SURABAYA, EXTREMMEPOINT.COM : - Acong alias Ipeng (45), WNA yang bertempat tinggal di Darmo Permai Surabaya yang menekuni usaha sebagai Biro Jasa Pengurusan STNK, roda dua maupun roda empat yang berkantor dijalan ketintang selatan Surabaya, yang tak jauh dari Samsat Surabaya Selatan tersebut, bisa dibilang Acong salah satu Biro Jasa Pengurusan STNK yang termasuk sukses di Jawa Timur.
Bisa dilihat dari mobil yang dimiliki Pria berkulit Putih ini. Mobil sedan putih yang
sedang parkir didepan parkiran sepeda motor ini, adalah miliknya (Acong).
sedang parkir didepan parkiran sepeda motor ini, adalah miliknya (Acong).Kesuksesan WNA ini dalam Biro Jasanya, karena selama berkiprah sebagai Biro jasah alias Calo, ia mampu memberikan kepercayaan terhadap konsumennya. Seperti konsumen tidak perlu datang jauh-jauh ketempatnya, atau ke Kantor Samsatnya untuk pengurusan perpanjangqan PKB, BBKNKB, atau SWDKLLJ. Namun konsumen hanya dengan cara menghubungi telpon Cellulernya yang sudah disediakan oleh Bos Calo ini.
Ironisnya, pekerjaan semacam ini masih saja tetap dilegalkan oleh Pihak Samsat sendiri. apalagi yang katanya, Acong termasuk salah satu investor yang menghasilkan Devisa terbesar bagi oknum-oknum yang bertugas di Samsat tersebut. Khususnya Samsat Surabaya Selatan.
Namun semua itu dengan alasan, karena perut. Tapi apakah demi perut, semua ini bisa dilegalkan se-enaknya oleh pihak Samsat? Ataukah, demi Rupiah oknum-oknum Petugas yang bertugas disini ingin menggait kocek dari kantong para Pemohon lewat Bos Calo ini..??? sehingga Bos Calo ini sengaja tetap dipelihara oleh para oknum-oknum tersebut. (ROBBY)

n kita sudah laukan rapat untuk menyelesaikan kasus tersebut di Randuagung dengan Metode MAD dan kita minta pada mereka yang menggunakan dana tersebut untuk mengembalikannya serta sudah kita beri batas waktu selama tiga bulan,” tegasnya pada extremmepoint.com.
ia bersaing dengan China soal tenaga kerja yang murah,” tegas Menko Ekonomi Hatta Rajasa. Jumat (27/01) malam.

ekitar 1 jam 30 menit itu mengagendakan mendengarkan keterangan dua saksi, yakni Raka dan saksi korban Nicholas John Hyam. Dalam sidang itu terungkap bahwa terdakwa Rizaldy pernah menerima transfer dana ratusan ribu dolar dari saksi korban Nicholas John Hyam.

Seberat 0,093 oleh Tim Narkoba dari Polrestabes Surabaya, Rabu 02/11/2011 dijalan Nginden Jankungan Surabaya. Saat diintrogasi Polisi, Lukman membenarkan bahwa barang haram tersebut didapatkan dengan cara membeli dari salah seorang BD (Bandar), yang bernama Cak mat asal Bangkalan Madura (DPO).
tersebut sudah dinaikan dari penyelidikan menjadi penyidikan. “Dan tersangka telah menyelewengkan proyek pengerasan jalan 2008 dan 2009,” paparnya pada extremmepoint.com.
Lidya terhadap kedua korban, dengan cara berpura-pura bisnis rumput laut. Omongan Lidya ini sangat dipercaya oleh kedua korban, sehingga keduanya ingin menaruh Modal ke Lidya untuk kerjasama. “Sedangkan hasil keuntungan nantinya akan dibagikan bersama. 