SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Rabu, 25 April 2012

PLN Jual Beli Dengan Malaysia

JAKARTA, EXTREMMEPOINT.COM : - Rencana PT PLN (Persero) untuk membeli listrik dari Sarawak Malaysia untuk kebutuhan listrik di Kalimantan, dan juga mengekspor listrik dari Sumatera ke Malaysia.
Menurut Bambang Dwiyanto, Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN mengatakan, “Alasan PLN mengimpor listrik dari Sarawak Malaysia adalah karena pertimbangan efisiensi. Malaysia mengoperasikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang biayanya relatif murah. Sedangkan PLN di Kalimantan Barat masih mengoperasikan PLTD berbahan bakar minyak yang relatif sangat boros (biaya produksi Rp 3.500/kWh)," katanya kepada extremmepoint.com, Senin (23/04).
Dia menambahkan, "PLN rencana mengimpor listrik selama 5 tahun sebesar 50 MW mulai 2014 untuk memikul beban puncak di Kalimantan Barat. MoU antara PLN dengan Sarawak Energy Berhard (SEB) telah ditandatangani tahun lalu," tambahnya. Lewat impor ini, maka akan diperoleh penghematan yang luar biasa karena PLN membeli dengan harga maksimal hanya 40% dari biaya produksi listrik lewat pembangkit PLN.
Masih Bambang, "Perkiraan pertumbuhan beban di Sumatera, pada 2017 akan mendapatkan surplus energi listriknya terkait rencana pembangunan PLTU Mulut Tambang di Sumatra Selatan sebesar 3.000 MW. Ekspor listrik ini akan meningkatkan pendapatan pemerintah dan bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujarnya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2012 tentang Jual beli Tenaga Listrik Lintas Negara, bab 3 Pasal 4 disebutkan penjualan tenaga listrik lintas negara dapat dilakukan dengan syarat :
1.       1. Wilayah setempat dan sekitarnya sudah terpenuhi akan tenaga listriknya
2.      2. Harga jual tenaga listrik tidak mengandung subsidi
3.       3.  Tidak mengganggu mutu dan keandalan penyediaan tenaga listrik.
"Apabila tiga (3) persyaratan itu tidak terpenuhi maka PLN tidak akan melakukan penjualan listrik lintas negara. PLN tentu akan tunduk dan patuh terhadap persyaratan penjualan tenaga listrik lintas negara tersebut," pungkas Bambang. (TIMSUS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar