SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Sabtu, 28 Juli 2012

Hacker Muncul peduli Petani

EXTREMMEPOINT.COM : - Karena amat kecewanya kepada Pemerintah terkait adanya impor produk bahan pangan, seperti kedelai dari Amerika Serikat (AS) akhirnya berulah meretas situs Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Kini para petani dan pengusaha tempe juga tahu harus mogok produksi, sehingga makanan khas Indonesia itu hilang dari peredaran. Kelompok Hacker berhasil meretas situs Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Melalui alamat http://www.deptan.go.id/news/admin/image/, yang tampil di sebuah postingan bernada kritikan. Alamat website tersebut, tertulis ungkapan kekecewaan atas tindakan pemerintah yang senantiasa mengimpor produk, terutama kebutuhan bahan pangan. Tulisan tersebut berbunyi : “Pak, negara ini ahli pertaniannya banyak. Profesor di universitas-universitas dan juga ipb kan banyak. Presidennya juga doktor lulusan IPB, mbok ya apa-apa jangan impor. Masak Kedelai, Singkong, Buah-buahan, Beras, sampe Garam aja milih impor. Ganti aja nama departemennya jadi kementerian impor Republik Indonesia. Apa udah tinggal masa balik modal??.” “Sial bener jadi rakyat, kemarin lombok dimahalin, manut. apa-apa dimahalin manut juga.. andalannya cuma tahu tempe.. eh susah juga.. apes-apes.. makan apa ya??.” Kalimat STOP!! yang menunjukkan bahwa sudah saatnya pemerintah tidak lagi mengimpor bahan pangan itu. Pada layar situs Deptan tersebut, tertulis pula dua nama sang peretas, betutu@pitulasan (andalan kalbe farma) dan peumpet@sempak.com dengan ucapan "*Maaf, ikut usul saja sih". Perbuatan Hacker di dunia maya atau elektronik itu sering menjadi kendala, jengkel dan hantu bagi pengguna yang aktifitasnya merupakan rutinitas pekerjaan ataupun hanya sekedar penyalur aspirasi saja namun demikian perbuatan ini dapat dikenakan sanksi Pidana karena sudah termasuk Cyber Crime. Tindakan Cyber Crime oleh kelompok Hacker sulit dideteksi karena memang belum ada alat yang canggih untuk mengetahui identitas yang sebenarnya. (BON)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar