LINK-UP, EXTREMMEPOINT.COM : - Tiga
TKI (Tenaga Kerja Indonesia ) asal Pringgasela, Lombok Timur, Nusa
Tenggara Barat (NTB), yaitu Abdul Kadir Jaelani (25), Herman (34), dan
Mad Noor (28), ditembak mati oleh Polisi Diraja Malaysia pada 24 Maret
lalu. Dan hal tersebut mengandung banyak kejanggalan.
Berdasarkan penilaian Komnas HAM Indonesia, penembakan 3 (tiga) orang
TKI di Malaysia mengandung kejanggalan. Hal tersebut perlu adanya
penyidikan dan penyelidikan agar perkara itu menjadi terang.
Terbukti Ketiga
jenazah itu mendapatkan beberapa luka tembak di bagian wajah dan
kepala, termasuk di dekat mata. Itu menunjukkan, kemungkinan besar
penembakan dari arah depan secara berhadapan dan jarak dekat.
Tim
penelusuran kasus penembakan TKI itu dipimpin oleh Farouk Muhammad,
Anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI dari NTB dan Ifdal Kasim
termasuk anggotanya. Mereka bertemu dengan Kedutaan Besar Republik
Indonesia (KBRI) dan sejumlah TKI.
Menurut
Ifdal Kasim, Komnas HAM disela-sela ketika kunjungan ke Kuala Lumpur
mengatakan, "Apakah penembakan itu sesuai prosedur hukum atau tidak? Itu
harus diselidiki secara jelas," katanya pada extremmepoint.com, Selasa (08/05).
Ifdal menambahkan, "Melihat luka tembak dan posisisinya, mungkin penembakan itu bukan untuk melumpuhkan ketiga korban itu, tapi lebih untuk mematikan. Ini harus diperjelas," tambahnya.
Menurut
Komnas HAM Malaysia mengatakan, "Kita juga perlu dapat informasi soal
topeng, parang, sarung tangan yang katanya dibawa tiga TKI itu," katanya
pada extremmepoint.com.
Menurut
Mulya Wirana, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia
(KBRI) mengatakan, "Kami tidak diam. Kami sudah menunjuk pengacara, dan
bila saatnya tiba, kami akan melaporkan kasus itu ke proses hukum,"
katanya pada extremmepoint.com Selasa (08/05).
Ketiga
orang itu dipergoki saat mau merampok dan melawan petugas kepolisian
setempat saat disergap, sehingga ditembak mati di kawasan Linggi, Negeri
Sembilan.
Dalam
hal ini Komnas HAM Indonesia dan Malaysia, haruslah bekerja sama untuk
menguak tabir yang sebenarnya hingga menjadi terang benderang. (LINK-UP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar