SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Sabtu, 11 Februari 2012

Pelaku Pembacokan Sadis Melahirkan Diri

SURABAYA, EXTREMMEPOINT.COM : - Penganiyaan Berat yang membuat seseorang luka parah, menetap sehingga korban tidak dapat melakukan pekerjaan ternyata telah terjadi pula     terhadap Pelapor  Behrah (62), Warga Kmp.Paoran Barat,RT 001,Desa Paoran, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan di Pelabuhan Kalimas Tanjung Perak, 28 Mei 2011, 09.30 Wib yang dilakukan Mat Jupri (Terlapor) (62) Warga Desa Labang Kec.Sukolilo Bangkalan dan saat ini ditangani   Polres KP3 Tanjung Perak Surabaya, Sesuai Laporan Polisi : LPB/107/V/JATIM/2011/JATIM.
Perlu diketahui, Peristiwa Penganiyaan Berat ini dipicu saat Korban Behrah tidak masuk kerja sebagai kuli buruh kasar gudang 607 di Pelabuhan rakyat jalan Kalimas Baru nomor 111 pada Sabtu (28/05/ 2011), melihat hal tersebut Mat Jupri (terlapor) sebagai mandor marah besar, mendatangi rumah Behrah (Pelapor) berupa bentuk warung terletak didepan gudang 607 serta tanpa banyak tanya langsung memaki-maki korban dengan ucapan menghina didepan istri Pelapor (Maria), kemudian tiba-tiba Terlapor mengeluarkan Celurit yang sudah diselipkan di balik baju Terlapor kemudian Clurit langsung dihunuskan ke perut Pelapor berkali-kali sehingga Pelapor tak sadarkan diri. Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung mendatangi tempat kejadian dan Pelapor segera dibawa ke Rumah Sakit RSUD Dr Sutomo Surabaya, sedangkan terlapor melarikan diri hingga kini.
Dengan kejadian tersebut beberapa LSM dan anggota yang mengaku sebagai Ketua BIN (Badan Intelejen Nasional/Extremmepoint.com masih mengecek) Provinsi Jawa Timur mendatangi dan menekan dengan cara menintimidasi berupa janji-jani korban akan diobati,dibiayai kehidupannya sehari-hari akan tetapi kenyataan atas janji tersebut secuilpun tidak pernah diterima alias omong kosong  malahan sampai saat inipun terlapor atau keluarga terlapor tidak pernah menjenguk Pelapor.
Ditempat terpisah, Extremmepoint.com saat mengumpulkan dan menghimpun data ke Rumah Pelapor di Jalan Kalimas Barat, istri korban mengatakan,”Kami didatangi oleh beberapa LSM dan bapak-bapak yang mengaku”BIN”(Ucapan logat Madura istri pelapor) yang menjanjikan untuk membantu pengobatan, perawatan sampai dengan sembuh. Namun hingga sekarang kami tidak dibantu dalam pengobatan maupun perawatan, sungguh kejamnya mereka yang menipu orang miskin seperti kami,”jelasnya dengan tersedu-sedu. Sabtu (11/02).
Ia menambahkan,”Bapak-bapak “BIN” itu yang paling sering tekan saya,harus mau damai dan cabut laporan Pengaduan di Polisi KP3 Tanjung Perak tapi saya tidak takut akan saya lanjutkan sampai Mat Jupri dimasukan Penjara, apalagi saya  miskin hingga saat ini apabila  suami (Pelapor) merasa sakit dari bekas luka tusukan, saya terpaksa beli supertetra dan ponstan karena kami sudah tidak punya duit termasuk suami saya tidak mampu bekerja,”tambahnya kepada Extremmepoint.com
Menurut Mat Sro’I(30), warga setempat,”Memang ada mas  orang yang mengaku anggota dan Ketua BIN`` yang mendatangi istri korban dengan pakaian hitam safari di lehernya ada gambar garuda dan bersuara kasar, warga hampir saja mau mengeroyok mereka karena kelakuannya tidak sopan,”Terang Mat Sro’I kepada extremmepoint.com. Kalimas Baru Surabaya, Sabtu,15.00 Wib (11/02)
Hal senada, Kusnul (50), Warga Bangunrejo Surabaya kepada extremmepoint.com mengatakan,”Mas memang benar sekitar bulan mei terjadi bacokan pelakunya mandor Mat Jupri dan sampai sekarang Dia melarikan diri, kelakuannya kasar, mentang-mentang dibelakangnya ada bapak BIN itu yang datang ke warung Behrah memaksa biar damai serta cabut laporan di Polisi,”Ungkapnya .
Saat extremmepoint.com melakukan konfirmasi ke Kapolres KP3 Tanjung Perak terkait permasalahan tersebut bertemu anggota yang tidak mau disebut namanya mengatakan,”Mas kalau mau ketemu Pak Kasatreskrim atau Pak Kapolres hari senin aja mas biar lebih santai,”Jawabnya. Sabtu, 16.00 Wib,(11/02)
Menurut pendapat Fajar F Tambunan, SH selaku Praktisi Hukum di Surabaya yang dihubungi oleh Extremmepoint.com di kantornya mengatakan, “ Seharusnya Polres KP3 Tanjung Perak Surabaya bertindak tegas untuk segera menangkap si Pelaku pembacokan dalam waktu 1 x 24 jam karena di kuatirkan dalam kasus-kasus seperti ini pelaku akan melarikan diri. Dan apabila sampai pelaku melarikan diri maka akan jadi preseden buruk bagi Kinerja Kepolisian dan menjadi pertanyaan di masyarakat apakah Kepolisian masih mampu untuk melindungi dan mengayomi masyarakat. Serta bagi pengacara si korban dapat melakukan tuntutan Praperadilan terhadap Polres KP3 Tanjung Perak dengan lolosnya tersangka,”ujarnya dengan tegas dan lugas.(BNZ/YOK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar