SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Senin, 25 Juli 2011

Maut ditantang


Situbondo-LSM TELINGA LEBAR – Sikap ugal-ugalan di jalan raya kembali memicu terjadinya kecelakaan, namun kali ini, ada  dua sepeda motor yang terlibat kecelakaan lalu lintas dengan TKP di jalan raya Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo. Akibat benturan keras tersebut, dua penumpang sepeda motor harus kehilangan nyawanya. Kedua korban sama-sama meregang nyawa,  sesat setelah dilarikan ke UGD RSU dr Abdoer Rahem, Situbondo.

Di antara korban tewas itu adalah Imam Syafi’i, warga Botolinggo, Bondowoso. Saat kecelakaan, lelaki 19 tahun itu berboncengan tiga dengan sepeda motor nopol P-6059-DL. Imam Syafi’i yang duduk sebagai penumpang mengalami luka parah di bagian kepala. Sementara dua rekannya lolos dari maut, yakni si pengemudi Berta Dwi Ari Prasetyo (18); dan satu penumpang lainnya Hendro Cahyono (20). 
Meski begitu, kedua remaja asal Botolinggo, Bondowoso, harus mendapat perawatan serius karena sama-sama menderita luka berat. Sebut saja, Berta mengalami luka robek di telinga, wajah, lengan dan lutut kirinya. Tak hanya itu, dia juga menderita patah tulang paha kiri. Sedangkan Hendro Cahyono mengalami pendarahan pada bagian telinga dan hidungnya. Di samping itu, dia juga menderita sejumlah luka robek bagian wajah dan dadanya.

Sementara dari pihak lawannya, Herlin Prasetyowati,  (41) warga Desa Dabasah, Kecamatan Kota Bondowoso, juga tewas. Penumpang sepeda motor P-6064-DT itu menderita luka parah di bagian kepala. Sedangkan pengemudinya, Jefry JP Simanjuntak (39) hanya menderita luka ringan di bagian bibir, tangan, dan lutut kaki kanannya.

Insiden kecelakaan itu terjadi tepat di jalan raya KM 196,9 arah Surabaya, di Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, Kamis (7/7) sekitar pukul 20.15. Saat itu, sepeda motor P-6059-DL yang dikemudikan Berta Dwi Ari Prasetyo melaju kencang dari arah utara ke selatan. Menjelang lokasi kejadian, sepeda motor yang berboncengan tiga itu berusaha mendahului kereta sapi (jikar). Rupanya, saat itu sang pengemudi tidak memperhatikan arus lalu lintas di depannya.

Benar saja, baru saja sepeda motor P-6059-DL mendahului jikar, dari arah berlawanan muncul sepeda motor P-6064-DT. Kecelakaan makin tidak bisa dihindari, karena saat itu haluan sepeda motor P-6059-DL terlalu ke kanan. Seketika itu, bruaakkk.....!! kedua sepeda motor itu pun terbentur keras. Lima penumpangnya langsung bergelimpangan di aspal. Untuk menyelamatkan nyawanya, kelima penumpang langsung dilarikan ke RSU dr Abdoer Rahem Situbondo. Namun, parahnya luka di kepala membuat nyawa Imam Syafi’i dan Herlin Prasetyowati tidak tertolong.

Kasatlantas Polres Situbondo, AKP Yusuf Suryadi membenarkan terjadinya kecelakaan sepeda motor kontra sepeda motor yang merenggut dua nyawa tersebut. Menurut dia, kecelakaan diduga dipicu sikap ugal-ugalan pengendara sepeda motor P-6059-DL. Selain berboncengan tiga, pengemudinya juga tidak memperhatikan arus lalu lintas saat hendak mendahului kendaraan di depannya. “Tapi, penyebab pastinya masih kami selidiki. Dua sepeda motor yang terlibat kecelakaan sudah kami amankan, untuk kepentingan tersebut,” tegas AKP Yusuf Suryadi, Jum’at (8/7). (IWn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar