SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Sabtu, 04 Februari 2012

Perbankan keluarkan Jurus Extremme

SURABAYA, EXTREMMEPOINT.COM : - Sejumlah Perbankan tahun ini akan membatasi kredit di sektor otomotif. Hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan penjualan mobil dan motor di Indonesia yang mulai berkembang.
Pembatasan tersebut cukup sangat kontoversial dibidang ekonomi jelas berdampak dari pendapatan profit perusahaan, pajak, dan perkembangan dunia otomotif tetapi jika hal itu diimbangi dengan diperluasnya usaha rakit otomotif yang sudah menampakkan hasil seperti pada pemberitaan media beberapa waktu lalu juga fasilitas untuk pendukungnya seperti uang muka murah yang khusus untuk hasil rakit anak negeri barulah itu jalan keluar karena bagaimanapun produk rakit dalam negeri haruslah menjadi tuan rumah.
Sungguh ironis sekali, Indonesia sudah merdeka 67 tahun tetapi dibidang otomotif masih belum bisa berbuat banyak sedangkan Negara tetangga yang lebih muda merdekanya sudah mempunyai Mobil Nasional.
Menurut Johnny Darmawan, Ketua III Gaikindo, di Jakarta, "Pengumuman ini adalah berita negatif bagi industry otomotif dan akan mengurangi niat untuk ekspansi. Kami melihat perbankan terlalu ekstrem. Mereka seharusnya bilang lebih selektif mengucurkan kredit ke perusahaan pembiayaan, bukan pembatasan," tegasnya kepada extremmepoint.com, Kamis (03/02).
Dia menambahkan, “Pembatasan sepenuhnya menjadi hak setiap bank. Otomotif merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap GPD Indonesia saat ini. Saat ini perekonomian kita mengandalkan konsumsi dalam negeri. Kalau begini, Indonesia tak akan mencapai hasil penjualan maksimal."
“Strategi yang disampaikan beberapa instansi perbankan di Indonesia tahun ini jangan diterjemahkan sebagai langkah umum. Sejumlah bank tertentu fokus ke sektor kredit masing-masing. Intinya, setiap bank punya kebijakan sendiri. Justru sekarang ini kredit otomotif lagi bagus-bagusnya banyak investor yang melirik," jelas Wiwie Kurnia, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) dan PT Bank OCBC NISP Tbk berniat membatasi penyaluran kredit otomotif ke lembaga pembiayaan karena segmen tersebut dinilai sudah jenuh.
Menurut Wijaya, Sekertaris LPPKN (Lembaga Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen Nasional) Provinsi Jatim, “Berdasarkan himbauan BI untuk berhati-hati mengucurkan kredit ke otomotif dengan menaikkan uang muka minimal kecil 30 persen dari harga produk, hal tersebut sangatlah baik untuk meningkatkan dari kwalitas konsumen dan secara otomatis itu adalah tindakan pencegahan terhadap persoalan-persoalan yang akan terjadi bukan seperti sekarang ini.”
Dia menambahkan, “Kasus kredit mobil dan motor begitu banyak salahsatu penyebabnya karena uangmuka ringan dan bahkan sangat ringan sedangkan UU Jaminan Fidusia dan UU Perlindungan Konsumen tidak dijalankan dengan benar oleh beberapa Perusahaan Pembiayaan, sedangkan Keputusan BPSK juga Banci. Jika Undang-Undang yang terkait dengan kredit Mobil dan motor diterapkan dengan benar maka uangmuka sangat ringanpun akan berdampak tipis terhadap pelanggarannya. Jadi intinya produk UU-lah yang harus benar,”tegasnya kepada extremmepoint.com. (YYK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar