SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Rabu, 09 Mei 2012

Matinya 3 Orang TKI Karena Kebiadaban Polisi Malaysia

LINK-UP, EXTREMMEPOINT.COM : - Tiga TKI (Tenaga Kerja Indonesia ) asal Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu Abdul Kadir Jaelani (25), Herman (34), dan Mad Noor (28), ditembak mati oleh Polisi Diraja Malaysia pada 24 Maret lalu. Dan hal tersebut mengandung banyak kejanggalan.
Berdasarkan penilaian Komnas HAM Indonesia, penembakan 3 (tiga) orang TKI di Malaysia mengandung kejanggalan. Hal tersebut perlu adanya penyidikan dan penyelidikan agar perkara itu menjadi terang.
Terbukti  Ketiga jenazah itu mendapatkan beberapa luka tembak di bagian wajah dan kepala, termasuk di dekat mata. Itu menunjukkan, kemungkinan besar penembakan dari arah depan secara berhadapan dan jarak dekat.
Tim penelusuran kasus penembakan TKI itu dipimpin oleh Farouk Muhammad, Anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI dari NTB dan Ifdal Kasim termasuk anggotanya. Mereka bertemu dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan sejumlah TKI.
Menurut Ifdal Kasim, Komnas HAM disela-sela ketika kunjungan ke Kuala Lumpur mengatakan, "Apakah penembakan itu sesuai prosedur hukum atau tidak? Itu harus diselidiki secara jelas," katanya pada extremmepoint.com, Selasa (08/05).
Ifdal menambahkan, "Melihat luka tembak dan posisisinya, mungkin penembakan itu bukan untuk melumpuhkan ketiga korban itu, tapi lebih untuk mematikan. Ini harus diperjelas," tambahnya.
Menurut Komnas HAM Malaysia mengatakan, "Kita juga perlu dapat informasi soal topeng, parang, sarung tangan yang katanya dibawa tiga TKI itu," katanya pada extremmepoint.com.
Menurut Mulya Wirana, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mengatakan, "Kami tidak diam. Kami sudah menunjuk pengacara, dan bila saatnya tiba, kami akan melaporkan kasus itu ke proses hukum," katanya pada extremmepoint.com Selasa (08/05).
Ketiga orang itu dipergoki saat mau merampok dan melawan petugas kepolisian setempat saat disergap, sehingga ditembak mati di kawasan Linggi, Negeri Sembilan.
Dalam hal ini Komnas HAM Indonesia dan Malaysia, haruslah bekerja sama untuk menguak tabir yang sebenarnya hingga menjadi terang benderang. (LINK-UP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar