SURABAYA, EXTREMMEPOINT.COM : -
Dewan beranggapan PDAM Surabaya tidak transparan terkait adanya
kebocoran hingga 34 persen karena hal tersebut tidak didukung oleh data
yang akurat, walaupun walikota menilai kebocoran itu lebih rendah
daripada daerah lain.
PDAM telah mencari jalan keluar dengan mengajukan Rencana Anggaran
Biaya (RAB). Dalam RAB 2012 ini, PDAM berencana melakukan penataan
kawasan. Kebocoran itu disebabkan oleh usia pipa yang sudah tua. Dan
PDAM akan mengganti pipa di beberapa kawasan yang bocor.
Ketika ada penggantian pipa tersebut, Risma menuntut agar PDAM dapat memberikan pelayanan yang baik. Dan kawasan yang terkena pergantian pipa diharapkan tidak terkena pemadaman air.
Dirut
PDAM yang baru yakni Ashari Mardiono beserta Direksinya dalam hal ini
sudah mengetahui berapa kerugian PDAM atas kebocoran air. Namun PDAM
tidak berusaha membukanya ke publik. Tidak transparannya ini dapat
mengundang persepsi negatif.
Menurut
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, "Saya minta tahun ini
kebocoran harus diperkecil. Ini tidak hanya masalah adminsitrasi, tapi
juga menangani masalah kebocoran di lapangan. Ya nanti kita lihat, tapi
mereka (Dirut) sanggup dan sudah janji untuk menekan tingkat kebocoran,"
katanya pada extremmepoint.com.
Walikota
Surabaya akan mengambil sikap jika ternyata Dirut PDAM, Ashari Mardiono
tidak segera melakukan tindakan kongkrit untuk menurunkan angka
kebocoran.
Dia menambahkan, "Saya minta di kawasan yang akan ditata ulang itu airnya sudah siap minum," tambahnya.
Menurut
Mochamad Machmud, Ketua Komisi B DPRD Surabaya mengatakan, "Tidak
mungkin mereka tidak tahu. Mereka sudah punya datanya tapi tidak mau
menyebutkan," pungkasnya pada extremmepoint.com. (TIMSUS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar