EXTREMMEPOINT.COM : - Lina
Indra Wahyuni, mengaku karyawan BNI Kedungdoro telah meneror nasabahnya
Zaenal A lewat seluler dan telephone rumah di Surabaya.
Seperti pemberitaan dua hari lalu Rabu (04/07) Zaenal telah dibuat tertekan bathinnya
dan merasa harkat dan kehormatannya sebagai karyawan telah dicemarkan.
Namun kini pihak BNI Kedungdoro masih tetap kembali meneror lewat
seluler Zaenal dengan perkataan yang tidak patut diutarakan oleh seorang
karyawan bank.
Menurut
Zaenal mengatakan, “Tadi pagi saya dihubungi oleh seorang wanita yang
mengaku karyawati BNI Kedungdoro bernama Lina Indra Wahyuni dan
mengucapkan kata-kata yang tak pantas dan memancing amarah tetapi karena
masalah ini sudah saya serahkan pada Kuasa Hukum maka biar Advokat
nanti yang selesaikan,” katanya pada extremmepoint.com dikantornya Surabaya.
Selain
meneror Zaenal pihak BNI Kedungdoro juga meneror keluarganya (Zaenal)
dengan cara menelephone rumah, saat itu orangtuanya yang menerima.
“Ketika
saya pulang rumah dan dikabari berita tak sedap oleh orangtua, langsung
kuhubungi lewat beberapa nomor yang biasa dipakai Lina ternyata nomor
tersebut tidak ada yang aktif,” tambahnya dengan wajah agak geram.
Menurut Tim LBH Tri Daya Cakti, Kukuh Priyo Prayitno, SH sebagai Kuasa Hukum
dari Zaenal mengatakan, “Sungguh keterlaluan mereka, tidak menunjukkan
kinerja yang baik malah berbuat yang aneh-aneh. Bila pada saatnya nanti
seperti pada surat yang telah kami layangkan ke BNI Kedungdoro maka
dengan amat sangat terpaksa kami akan lakukan Laporan kepada pihak
Kepolisian,” katanya pada extremmepoint.com dikantornya Surabaya. Kamis (06/07) 15.30 Wib.
Menurut Sekertaris LPPKN Provinsi Jatim, Surowijoyo
mengatakan, “Wah-wah sudah ada praktek premanisme segala di BNI
Kedungdoro ini. Perlu diketahui jika perkara kartu kredit merupakan asas
kepercayaan yang dituangkan dalam aplikasi. Apakah pihak BNI dapat
menunjukkan aplikasi tersebut yang mana dalam aplikasi tertuang beberapa
klausul disitulah dapat dibedah dan dicari win-win solutionnya,”
katanya pada extremmepoint.com dikantornya. Selasa (06/07) 18.15 Wib.
“Jika
pihak BNI Kedungdoro sudah tidak menemukan cara yang arif dan bijaksana
ya dilaporkan pada pihak yang berwenang dong jangan malah mengambil
jalan pintas pakai preman atau bersikap bak preman, ini jamannya sudah
canggih dan masyarakat sudah tahu banyak, juga sadar akan hukum, apa
tidak takut dengan kredibilitas BNI yang nantinya akan buruk,”
pungkasnya dengan senyum.
Tindakan
premanisme ini jika berlanjut akan menambah kasus-kasus perbankan yang
sudah ada, atau memang strategi BNI Cabang Kedundoro mencari promosi
gratis tetapi resikonya terlalu tinggi karena dapat mengurangi jumlah
nasabah bahkan banyak yang tidak simpati lagi. (GLBT)
Bersambung……………………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar