SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Jumat, 05 Oktober 2012

Patih Gajah Mada Magnet Jatim

EXTREMMEPOINT.COM : - Jika Jawa Timur sebagai prioritas kunjungan wisata dari mancanegara maupun domestik hendaknya ada sebuah brand yang membentuk image dan mampu menunjang harga jual ke wisatawan.
Menurut Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Disbudpar Jatim, Sunarmadji mengatakan, "Brand itu sangat penting. Karena bagi saya, brand itu bagaikan magnet untuk wisatawan. Kalau DKI punya Monas, Jawa Tengah punya Borobudur dan Bali punya Barong, Jawa Timur apa? Dan saya berkeinginan, Patih Gajahmada. Dan itu dibangun melebihi patung Liberty. Itu bisa dijadikan brand," katanya kepada wartawan di sela Workhop dan Business Meeting 'Promosi Wonderful Indonesia' melalui Wisata Ziarah di Hotel Oval, Kamis (04/09). Meskipun tanpa brand tetap masih dikunjungi, tapi berbeda dengan suatu destinasi yang memiliki brand. Dia menambahkan, "Kalau suatu destinasi, kalau nggak punya brand, mungkin masih ada kunjungan, tapi tidak luar biasa. Karena brand itu bagi saya, itu sebagai magnet. Lalu yang kedua, harus ada akses militan dan ketiga unik. Ketiga itu bagaimana caranya dikemas. Nah, itu kembali lagi kepada brand," tambahnya. Terkait perkembangan program restorasi bekas Kerajaan Majapahit tahap pertama yang dibangun di kawasan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, sampai saat ini baru pusat informasi Mojopahit yang bisa dipakai. "Saya belum lihat perkembangannya berapa persen. Tapi yang jelas, pusat informasi Kerajaan Mojopahit sudah bisa dilihat," pungkasnya. Menurut Surowijoyo, Sekertaris LSM Telinga Lebar mengatakan, “Sangatlah tepat dan bijaksana jika Patih Gajah Mada dari Kerajaan Mojopahit itu dijadikan Brand Image karena memang dia adalah tokoh sejarah yang dapat mempersatukan Nusantara dengan Sumpah Palapa-nya yang berbunyi “Sebelum Nusantara bersatu aku tak akan memakan Buah Palapa”. Jika selain Patih Gajah Mada sepertinya kurang tepat,” katanya disela pembicaraan dengan tamu dari Jakarta. Kamis (04/10). “Tokoh yang penuh dengan kepahlawanan, kegagahan, legendaries dan kontroversial tersebut sangat sesuai karena akan mendongkrak nilai jual yang tinggi sekali di Jatim,” pungkasnya dengan singkat. Disbudpar Jatim menargetkan program restorasi bekas Kerajaan Majapahit dengan tahap pertama yang akan usai pada akhir 2013 dengan membenahi museum terbuka, Candi Kedaton, Pendopo Agung, serta seluruh akses dari Trowulan ke Patirtan Jolotundo yang rencananya akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Restorasi total kawasan bekas kerajaan yang dilakukan di areal seluas 11x11 meter persegi tersebut terdapat belasan bangunan induk kerajaan Majapahit serta areal bekas kota Majapahit. Situs-situs peninggalan kerajaan Majapahit di antaranya Candi Bajang Ratu, Candi Wringin Lawang, Kolam Segaran, Pendopo Agung, Reco Lanang, serta Makam Troloyo. (TIMSUS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar