DENPASAR, EXTREMMEPOINT.COM : - Sekitar
200 anggota Ikatan Keluarga Batak Bali (IKBB) akan melakukan aksi demo
di kantor Konsulat Malaysia di Hotel Kulkul, Kuta-Bali, Jumat (22/6)
siang sekitar pukul 14.00 Wita.
Ini dilakukan sebagai wujud protes atas sikap pemerintah Malaysia yang mengklaim Tari Tor-Tor dan Gordang 9 Mandailing sebagai warisan budayanya serta mendaftarkannya ke Unesco.
"Kami
akan melakukan aksi unjuk rasa damai ke kantor Konsulat Malaysia di
Kuta untuk memprotes rencana pemerintah Malaysia mendaftarkan Tari
Tor-Tor dan Gordang 9 Mandailing ke Unesco," tegas Kooordinator Lapangan
(Korlap) aksi demo AM Lubis, Jumat (22/6), di Denpasar, seusai
menyampaikan surat pemberitahuan rencana aksi tersebut di Polda Bali.
Menurutnya,
Tari Tor-Tor dan Gordang 9 Mandailing adalah warisan leluhur suku
Batak, khususnya Mandailing di Sumatera Utara. "Itu merupakan kebudayaan
warisan leluhur masyarakat Batak sejak ratusan tahun lalu, sehingga
tidak relevan jika ada pihak lain yang mengklaim sebagai warisan
budayanya," paparnya.
Dia
menjelaskan, dalam aksi demo damai itu, ratusan masyarakat dari lima
etnis Batak akan mengenakan pakaian adatnya masing-masing serta
memperagakan tarian Tor-Tor menggunakan peralatan musik tradisional
Batak. Ini bertujuan agar masyarakat dunia makin mengetahui bahwa Tari
Tor-Tor dan Gordang 9 Mandailing adalah merupakan warisan leluhur
masyarakat Batak.
Lubis
yang didampingi Sekjen IKBB T Sinambela menambahkan, dalam aksi itu
IKBB akan menyampaikan pernyataan sikap ke pemerintah Malaysia melalui
kantor Konsulatnya di Kuta, Bali. Pernyataan sikap IKBB itu, lanjut
Lubis, terdiri dari tiga poin, antara lain memprotes dan menolak
didaftarkannya Gordang 9 dan Tor-Tor Mandailing sebagai warisan budaya
Malaysia.
Selain
itu, imbuh Lubis, IKBB juga meminta pemerintah Indonesia agar segera
mendaftarkan Gordang 9 dan Tor-Tor Mandailing sebagai warisan budaya
nasional, serta mendukung semua elemen masyarakat, khususnya Batak
Mandailing menggunakan dan melestarikan budaya tersebut di Malaysia atau
dimana saja.
"Kami
mendukung pihak manapun yang ingin melestarikan budaya Gordang 9
Mandailing dan Tari Tor-Tor, tapi kami menentang jika diklaim sebagai warisan budayanya," ucapnya.(Tety)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar