DENPASAR,EXTREMMEPOINT.COM: - Penjualan
bahan bakar jenis Pertamax di Bali selama sebulan terakhir ini
mengalami kenaikan sekitar 32 persen, kendati kebijakan penggunaan BBM
non-subsidi akan diberlakuan pada Agustus mendatang. Ini mengindikasikan
bahwa kesadaran untuk memakai BBM non-subsidi di kalangan masyarakat
mampu di Bali sudah tinggi.
"Penjualan pertamax dalam sebulan ini tumbuh sekitar 32 persen. Ini
berarti kesadaran konsumen di Bali sudah cukup bagus," kata GM Fuel
Retail Marketing Region V Afandi kepada pers, Jumat (15/6), di Denpasar,
ketika meluncurkan SPBU Layanan "Red Carpet" untuk konsumen BBK (Bahan
Bakar Khusus/Nonsubsidi).
SPBU Layanan
"Red Carpet" ini ditujukan agar konsumen yang membeli BBM non-subsidi
tidak ikut mengantri. Selain SPBU Layanan "Red Carpet", PT Pertamina di
Bali juga meluncurkan agen BBM solar non-subsidi eceran dengan
menggunakan mobil tanki berkapasitas 5.000 liter.
Agen BBM solar non-subsidi eceran ini, menurut Afandi, hanya melayani
kebutuhan industri, perhotelan, perkantoran, perkebunan dan
pertambangan. "Penyebaran agen solar non-subsidi diutamakan di kawasan
industri guna memudahkan konsumen memperoleh BBM non-subsidi," paparnya.
Menyinggung soal konsumsi pertamax di Bali, Afandi menjelaskan selama
ini per bulan mencapai sekitar 500 KL. "Sejak sebulan ini pertumbuhan
penjualan pertamax di Bali naik 32 persen," tandasnya.
Ia menyebutkan, ketentuan pemakaian BBM non-subsidi di Bali akan
berlaku pada Agustus mendatang. Guna mengantisipasi hal ini, lanjut
Afandi, saat ini sudah lebih dari 60 persen SPBU yang ada di Bali telah
menjual pertamax.(Tety)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar