Situbondo-LSM TELINGA LEBAR:- Prilaku kalangan remaja di Kota Situbondo diketahui makin memprihatinkan dalam beberapa bulan terakhir ini. Betapa tidak, sepasang muda-mudi di Kota Santri yang sedang kasmaran diketahui kerapkali melakukan hal-hal di luar batas kewajaran. Bahkan, perbuatan seperti berciuman, hingga saling raba bagian vital, mereka lakukan ditempat umum. Itupun tanpa menghiraukan lingkungan sekitarnya.
Namun, yang menjadi tempat favorit serta yang dianggap murah meriah untuk melakukan perbuatan tidak senonoh pasangan remaja lain jenis di Kota Situbondo. Itu adalah bilik warung internet (warnet). Selain itu, pasangan remaja Situbondo juga tidak jarang melakukan perbuatan yang melanggar norma kesusilaan dan norma agama itu di lokasi terbuka, seperti di Alun-Alun Kota Situbondo, yang diketahui seringkali digunakan kalangan remaja Kota Santri untuk bermesum ria. Ironisnya lagi, yang melakukan perbuatan melanggar norma kesusilaan dan norma agama itu diketahui remaja yang masih sangat belia. Seperti yang terlihat di salah satu bilik warnet di Kecamatan Situbondo ini. Sepasang bocah yang diketahui merupakan salah satu siswa SMP di Kota Situbondo terjepret kamera, dengan sedang berciuman bibir. Tidak hanya, kedua tangan remaja yang sedang kasmaran terlihat meraba-raba bagian-bagian peka pasangannya.
Fenomena prilaku pasangan remaja Kota Situbondo yang menjurus terhadap perbuatan seks bebas itu memaksa anggota dewan angkat bicara. Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, mengatakan, saat ini, kalangan remaja menganggap perbuatan mesum itu sebagai perbuatan yang tidak tabu lagi. “Kami sangat prihatin dengan fenomena yang akhir-akhir ini terjadi. Inilah musuh yang harus diperangi bersama-sama,” ujar Hasanah Tahir, Jum’at (7/8).
Hasanah meminta kepada semua elemen masyarakat Kota Situbondo, mulai pihak Pemkab Situbondo, guru, para orang tua, ulama, tokoh masyarakat dan internal DPRD, berperan aktif melakukan langkah konkret untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh budaya barat yang tidak sesuai dengan karakteristik masyarakat Situbondo, yang menjurus terhadap prilaku seks bebas.
“Kami atas nama Komisi IV DPRD Situbondo, mengimbau masyarakat dan kalangan orang tua dan sekolah, untuk lebih bijak menyikapi perkembangan teknologi, khususnya Hand Phone (HP). Sebab, HP merupakan salah satu faktor yang menyebabkan berkembangnya tren pergaulan bebas di masyarakat. Kalau tidak benar-benar diperlukan, kami rasa orang tua tidak perlu memperbolehkan anaknya memiliki HP,” pesan ketua komisi yang membidangi pendidikan, kepemudaan, olah rahga dan agama, sembari menegaskan perlunya pembangunan karakter dan pendidikan agama untuk membentengi kalangan remaja dari perilaku menyimpang.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab), Hadi Wijono mengatakan, muda-mudi Kota santri saat ini cenderung hanya meniru pola hidup masyarakat dunia barat, tanpa menyadari beberapa hal di antaranya, seperti pergaulan bebas dan lain-lain, sangat menyimpang dengan karakteristik masyarakat lokal. “Untuk itu, mereka berlu dibekali pengetahuan jati diri bangsa kita. Karena itulah, sholawat nariyah yang digalakkan pemkab untuk dikumandangkan di berbagai kesempatan, merupakan salah satu upaya untuk membentengi warga Situbondo dari perilaku menyimpang,” tandas Hadi Wijono. (Iwn)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar