SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Kamis, 18 Oktober 2012

Wakil Rakyat Adu Jotos Gemparkan Sidang PN Surabaya

EXTREMMEPOINT.COM : - Whisnu Wardana Ketua Dewan Kota Surabaya menyudutkan Erick Tahalele selaku Korban pemukulan yang dilakukan Sekwan Kota, Hary Sulistyawati siang tadi diruang Cakra di PN Surabaya. Rabu (17/10). Sidang kali in mendengarkan beberapa Orang saksi dari Aggota Dewan yang turut sempat menyaksikan kejadian tersebut. Dari beberapa saksi turut juga hadir Wisnu Wardana yang memberikan keterangan dimuka persidangan. ”Saya tidak melihat ada pemukulan Yang dilakukan terdakwa untuk Korban. Kalau jatuh itu korban sendiri yang terpeleset ditanah, dan itu bukan karena pemukulannya yang dilakukan terdakwa, sedangkan hidung yang katanya mengeluarkan banyak darah karena dipukul Terdakwa, itu tidak benar. Apalagi dari kejadian itu sampai perkara ini berlanjut Saya hanya membaca dikoran kalau Erick tak pernah kekantor lagi,” tegas Wisnu Wardana diruang sidang sebagai saksi. Sebelumnya Sekwan Kota ini dilaporkan karena memukul salah seorang Anggota Komisi C Dewan Kota Surabaya dari Fraksi Golkar Erick Reginal Tahalele. Terdakwa Hary Didakwa Pasal 351 KUHP oleh JPU I Wayan Koja SH dari Kejaksaan Negeri Surabaya, tentang penganiayaan dengan Ancaman hukuman diatas lima tahun Penjara.
Meski berstatus terdakwa, hingga kini Hary masih menjabat sekwan DPRD Kota Surabaya. Sidang sempat tegang karena saat Majelis hakim yang diketuai Titi Zamzamah SH mencerca beberapa pertanyaan ke Wisnu selaku saksi, Wisnu dengan tegas dan volume suara yang keras menjawab pertanyaan Titi. Hingga sampai berakhirnya memberikan keterangan, diluarpun Wisnu kembali mengumbar omongannya kepada pemburu berita. “Saya berharap Tuhan pasti menunjukan keadilannya, mana yang salah dan mana yang benar. Apalagi keduanya masih anggota Saya. Karena diantara Erick dan Hary sudah saya damaikan, tapi Erick tak mau berdamai,“ tegas Wisnu. Menurut Surowijoyo, Sekertaris LSM Telinga Lebar mengatakan, “Bahwa Perbuatan sesama Anggota Dewan memberikan preseden buruk untuk pembelajaran politik rakyat yang saat ini kita ketahui bahwa masyarakat masih labil dan kurangnya pengertian politik bagi rakyat Indonesia,” katanya pada extremmepoint.com. “Perlu diketahui perilaku Dewan hendaknya memberi contoh dan pembelajaran yang benar dan bukan justru seperti taman kanak-kanak. Jadi Wakil Rakyat bukanlah mewakili untuk anak-anak, yang mana akhirnya dapat dicontoh seperti terjadinya perkelahian anak-anak sekolah. Acara adu jotos ini seharusnya diselesaikan secara damai dan tidak sampai terekspos apalagi sampai ke persidangan,” pungkasnya. (ROBBY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar