SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Jumat, 08 Juni 2012

Papua Cendrawasih Tak Kondusif ,Aparat Harus Tegas Guna Pulihkan Keamanan


EXTREMMEPOINT.COM : - Beberapa aksi penembakan yang terjadi di Papua dan Papua Barat menunjukkan adanya kelompok-kelompok bersenjata yang sudah menyusup ke kota-kota.
Kehadiran kelompok-kelompok bersenjata, tak lepas dari bantuan orang yang berada di kota. Mereka “Memberikan” akses dan informasi kepada kelompok-kelompok bersenjata tersebut. Tindakan Kepolisian dan TNI telah melakukan pengejaran terhadap orang-orang yang bertanggung jawab atas aksi penembakan di Papua dan Papua Barat.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh extremmepoint.com dilapangan diperoleh bahwa beberapa teror dan kekerasan yang memakan korban jiwa terus berlanjut di Papua. Peristiwa itu berupa teror penembakan dan pembunuhan. Dari 2009 hingga pertengahan 2012 terus terjadi aksi kekerasan bersenjata yang menelan korban 41 orang, baik sipil maupun aparat keamanan. Dan khusus 2011 sampai dengan 2012 korban warga sipil mencapai 26 orang dan aparat 14 orang.
Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), Letjen Marciano Norman mengatakan, “Mereka menyelusup ke kota untuk melakukan teror. Intelijen juga sedang mengembangkan informasi dan hal-hal lain yang telah kita dapatkan," katanya ketika dihubungi extremmepoint.com Jumat (08/06).
Dia menambahkan, “Yang terpenting, harus ada dukungan dari masyarakat bahwa tindakan kelompok bersenjata di kota sudah sangat meresahkan. Mereka tidak boleh dilindungi,” tambahnya.
Kasus lama belum tuntas disusul muncul baru seperti yang terjadi di Kota Jayapura dan Wamena. Kejadian di Jayapura menewaskan Teyu Tabuni, warga Dok V Kota Jayapura. Adapun di Wamena menewaskan Eli Yoman.
Kepala Polres Kota Jayapura Ajun Komisaris Besar Alfred Papare, penembakan diawali dengan penertiban terhadap pemuda yang mabuk-mabukan di dekat jembatan Dok V. Ketika polisi tiba hendak memeriksa, termasuk Teyu, para pemuda itu menolak diperiksa. Sempat terjadi adu mulut, apalagi polisi melihat mereka membawa pisau dan tulang kasuari yang telah diruncingkan.
Menurut Alfred Papare, Teyu lari tidak mau diperiksa kemudian Polisi melepaskan tembakan peringatan. Awalnya, Teyu diduga tewas karena terjatuh dan membentur batu sewaktu melompati jembatan. Tetapi dalam pemeriksaan di Rumah Sakit Dok II Jayapura, ditemukan serpihan logam di tengkuknya. “Serpihan” itu berasal dari peluru yang ditembakkan polisi. (BON)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar