SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Jumat, 08 Juni 2012

Pemerintah Tindak Tegas Batubara di Ekspor


EXTREMMEPOINT.COM : - Pemerintah hanya melakukan pengawasan terhadap konsumsi domestic dan ekspor batubara dan tidak menerapkan Bea Keluaran. Hal ini akan berdampak negatif pada generasi selanjutnya.
Perlunya alokasi batubara untuk konsumsi dalam negeri akan ditingkatkan. Karena perekonomian Indonesia yang terus tumbuh dan membutuhkan lebih banyak batu bara untuk kebutuhan listrik. Sedangkan kegiatan ekspor akan berjalan seperti biasa.
Produksi akan dipacu untuk memenuhi kebutuhan batubara didalam negeri sedangkan alokasi ekspor tidak akan dikurangi.
Menurut Edi Prasojo, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral mengatakan, “Indonesia adalah negara yang tergolong boros akan konsumsi energi, termasuk batu bara. Dalam 12 tahun terakhir, peningkatan produksi batu bara lebih dari 450 persen,” katanya pada extremmepoint.com.
Dia menambahkan, “Pada 1998, realisasi produksi batu bara baru 60 juta ton. Berdasarkan rencana produksi batubara dari perusahaan-perusahaan pertambangan batu bara, realisasi produksi batu bara diperkirakan 469 juta ton untuk tahun ini,” tambahnya.
"Padahal, belum semua pemegang izin usaha pertambangan (IUP) menyerahkan rencana produksi. Kami perkirakan akhir tahun ini menembus 500 juta ton. Kalau melihat persentasenya, dulu kewajiban pasok domestik bisa terpenuhi 30 persen dari total produksi batu bara nasional. Sekarang terus berkurang. Tahun lalu hanya 20 persen," pungkasnya.
Menurut Raden Wijaya, mahasiswa jurusan fakultas Ekonomi yang tak ingin disebutkan universitasnya mengatakan, “Indonesia harus membatasi jumlah ekspor yang berhubungan dengan bahan baku yang didapatkan dari alam karena pemerintah harus jeli bahwa kebutuhan itu bukan untuk saat ini saja. Jika hal ini tidak diperhatikan maka generasi penerus selanjutnya tidak akan dapat merasakan,”katanya pada extremmepoint.com dengan semangat.
“Sebaiknya diperketat untuk ekspor batubara, kelola sendiri untuk kesejahteraan Bangsa kita bukan untuk kesejahteraan bangsa lain dan kesalahan yang sangat fatal salahsatunya seperti BBM, maksimalnya ekspor tetapi kebutuhan dalam negeri kedodoran, apa harus terulang lagi dan jika kita kaji lebih dalam akhirnya negara Indonesia menjadi pengimpor, setujuhkah mas jika ini terjadi?,” pungkasnya.
Peningkatan produksi batu bara diprediksi lebih drastis lagi lantaran jumlah pemegang IUP produksi batu bara sangat banyak dan semangat produksi amat besar. Jika tidak dikendalikan, maka peningkatan produksi batu bara sejak tahun 1998 hingga sekarang bisa mencapai 800 persen pada tahun depan.
Menurut data yang dihimpun oleh extremmepoint.com dari Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral menunjukkan, pada tahun 2011, cadangan batu bara Indonesia mencapai 28 miliar ton. Adapun beberapa jenis tambang mineral utama memiliki cadangan yang jauh lebih rendah.
Dengan adanya persediaan Negara akan batubara yang besar bukan berarti harus meningkatkan ekspor justru dipakai untuk menunjang dan meningkatkan usaha dalam negeri, agar kita dapat menjadi Tuannya sendiri demi generasi selanjutnya.  (BON)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar