SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Jumat, 02 Maret 2012

Ketua PN Surabaya Pantau Gerak Hakim

SURABAYA, EXTREMMEPOINT.COM : - Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Heru Pramono merespon kritik masyarakat dan akademisi soal belum sterilnya pengadilan dari makelar kasus (markus) serta rentannya para hakim terjamah mafia hukum. Untuk mengantisipasi itu, dia berencana menambah kamera pemantau (CCTV) di depan ruangan hakim.
Pekan sebelumnya, pakar hukum pidana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya I Wayan Titib Sulaksana menilai PN Surabaya belum steril dari mafia hukum. Dia mendasarkan pendapatnya pada sering terlihatnya pengacara dan pihak berperkara menemui hakim di ruang hakim. Menurutnya, pertemuan tersebut rentan permainan transaksional dalam persidangan suatu perkara.
Heru mengatakan, ”Sebenarnya, pertemuan pihak berperkara dengan hakim tidak dilarang. Tapi yang menemui harus dua pihak berperkara. Kalau pidana terdakwa dengan korbannya. Kalau perdata penggugat dan tergugatnya. Jangan salah satu pihak yang menemui hakim,” jelasnya, kemarin.
Dia menambahkan, pertemuan antara pihak berperkara dengan hakim terkadang diperlukan untuk lancarnya persidangan. Yang terjadi selama ini, lanjut KPN asal Blitar itu, pengacara atau pihak berperkara menemui hakim sekadar konfirmasi soal tempat dan jadwal persidangan. Sejauh ini, timpal dia, anggapan pertemuan terjadi untuk deal-deal tertentu belum ditemukan,”imbuhnya pada extremmepoint.com.
Meski demikian, Heru tidak menjamin permainan mafia hukum yang melibatkan hakim tidak terjadi. Karena itu, dia berencana manambah kamera pemantau (CCTV) yang akan diletakkan di depan ruang hakim. Hingga saat ini, sepuluh CCTV sudah dipasang di beberapa titik area gedung pengadilan. “Akan ditambah lagi di ruang hakim biar bisa dipantau. Kalau ada yang tidak beres akan saya tegur,” ucapnya.
Heru juga mengutarakan rencananya untuk lebih menertibkan kondisi pengadilan, baik di luar maupun dalam persidangan. Untuk merealisasikan itu, sistem keamanan akan ditingkatkan. “Kami bekerja sama dengan perusahaan outsourching pengamanan,” ujarnya.
Nantinya, di setiap ruang persidangan akan dijaga satu petugas keamanan. Detektor logam yang selama ini terkesan tak maksimal fungsinya akan ditingkatkan penerapannya. Selain untuk ketertiban sidang, lanjut Heru, sistem keamanan ditingkatkan sebagai antisipasi terjadinya aksi premanisme seperti yang terjadi di PN Bandung kemarin. (ROBBY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar