SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Sabtu, 09 Februari 2013

Rusun Rangkah Wonorejo Sarat "MASALAH "

SURABAYA,LSM TELINGALEBAR
: - Dinamika kehidupan yang dialami warga Rusun (Rumah Susun) Rangkah dan Wonorejo mencuat bersamaan adanya problem yang tak pernah padam. Warga kini mulai banyak mengeluh adanya penarikan uang listrik sebesar Rp 50.000 kepada seluruh penghuni Rusun Rangkah, penarikan uang listrik tersebut sampai sekarang menjadi perbincangan hangat. Seperti yang dilontarkan ibu muda beranak satu sebut saja Is, “Saya sebenarnya merasa berat hati apabila membayar listrik sebesar Rp 50.000 per bulan. Bukan masalah nominalnya mas, akan tetapi semua yang bersinggungan dengan namanya uang ya harus ada transparansi dan pertanggung jawabannya,” ujarnya pada extremmepoint.com. “Warga yang bertempat tinggal di Rusun Rangkah semuanya orang tidak mampu, bila membayar listrik Rp 50.000. Sekarang yang menjadi tandatanya bagi warga terkait uang tersebut di peruntukkan untuk apa dan apakah pembayaran listrik itu mendapat ijin dari Pemerintah Kota??,” tambahnya dengan air mata berlinang. Lain halnya yang disampaikan Leman, “Pemerintah Kota sendiri memiliki aturan terkait masih adanya subsidi listrik bagi penghuni Rusun Rangkah dan pada kenyataannya warga diminta pengelolah untuk membayar listrik sebesar Rp 50.000 per bulan,” katanya dengan suara lantang. “Apakah pembayaran listrik sebesar Rp 50.000 tersebut diketahui Walikota Surabaya dan bagaimana tanggung jawab pemerintah kota terhadap penghuni rumah susun rangka???,” ujarnya. Sedangkan Rusunawa Wonorejo juga menyimpan segudang permasalahan yang tidak pernah kunjung padam, seperti yang dialami sepasang warganya, Didik mengatakan, “Saya jadi bingung mengapa pihak Pemkot tidak tegas dalam melayani penghuni Rusun yang sengsara ini dan selalu dipingpong tentang pembayaran sewa padahal sudah jelas dalam Perwali baru sudah dipatok tarifnya,” ungkapnya. “Saya disuruh bayar tarif baru juga dibebani tarif yang lama juga bahkan harus bayar masing-masing tiga kalinya, ini yang benar mana?, dan saya akan tunggu kebijakan dari bu Risma sendiri,” terangnya. Ditempat terpisah, berdasarkan data yang dihimpun LSM Telinga Lebar, Marcel menyatakan, "Di Rusunawa Wonorejo, menunjukkan banyaknya penyelewengan dari tingkat RT, RW sampai dengan bawahan Walikota. Untuk itu Walikota Risma harus turun bawah secara mendadak (sidak.red) ke lokasi dan jangan hanya menerima laporan dari staf atau bawahan saja,” ungkapnya. (RIE/WIE)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar