SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Jumat, 28 Oktober 2011

Karyawan PG Situbondo Luruk Kantor DPRD


Terkait pengiriman tebu Situbondo keluar daerah
 Situbondo (EXTREMMPOINT.COM) - Ribuan karyawan Pabrik Gula (PG) bersama serikat buruh perkebunan PTPN XI berikut  para  sopir truk angkutan  tebu, Jumat (21/10) melakukan aksi unjuk rasa dengan cara mendatangi kantor DPRD Situbondo,  mereka menuntut agar pengiriman dan penjualan tebu Situbondo ke PTPN X  segera dihentikan.

Pasalnya, mereka menilai  penjualan tebu yang dilakukan oleh para petani tebu Situibondo kepada para investor luar. Hal tersebut dapat merugikan PG  yang ada di Situbondo. Bahkan dapat mengancam keberadan PG  untuk tidak beroperasi atau kolab. Selain itu, penjualan tebu kepada para investor di luar daerah itu, juga  dapat menyebabkan  terjadinya PHK besar-besaran para karyawan PG di Situbondo.

Seperti yang diungkapkan  oleh Beta Prakoeswa selaku Ketua Serikat Pekerja Perkebuan PTPN IX, aksi damai dengan cara menyampaikan aspirasi ini ke Kantor DPRD Situbondo. Ini dilakukan dengan tujuan untuk menepis adanya isu kalau PG Asembagus hanya giling hingga pada  bulan Oktober.

“Kami  meminta agar Pemkab Situbondo  segera bertindak tegas terhadap petani tebu yang mengirimkan dan menjualkan tebunya ke luar kebupaten, PTPN X itu membeli tebu kita dengan harga Rp 65 ribu perkuwintalnya. Sebab,  kalau tidak beli dengan seharga tersebut  maka  PTPN X itu tidak akan  bisa giling,” katanya .

Akibat terjadinya pengiriam tebu S itubondo ke luar kabupaten itu, dapat memicu penggilingan tebu pada masing-masing  PG yang ada di Situbondo tidak dapat mencapai sesuai target karena pasokan tebu yang berkurang. Bahkan,  yang paling merasakan dampak dari pengiriman tebu ke luar  Situbondo itu, adalah buruh tebang tebu serta sopir truk pengangkut tebu.

“Yang sangat dirugikan saya pikir tetap petani tebu, seharusnya petani mendapatkan harga yang lebih baik dari harga tebu di Situbondo,” tukas Beta Prakoeswa.

Kepala Bagian Tanaman PG Asembagus Muhammad Hidayat menyatakan, banyaknya pengiriman tebu ke luar kabupaten, memang   mengancam keberadaan sejumlah  PG  yang ada di Kabupaten  Situbondo. “Kalau tebu terus berkurang, maka dalam waktu singkat  PG Panji, Olean dan Wringianom akan ditutup,” ujar  Moh  Hidayat.

Menanggapi tuntutan ribuan karyawan PG, Bupati Situbondo Dadang Sugiarto dan Ketua DPRD Zainyah,  kedua pimpinan di Kabupaten Situbondo itu langsung memenuhi tuntutannya, yakni untuk menghentikan petani  agar tidak  menjual tebunya ke luar Kabupaten Situbondo.

Menurut Bupati, dalam waktu dekat ini pihaknya akan membahas mekanisme dan teknis untuk menghentikan pengiriman tebu ke luar Situbondo dengan melibatkan dinas terkait dan Polres serta Kodim.“Ini baru keputusan yang sama antara Bupati dan DPRD,” ujar  Dadang Wigiarto SH.(IWN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar