SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Rabu, 11 Juli 2012

Aniaya Berjamaah Karena Disebut Pelacur

PASURUAN, EXTREMMEPOINT.COM :  - Sutriya (32), warga  Desa Sumberejo, Dusun Ketuwon Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan menjadi korban penganiayaan hingga menderita memar dan lecet, hal itu dilakukan tetengganya satu Desa yaitu Hermi dan Si’in karena Hermi (anak Si’in) disebut Pelacur.
Masyarakat Desa Sumberejo, Kabupaten Pasuruan, Rabu (04/07) lalu gempar. Teriakan minta tolong dan jerit wanita serta anak kecil sontak mengundang beberapa warga untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Warsis warga setempat kemudian melerai korban dan dua orang pelaku yang ternyata semuanya wanita, dua gadis kecil berusia sekitar 14-an tahun yang kemudian diketahui sebagai anak dan keponakan korban nampak tengah histeris menangis ketakutan.
Keributan ini pun diselesaikan di rumah Kasun Anang, Korban pemukulan Sutriya (32) yaitu istri dari Supriadi dan pelaku Hermi dan ibunya Si'in adalah tetangga sesama warga Dusun Ketuwon. Akar permasalahan adalah Hermi tidak terima disebut Pelacur oleh Sutriya, lantas Hermi mengajak Si'in ibunya melabrak Sutriya yang jarak rumahnya hanya sekitar 10 meter saja. Percekcokan tidak dapat dihindari hingga kemudian terjadilah penganiayaan tersebut.
Semula keluarga Sutrya mengharapkan kasus tersebut dapat diselesaikan di Desa, namun Hermi dan keluarga nampak terkesan bertolak belakang dengan maksud baik keluarga Sutriya. Beberapa kali Hermi dan keluarganya dipanggil ke rumah Kasun Anang tapi tidak datang, kemudian warga dusun secara bersama mendatangi rumah Hermi lalu memintanya untuk hadir ke rumah Kasun, Hermi dan keluarganya-pun hadir. 
Menurut saksi yang hadir saat itu Hermi terlihat emosional dan menganggap percuma saja damai di Desa. "Saya akan mempolisikan kamu." kata Hermi sambil tunjuk kepada Sutriya. Suasana kian memanas. Karena takut ada suatu yang tidak diinginkan pihak keluarga Sutriya akhirnya melaporkan kasus penganiayaan ini ke Polres Pasuruan. Setelah Sutrya divisum dan memperoleh perawatan lukanya, Hermipun diciduk Polisi dan ditahan sebagai Tersangka.
Ditemui dirumahnya Sutriya menuturkan bahwa sebutan pelacur' sepertinya lumrah untuk Hermi, didampingi kedua orang tua, mertua dan adiknya, Sutriya nampak kesal dengan pelaku. "Dia (Hermin) pernah saya intai dengan anak saya, mereka (Hermi dan Supriadi) saling bertemu" katanya.  Suami saya dua bulan tidak pernah pulang ke rumah, pernah kepergok saya, Suami saya jalan dari arah rumah bu Si'in ibu Hermin, lanjut Sutriya. Kecurigaan perselingkuhan suami Sutriya dan Hermi bukanlah tanpa alasan.
Seorang tokoh warga berkisah bahwa setahun yang lalu, Hermi  tertangkap basah tengah berduaan di sebuah rumah kosong dengan Kosim tukang kebon SD di dusun setempat. Kosim dan Hermi tertangkap basah oleh Santik (istri Kosim), Tak ayal merekapun digelandang oleh warga ke rumah Kasun Anang.
Peristiwa tak sedap lainnyapun mewarnai tingkah polah Hermi di lingkungan Dusun Ketuwon. Saat suami Hermi pergi ke pasar sekitar 02.00 Wib dini hari, ada saksi mata yang menyaksikan Hermi memasukan laki-laki ke rumahnya.  Saksi segan karena Hermi adalah kader PKK dan suami Hermi adalah Ketua RT setempat.
Salah seorang tokoh masyarakat Desa setempat mengharapkan pihak aparat penegak hukum memberikan sanksi yang setimpal dengan para pelanggar hukum, agar norma dan masyarakat Dusun Ketuwon khususnya bisa kembali ditegakkan.  "Malu kami dengan adanya kejadian ini," tuturnya kepada EXTREMMEPOINT.COM.  Sambil mengharap proses hukum bisa berjalan sebagaimana mestinya. (NGH/WEN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar