PASURUAN, EXTREMMEPOINT.COM : - Nasib
malang menimpa Panoto, warga Pucangsari Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Pasuruan Jumat (27/04) sekitar 19-20.00 WIB, dia dikeroyok dan dibacok 5
orang. Ketika korban keluar dari kantornya Koperasi SUMBER MAKMUR
untuk membeli rokok, tiba-tiba ada teriakan maliiing lalu sekitar 5
orang serta merta menghajarnya.
Korban terkapar bersimbah darah. Menurut informasi dari saksi mata yang melihat kejadian itu
mereka kawanan pengeroyok berjumlah 5 orang masing-masing membawa kayu
pentungan dan senjata tajam. Mereka nampak beringas kata saksi itu.
"Saya mau dibunuh juga, mas" tutur Tejo (nama samaran) yang kala itu
bermaksud mau melerai. "Karena takut kena bacok, trus saya lari mas,"
ujarnya kepada extremmepoint.com Tejo mengaku mengenali salah satu diantara pelaku pembacokan tersebut.
Korban
malam itu dibawa ke Puskesmas terdekat dan untuk mendapatkan visum dan
perawatan luka yang dideritanya. Korban Panoto yang sehari-hari
dipanggil Meri itu mengalami luka yang cukup serius pada bagian pinggang
sebelah kanan mengalami luka robek akibat sayatan benda tajam, wajah
keseluruhan luka memar, dan luka tusukan pada selakangan sedalam 10 cm.
Setelah mendapatkan perawatan korban langsung dibawa pulang oleh
keluarga karena takut tidak mampu membayar biaya perawatan Rumah Sakit.
Ditemui dirumahnya di Pucangsari nampak Panoto masih lemas dan belum
bisa berbicara jelas, istri dan ibu kandung Panoto meminta pihak
Kepolisian mengusut tuntas siapa pelaku pengeroyokan terhadap suaminya.
Salah
seorang keluarga korban nampak prihatin dengan kejadian yang menimpa
saudaranya, "Saya tahu siapa pelaku pembacokan itu mas, dan saksi yang
mengenali pelaku pun ada," tuturnya. Namun biarlah pihak yang berwajib
nanti yang memprosesnya secara hukum. Karena saya yakin hukum pasti
berjalan. Demikian penuturan saudara korban yang beberapa waktu lalu
berniat hendak menuntut balas terhadap para pelaku, namun kemudian
sempat diredakan oleh saudara-saudara lainya. Pihak keluarga korban
sepakat untuk mempercayakan masalah tersebut pada pihak kepolisian.
Kapolsek Purwosari melalui Kanit Reskrimnya IMAM
membantah kalau penanganan Penganiayaan di Tejowangi lamban. "Kita
langsung ke TKP, olah TKP dan langsung membawa korban untuk mendapatkan
visum dan perawatan," jelas Imam ketika dijumpai extremmepoint.com di Mapolsek Purwosari sambil bergegas pergi walaupun baru saja datang. (tatag/End)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar