punya hati nurani serta sikap politik yang tidak bertanggungjawab. Hal ini sekaligus juga menimbulkan pertanyaan: jika kadernya yang tak bersalah saja tidak bisa dibela, lalu bagaimana mungkin Partai Demokrat bisa membela rakyat Indonesia?.(Tety)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar