SELAMAT DATANG DI TELINGALEBAR.BLOGSPOT.COM-*PENGAWAL HUKUM DAN PENGAWAS KINERJA APARATUR NEGARA SERTA NKRI HARGA MATI-*

Rabu, 12 Oktober 2011

IKIP PGRI JEMBER AMBIL DI PORSENASMA

Jember (EXTREMMEPOINT.com )- Dalam rangka menjalin rasa persatuan dan kesatuan keluarga besar mahasiswa perguruan tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk pertama kalinya menggelar event akbar yakni Pekan Olahraga dan Seni Nasional Mahasiswa (Porsenasma) PGRI. Pesta olahraga dan seni mahasiswa perguruan tinggi PGRI se Indonesia ini diikuti tidak kurang dari 805 peserta dari 37 perguruan tinggi PGRI.
     Acara pesta oseni dan olahraga yang dibuka Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo, tersebut, berlangsung cukup meriah dengan diwarnai beberapa atraksi serta pagelaran seni dari beberapa daerah. Yang cukup membuat undangan dan penonton tercengan menyaksikan jalannya pembukaan acara ini, yakni dibukanya benner ucapan selamat bertanding serta selamat dan sukses oleh puteri seorang atlit panahan nasional, Della.
    Melalui jarak hampir 100 meter, Della mengarahkan anak panahnya ke bener yang ketika itu masih dalam keadaan tergulung. Dengan keyakinan dan kepercayaan yang tinggi, Della mampu melesatkan anak panah persis mengenai gulungan bener hingga terbuka dan tampak tulisan Selamat Bertanding serta Selamat Dan Sukses  
    Sementara Gubernur Jatim, Soekarwo, yang membuka pesta olahraga dan seni mahasiswa  dari peguruan tinggi se Indonesia dalam sambutannya mengatakan, bahwa peran seorang guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sangat besar. Di tangan guru pula penanaman rasa patriotisme dan nasionalisme tumbuh di jiwa anak-anak bangsa.
    Profesi seorang guru itu sangat mulia yang mengajak menuju surga. Ada tidaknya jiwa nasionalisme pada kalangan anak bangsa berada di tangan guru,” ucap Soekarwo, dalam sambutannya pada acara Pembukaan Pekan Seni dan Olahraga Nasional Mahasiswa (Porsenasma) PGRI tahun 2011 di Kampus Unversitas PGRI Adibuana, Surabaya (2/10), kemarin
     Oleh karena itu, Gubernur Jatim mengaku tidak sependapat dengan pola pengajaran baru yang diterapkan kepada siswa dan mahasiswa lewat website. Menurut Soekarwo, pola pengajaran yang seperti ini akan menjauhkan siswa dan mahasiswa dari pengajarnya atau guru.
    Padahal kata dia, pola pengajaran tatap muka sebagaimana biasa dilakukan sebelum berkembangnya teknologi informatika, sebagai bentuk pendekatan seorang guru dalam membentuk karakter anak didiknya. “Saya tidak setuju dengan pengajaran website seperti sekarang ini, karena pola pengajaran tatap muka mampu membentuk karakter anak-ana didik,” ujarnya.
    Di lain sisi, Rektor IKIP PGRI Jember, Dr H M Arifin M.Pd, M.M, melalui Pembantu Rektor III Drs Fadil Jamali M.Si, mengaku senang dengan digelarnya pesta olahraga dan seni bagi mahasiswa universitas PGRI se Indonesia yang untuk pertama kalinya itu. Menurut Fadil, melalui kegiatan seperti ini, setidaknya akan terjalin ikatan bathin yang lebih harmonis diantara mahasiswa maupun dosen perguruan tinggi PGRI.
     “Karena itu kami berharap kegiatan seperti ini bisa dilangsungkan setiap tahun. Lewat acara seperti ini paling tidak kita bisa kenal dengan teman-teman dari perguruan tinggi PGRI lain daerah. Kegiatan seperti ini juga banyak manfaatnya untuk meningkatkan prestasi mahasiswa dalam bidang seni dan olahraga,” tambahnya.(FENDIXXX)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar