PASURUAN, EXTREMMEPOINT.COM :
- Ledakan yang cukup keras Sabtu (12/05) pukul 10.30 WIB sempat
menghenyakan beberapa warga yang saat itu berada di sekitar gardu yang
box travonya nampak terbakar. Lokasi yang tepat di depan SD Kademungan
dusun Tegal Arum Desa Kademungan Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan.
Meledak dan terbakarnya box travo milik Unit Pelayanan Godang Wetan di Kejayan
itu mengakibatkan sekitar 50 KK dari dua dusun diantaranya Welang,
Tegal Arum Perkakas elektronik yang rusak antara lain televisi, radio,
kulkas, kipas angin, VCD dan lain-lain, bahkan HP yang sedang
dichargerpun meledak lantas mengeluarkan asap.
Akibat
kejadian tadi satu dua warga, perangkat, Sekretaris Desa dan kepala
desa Kademungan mendatangi Kantor Unit Pelayanan PLN Gondang Wetan di
Jalan Raya Pasuruan-Malang Km7 Kejayan, mereka bermaksud meminta
keterangan lebih lanjut mengenai masalah kerugian yang tengah dialami
oleh warga Kademungan. Warga meminta PLN bertanggung jawab atas
terbakarnya perkakas elektronik miliknya,
"Ganti
televisi saya," teriak Kimun warga dusun Welang. Warga tidak mau
janji-janji, harus saat itu juga barang miliknya yang rusak diganti,
Namun Wiyono manager Unit Pelayanan PLN Gondang Wetan tidak bisa
menjawab.
“Saya
berkoordinasi dulu dengan pimpinan, pak. Kita akan bicarakan dulu,
besok saya akan ke Balai Desa untuk menindaklanjuti masalah ini,"
terang Wiyono.
Warga
tetap bersikeras agar ganti rugi diberikan saat itu juga. "Paling
tidak, jawab pertanyaan saya, pak, Pak Wiyono mau ganti rugi kami atau
tidak?" desak warga. Terdesak dengan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
dirasa sulit untuk dijawab oleh Wiyono, manager UP PLN itu terdiam.
Situasi
agak memanas, Kapolsek Kejayan AKP Salim, Kades Kademungan dan
Manager Unit Pelayanan PLN Gondang Wetan, akhirnya masuk ke dalam
ruangan untuk bermusyawarah. Dari pertemuan yang berlangsung sekitar
satu jam tersebut dicapai kesepakatan bahwa PLN sanggup memberikan
ganti kerugian kepada warga Kademungan yang alat elektroniknya hangus
terbakar akibat meledaknya trafo di gardu induk di desa Kademungan
tersebut.
"Kalau
telat bayar saja listrik di rumah saya di copot, mas, katanya PLN
banyak rugi, nah sekarang kami yang dirugikan dia (PLN red) mau
berbelit-belit, pokoknya kalau tidak ada ganti rugi, semua warga
Kademungan mau demo ke sini (UP Gondang Wetan), mas," tutur Kimun
berapi-api. (NGH/END)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar